Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisruh Penerimaan Akpol, IPW: Copot Kapolda Jawa Barat  

image-gnews
Kapolda Sulawesi Selatan Irjon Pol Anton Charliyan Menunjukkan barang bukti berupa ikan yang sudah diberi formalin. TEMPO/Iqbal Lubis
Kapolda Sulawesi Selatan Irjon Pol Anton Charliyan Menunjukkan barang bukti berupa ikan yang sudah diberi formalin. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) memberhentikan Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan yang diduga menerapkan kuota khusus 51 persen kepada putra daerah untuk mendaftar taruna Akademi Kepolisian (Akpol).

“Copot Kapolda Jawa Barat, umumkan hasil tim investigasi, umumkan hasil seleksi penerimaan Akpol, dan tindak semua aparatur Polda Jawa Barat yang menyebabkan kekisruhan,” kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane dalam keterangan tertulis, Selasa, 4 Juli 2017, terkait dengan kisruh penerimaan Polda Jawa Barat.

Baca juga:
IPW: Polri Harus Umumkan Investigasi Penerimaan Akpol Polda Jabar

Menurut Neta, langkah itu harus dilakukan agar Mabes Polri dapat leluasa melakukan investigasi. Ia menilai, selama ini, sistem penerimaan Akpol sudah ditata Mabes Polri dengan baik. Di berbagai daerah, terutama di Polda Jawa Barat, tidak pernah ada masalah.

Neta mempertanyakan kenapa di era Anton Charlian timbul masalah yang sangat memalukan Polri. Ia sangsi kenapa surat keputusan yang memberi prioritas bagi putra daerah bisa sampai keluar. Menurut dia, surat keputusan itu sangat rasialis, intoleransi, diskriminatif, dan anti-kebinekaan.

Baca pula:
Rekrutmen Anggota Polri di Polda Jabar Diprotes, Ini Kata Kapolri

Neta menegaskan Polri menganut sistem kepolisian Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu semua suku bisa menjadi anggota Polri asalkan sesuai dengan tingkat prestasi yang ditentukan. Selain itu, semua anggota Polri, terutama lulusan Akpol, harus siap ditempatkan di mana saja di seluruh wilayah Indonesia.

Kasus di Polda Jawa Barat, kata Neta, tidak boleh terulang di lingkungan Polri. Selain sangat memalukan, kebijakan itu dinilai sebagai langkah mundur Polri. Karena itu, pihaknya mendukung penuh langkah Mabes Polri mengambil alih kasus tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Silakan baca:
8 Orang Tua Calon Taruna Akpol Akan Gugat Kapolda Jabar ke PTUN

Neta menuturkan Mabes Polri tidak perlu takut dengan siapa pun. Apalagi pada figur-figur yang mencoba mengintervensi kasus ini. “Publik ada di belakang dan mendukung penuh Mabes Polri,” ujarnya.

Adapun Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan mengaku, sejak awal proses perekrutan calon anggota polisi tingkat Tamtama, Bintara, Akpol, hingga Sespim di Polda Jawa Barat, memang bermasalah.

"Memang di awal sudah ditemukan ada penyimpangan. Kita juga sudah menangkap beberapa orang yang terlibat, ada anggota Polri dan calo. Makanya, saya ingin bersih-bersih," ucapnya di Mapolda Jawa Barat, Senin, 3 Juli 2017.

Anton mengatakan permasalahan itu diketahui setelah tertangkapnya empat oknum panitia daerah, yakni dua anggota Polda Jawa Barat, satu aparatur sipil negara Polda Jawa Barat, dan satu calo, yang melakukan pungutan kepada orang tua peserta, oleh Tim Sapu Bersih Pungutan Liar. Menurut dia, dengan adanya pungli ini, sekitar 219 peserta yang seharusnya tidak lolos karena berbagai kendala, tapi diluluskan.

DANANG FIRMANTO | S. DIAN ANDRYANTO | ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kisah Taruna Akpol 2023: Anak Ferdy Sambo sampai Anak Buruh Harian dan Nelayan

29 Juli 2023

Kalemdiklat Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto mengatakan pentingnya integritas kepada para Taruna Akpol. (Foto/Istimewa)
Kisah Taruna Akpol 2023: Anak Ferdy Sambo sampai Anak Buruh Harian dan Nelayan

Tribatra Putra anak Ferdy Sambo, lolos seleksi Taruna Akpol 2023. Ada kisah lain, anak buruh harian dan anak nelayan dari Maluku.


Kominfo Sebut Influencer yang Promosikan Judi Online Bisa Dipidana, Ferdian Paleka jadi Bukti?

