Puan Minta Kaji Opsi Pemda Ikut Menanggung Defisit BPJS Kesehatan  

Reporter

Rabu, 21 Juni 2017 14:54 WIB

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani memimpin rapat koordinasi tingkat menteri terkait pengendalian defisit keuangan BPJS Kesehatan di kantornya, Rabu, 21 Juni 2017. TEMPO/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meminta ada kajian opsi-opsi pengendalian defisit BPJS Kesehatan. Salah satunya pengendalian defisit dilakukan dengan gotong royong antara pemerintah pusat dan daerah, di mana daerah mengalokasikan minimal 10 persen untuk layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Saya meminta diberikan atau dikaji opsi-opsi bagaimana mengendalikan defisit BPJS ini dengan sistem gotong royong," kata Puan setelah memimpin rapat koordinasi tingkat menteri terkait dengan pengendalian defisit BPJS di kantor Kementerian Koordinator Manusia dan Kebudayaan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu, 21 Juni 2017.

Baca: Mudik 2017, BPJS Kesehatan Siapkan Posko di 8 Titik

Menurut Puan, gotong royong tersebut bukan hanya iuran dari peserta non-PBI (penerima bantuan iuran) seperti yang saat ini terjadi, melainkan juga dari anggaran pemerintah daerah. Dia meminta ada peran dari 34 pemerintah provinsi, serta 531 pemerintah kabupaten/kota dalam pengendalian defisit BPJS Kesehatan.

"Mereka itu mengalokasikan anggaran kesehatannya, yang seharusnya disesuaikan, kalau di pusat 5 persen, di mereka itu dialokasikan minimal 10 persen," kata Puan.

Anggaran itu, dia melanjutkan, sebagian bisa digunakan untuk gotong royong layanan kesehatan BPJS di provinsi, juga kabupaten/kota.

Rakor tingkat menteri itu dihadiri antara lain Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris.

Baca: Tunggakan Iuran Rp 3,4 T, BPJS Ancam Beri Sanksi Peserta

Selain meminta kajian opsi gotong royong pusat dan daerah, dalam rapat tersebut Puan meminta ada peningkatan pelayanan BPJS Kesehatan. Contohnya pembayaran reimburse oleh BPJS Kesehatan kepada rumah sakit bisa dilakukan tepat waktu.

"Sehingga kalau ada komplain dari rumah sakit atau masyarakat, bisa diselesaikan dengan lebih baik," kata Puan.

Selain itu, Puan meminta BPJS Kesehatan melakukan survei mengenai kepuasan pelayanan terhadap BPJS. Upaya ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana kepuasan masyarakat atas pelayanan BPJS Kesehatan dari waktu ke waktu. Dengan demikian, bisa dilihat perubahan pelayanan BPJS Kesehatan. "Apakah ada kekurangan, sehingga bisa dievaluasi atau dibenahi," kata Puan.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

7 hari lalu

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

8 hari lalu

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Rakabuming Raka menyebut akan mengevaluasi program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Kisah Jokowi Pernah Siapkan Ganjar Maju Pilpres 2024, Lantas Balik Badan

9 hari lalu

Kisah Jokowi Pernah Siapkan Ganjar Maju Pilpres 2024, Lantas Balik Badan

Ganjar Pranowo menerima hasil putusan MK yang menolak permohonan PHPU kubunya. Dulu, Jokowi pernah menyiapkannya maju capres di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Usung Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden di Depan Jokowi Setahun Lalu

10 hari lalu

PDIP Usung Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden di Depan Jokowi Setahun Lalu

Setahun yang lalu PDIP mengusung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden, disaksikan Jokowi. Berikut kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra Soal Rekonsiliasi dengan PDIP dan Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati

20 hari lalu

Kata Gerindra Soal Rekonsiliasi dengan PDIP dan Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati

Gerindra menilai komunikasi yang baik antara Sufmi Dasco Ahmad dan Puan Maharani di DPR dapat mempercepat rekonsiliasi kedua partai.

Baca Selengkapnya

Misteri Ketua TKN Prabowo-Gibran Dua Kali Datangi Rumah Megawati

20 hari lalu

Misteri Ketua TKN Prabowo-Gibran Dua Kali Datangi Rumah Megawati

Dua kali Ketua TKN Prabowo-Gibran ini mendatangi rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Wacana Pertemuan Prabowo-Puan, Pakar: Hanya Soal Waktu

24 hari lalu

Wacana Pertemuan Prabowo-Puan, Pakar: Hanya Soal Waktu

Menurut Ujang Komarudin, pertemuan Prabowo-Puan merupakan pertemuan pendahuluan sebelum Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.

Baca Selengkapnya

DPR Tutup Masa Sidang, Bagaimana Nasib Pengajuan Hak Angket?

25 hari lalu

DPR Tutup Masa Sidang, Bagaimana Nasib Pengajuan Hak Angket?

PKB menunggu kawan untuk bisa memenuhi syarat pengajuan hak angket DPR terkait dengan dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Formappi Harap Pemilihan Ketua DPR Terapkan Aturan Lama

26 hari lalu

Formappi Harap Pemilihan Ketua DPR Terapkan Aturan Lama

Formappi usulkan penetapan Ketua DPR menggunakan ketentuan Undang-Undang MD3 lama. Berharap tidak ada revisi.

Baca Selengkapnya

Respons Gibran hingga Puan Maharani Soal Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati

26 hari lalu

Respons Gibran hingga Puan Maharani Soal Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati

Rencana pertemuan Prabowo dan Megawati memunculkan spekulasi soal kemungkinan PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya