Sultan Bakal Ditetapkan Lagi Sebagai Gubernur DIY

Reporter

Rabu, 5 Juli 2017 23:01 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono X usai menghadiri sidang di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 17 November 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X akan kembali ditetapkan sebagai Gubernur DIY untuk periode 2017-2022. Sultan, akan tetap menggunakan gelar lama yakni Sri Sultan Hamengku Buwono X.


Masa jabatan Gubernur juga Wakil Gubernur DIY sendiri akan berakhir pada tanggal 9 Oktober 2017 nanti. “Sesuai Undang-Undang Keistimewaan kan (nama gelarnya) juga Hamengku Buwono, ya sudah pakai itu,” ujar Sultan, Selasa 4 Juli 2017.


Soal gelar Sultan ini sebelumnya menuai polemik ketika Sultan HB X mengumumkan Sabda Raja pada 30 April 2015 dan 5 Mei 2015 lalu. Dalam Sabda Raja itu Sultan sempat mengubah nama gelarnya dari Buwono menjadi Bawono.


Kala itu Sultan menjelaskan pergantian nama itu merupakan "dawuh" atau perintah dari Allah Swt melalui leluluhurnya dan ia hanya bisa menjalankan saja. Para kerabat keraton pun ramai ramai memprotes perubahan gelar itu.


Sultan menuturkan, untuk penetapan kembali sebagai gubernur pasca berakhirnya masa jabatan pada Oktober nanti, Keraton Yogya pun sudah mendapat pemberitahuan dari DPRD dan tengah mempersiapkan proses pengajuan penetapan kembali.


Advertising
Advertising

“Sesuai UU Keistimewaan kan enam bulan sebelum berakhirnya masa jabatan (gubernur dan wakil gubernur) DPRD memang wajib memberitahukan, kami akan siapkan (proses penetapan),” ujar Sultan.


Keraton dan Puro Pakualaman sendiri memiliki waktu mengajukan proses penetapan Raja Keraton dan Puro Pakulaman sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY paling lambat tiga bulan sebelum berakhir masa jabatan. Atau paling lambat Agustus 2017 nanti.


DPRD DIY sendiri awal Juli ini telah membentuk Panitia Khusus Penyusunan Tata Tertib Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.


Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung Laksana menuturkan pihaknya optimistis semua rangkaian proses untuk penetapan hingga Rapat Paripurna Istimewa Penetapan Gubernur dan Wagub DIY bisa diselesaikan pada Agustus mendatang.


Pansus yang terdiri 26 anggota dewan termasuk empat pimpinan dewan ditarget menyelesaikan tugasnya menyusun Tata Tertib Penetapan pada 13 Juli 2017. Setelah Tata Tertib Penetapan tersusun, dewan akan membentuk Pansus Penetapan Gubernur dan Wagub DIY pada 17 Juli 2017.


Pansus Penetapan ini mempunyai masa tugas hingga 28 Juli 2017 untuk menyelesaikan verifikasi dokumen persyaratan calon gubernur dan sebagai calon wakil gubernur. "Kami akan mengacu sepenuhnya Undang Undang No 13 Tahun 2012 untuk proses penetapan ini,” ujarnya.


Terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) permohonan uji materi terhadap Pasal 18 ayat (1) huruf m UUK, Yoeke mengatakan hal itu tidak akan berpengaruh pada proses verifikasi oleh Pansus Penetapan.


Di poin pasal itu disebutkan bahwa calon gubernur dan calon wagub DIY harus menyerahkan daftar riwayat hidup yang memuat, antara lain riwayat pendidikan, pekerjaan, saudara kandung, istri, dan anak. Frasa 'istri' digugat karena dinilai diskriminatif, menimbulkan penafsiran bahwa cagub/cawagub harus laki-laki.


PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

10 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

17 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

44 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya