Komnas HAM Minta Transparansi Duit Korporasi ke Kandidat Pemilu

Reporter

Sabtu, 17 Juni 2017 07:13 WIB

Ilustrasi pemilu. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Nurcholis mengusulkan adanya sistem transparansi bagi perusahaan yang hendak menyumbang kepada kandidat dalam Pemilu.

“Kami mengusulkan sistem terbuka seperti negara-negara maju. Jadi misalnya mau menyumbang ke politisi itu harus mendaftarkan ke bank terlebih dahulu, sebelum selanjutnya diteruskan ke kandidat. Jadi kita mau bikin hubungan negara dan korporasi lebih normal hubungannya,” ujar dia selepas peluncuran Rencana Aksi Nasional Bisnis dan HAM di Gedung Sari San Pacific, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Juni 2017.

Baca juga: Jika Disetujui, Pelatihan Saksi Pemilu Sedot APBN Rp 11 Triliun

Pasalnya, Nurcholis mengatakan saat ini hubungan antara korporasi dengan negara terasa terlalu dekat dibandingkan dengan hubungan negara dengan masyarakat. Padahal, semestinya negara lebih dekat dengan masyarakatnya dibanding dengan korporasi. Dia menduga hal itu pula yang menyebabkan penyelesaian kasus HAM yang melibatkan korporasi acapkali mentok dan tidak jelas akhir ceritanya.

Lemahnya pemerintah, menurut dia, ada hubungannya dengan biaya Pilkada yang mahal. Para kandidat kerap mendapatkan sumbangan dari korporasi untuk dapat membiayai selama keberjalanan pilkada, namun tidak ada transparansi mengenai hal itu. Dia berujar, sebenarnya korporasi boleh saja menyumbang kepada kandidat, namun polanya mesti diubah.

“Sekarang ini, pola relasi negara dan korporasi itu tidak normal. Bayangkan saja, kalau korporasi biayai suatu kandidat, dan kandidat itu menang, maka kita tahu siapa yang berkuasa. Padahal negara seharusnya independen,” dia bercerita.

Dia yakin, dengan memperkuat kembali peran negara otomatis upaya negara untuk menyelesaikan permasalahan hak asasi manusia pun dapat lebih lancar. “Sekarang sih cukup setara dulu, jadi kalau masyarakat ada curhat masalah, negara bisa menyelesaikan secara independen,” ujarnya.

CAESAR AKBAR | EA

Berita terkait

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

2 Februari 2022

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

12 Desember 2018

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

14 November 2017

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap kepolisian bertindak hati-hati menyikapi kondisi yang tengah terjadi di Mimika, Papua.

Baca Selengkapnya

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

4 Oktober 2017

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

Anggota Komnas HAM terpilih Muhammad Choirul Anam menyatakan komitmennya membongkar kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

18 September 2017

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan kantor LBH Jakarta sudah dikosongkan. Ada tiga atau empat orang yang sakit saat evakuasi.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Indonesia Akan Tolak 20 Catatan HAM PBB, Sebab..

20 Agustus 2017

Komnas HAM Sebut Indonesia Akan Tolak 20 Catatan HAM PBB, Sebab..

Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron mengatakan ada sedikitnya 20 rekomendasi yang kemungkinan bakal ditolak atau menjadi catatan oleh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Komnas HAM Soal Negara Punya 3 Mandat Pelestarian Budaya

20 Agustus 2017

Ini Kata Komnas HAM Soal Negara Punya 3 Mandat Pelestarian Budaya

Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron menyebutkan negara memiliki tiga mandat berkaitan dengan upaya pelestarian kebudayaan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Masih Selidiki Kasus Dukun Santet 1998-1999  

10 Agustus 2017

Komnas HAM Masih Selidiki Kasus Dukun Santet 1998-1999  

Komnas HAM masih menyelidiki kasus pembantaian dukun santet 1998-1999.

Baca Selengkapnya