Mural antikorupsi di kawasan Senayan, Jakarta. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Makassar -Deputi Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pahala Nainggolan mengatakan KPK ingin bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mencegah korupsi di Indonesia. Di antaranya Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, serta Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta.
"Data statistik mencatat kasus korupsi suap terbesar dari sektor swasta. Nah, KPK ingin mendorong Kadin ikut menghentikan kasus suap di sektor swasta," katanya di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Rabu, 5 Juli 2017.
Menurut Pahala, dari sektor pendidikan, dapat bekerja sama antara kampus negeri dan swasta. Misalnya, melalui program kuliah kerja nyata (KKN), seperti yang dilakukan mahasiswa Unhas di bagian hubungan masyarakat KPK. "Tahun ini, ada 20 mahasiswa Unhas yang melakukan KKN di KPK. Jadi kita juga kerja sama dalam bidang penelitian," ucapnya.
Pahala menjelaskan, mahasiswa yang KKN di KPK bukan hanya kerja langsung, melainkan ikut kegiatan-kegiatan di KPK. "Kita punya banyak pertanyaan yang harus dijawab dengan penelitian supaya jangan dikira-kira. Dan mereka tahu korupsi itu kompleks di Indonesia," ujarnya.
Ia mengatakan mahasiswa perlu mengetahui kasus yang ditangani KPK agar tak hanya teriak-teriak berhentikan korupsi saja. Namun mereka juga harus masuk supaya tahu pencegahan. "Kita ngomong juga ke mahasiswa jangan korupsi, meski mereka belum pegang uang," katanya.