29 Juli 2023

Ekspresi Ferdiansyah saat menjawab pertanyaan media di Markas Kepolisian Resort Kota Besar Bandung, Jumat, 8 Mei 2020. Youtuber dengan nama akun Ferdian Paleka ini sempat meninggalkan Kota Bandung dan tidak memenuhi panggilan pemeriksaan oleh polisi sehingga dimasukkan namanya dalam Daftar Pencarian Orang. TEMPO/Prima Mulia
Kominfo Sebut Influencer yang Promosikan Judi Online Bisa Dipidana, Ferdian Paleka jadi Bukti?

Youtuber Ferdian Paleka yang ditangkap Polda Jawa Barat karena promosi judi online jadi bukti pernyataan kominfo.


Jadi Siswa Akademi Polisi, Kang Daniel Bertemu Chae Soo Bin di Drakor Rookies

3 November 2021

Kang Daniel dan Chae Soo Bin membintangi drama Korea Rookies. Foto: Instagram/@disneypluskr.
Jadi Siswa Akademi Polisi, Kang Daniel Bertemu Chae Soo Bin di Drakor Rookies

Drama Korea Rookies yang akan tayang di Disney+ Hotstar menjadi debut Kang Daniel di dunia akting.


Tim PBB di Indonesia dan Tempo Gelar Kompetisi Karya Jurnalistik Bertema Pemulihan Inklusif Dampak Pandemi Indonesia

15 Oktober 2021

Kompetisi Karya Jurnalistik Bertema Pemulihan Inklusif Dampak Pandemi Indonesia
Tim PBB di Indonesia dan Tempo Gelar Kompetisi Karya Jurnalistik Bertema Pemulihan Inklusif Dampak Pandemi Indonesia

Tim PBB di Indonesia dan Tempo Gelar Kompetisi Karya Jurnalistik Bertema Pemulihan Inklusif Dampak Pandemi Indonesia


Informasi Lengkap Syarat dan Cara Mendaftar di Akpol

31 Juli 2021

Selebrasi 724 perwira usai acara pelantikan Akademi Angkatan dan Akademi Kepolisian dalam acara Prasetya Perwira (Praspa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia Tahun 2018 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 19 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
Informasi Lengkap Syarat dan Cara Mendaftar di Akpol

Ingin menjadi taruna polri? Berikut informasi komplit mulai syarat umum, khusus hingga proses pendaftaran Akademi Polisi atau Akpol.


Disebut Banyak Polisi Perutnya Buncit, Ini Kata Humas Mabes Polri

21 November 2019

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Disebut Banyak Polisi Perutnya Buncit, Ini Kata Humas Mabes Polri

Trimedya menyentil soal bentuk tubuh anggota kepolisian yang buncit.


Polda Jabar Tangkap Tersangka Penyebar Hoaks tentang PPK Plumbon

15 Mei 2019

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Polda Jabar Tangkap Tersangka Penyebar Hoaks tentang PPK Plumbon

Kepada polisi SGS mengaku tidak berniat menyebarkan berita bohong alias hoaks. Dia hanya tak tahu bahwa video yang dibagikannya masuk kategori hoaks.


Polda Jawa Barat Kerahkan 24.250 Personel Amankan Pilpres 2019

2 April 2019

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto meninjau kesiapan pasukan saat mengikuti Apel Gelar Pasukan di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat, Jumat 22 Maret 2019. Apel Gelar Pasukan yang diikuti 12.000 anggota TNI, Polri, Linmas, serta Organisasi Masyarakat yang ada di Jawa Barat tersebut dilakukan dalam rangka kesiapan keamanan jelang Pemilu pada 17 April mendatang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Polda Jawa Barat Kerahkan 24.250 Personel Amankan Pilpres 2019

Meski wilayah Jawa Barat terbilang aman dari konflik saat pemilu, Agung meminta anak buahnya untuk tetap bersiaga dalam mengamankan pilpres 2019.


Maju Caleg, Mantan Kapolda Anton Charliyan Kembali Blusukan

11 Februari 2019

Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tubagus Hasanuddin dan Anton Charliyan tiba di RS Hasan Sadikin untuk jalani pemeriksaan kesehatan di Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2018. ANTARA
Maju Caleg, Mantan Kapolda Anton Charliyan Kembali Blusukan

Anton Charliyan maju caleg DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat XI.


Keluarga Pertanyakan Penahanan Bahar bin Smith di Polda Jabar

5 Februari 2019

Bahar bin Ali bin Smith (kanan) keluar dari kendaraannya untuk menjalani pemeriksaan perdana di Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Bandung, Selasa, 18 Desember 2018. Ia diminta memberi kesaksian terkait dugaan penganiayaan terhadap remaja bernama MHU (17) dan JA (18) di Ponpes Tajul Alwiyyin, Bogor.  ANTARA/Raisan Al Farisi
Keluarga Pertanyakan Penahanan Bahar bin Smith di Polda Jabar

Kuasa Hukum Habib Bahar bin Smith, Ichwan Tuankotta mengatakan, pihaknya mempertanyakan sikap kepolisian yang menahan kliennya.