Full-Day School, PMII: Mengancam Pendidikan Karakter Kaum Santri  

Reporter

Rabu, 14 Juni 2017 16:08 WIB

Ribuan peserta mengikuti prosesi deklarasi Revolusi Mental Dimulai dari Pendidikan di Lapangan Hall Basket, Senayan, Jakarta, 15 Desember 2015. Deklarasi ini dihadiri ribuan orang yang merupakan pimpinan lembaga pendidikan agama, siswa-siswi madrasah dan pesantren dari seluruh Indonesia. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Semarang – Rencana Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy menerapkan program full-day school atau sekolah sehari penuh mendapat tanggapan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) karena dinilai akan mengancam pendidikan karakter para santri yang sekolah di lembaga madrasah ibtidaiyah. Tercatat, secara nasional, terdapat 37.102 madrasah yang selama ini melakukan pendidikan pada sore hari.

Full-day school bukan konsep proporsional yang bisa diterapkan secara nasional,” kata Ketua PMII Cabang Kota Semarang Muhammad Zuhri saat berunjuk rasa memprotes rencana kebijakan tersebut, Rabu, 14 Juni 2017.

Baca juga:
Wapres JK: Full-Day School Tak Bisa Diputuskan di Tingkat Menteri

Zuhri menilai, jika diterapkan, full-day school akan mengancam keberlangsungan proses pendidikan karakter di madrasah ibtidaiyah. “Karena alasan program sekolah sehari penuh selama ini sudah dikenal kalangan santri yang sekolah pagi dan sore,” katanya.

Pergerakan Mahasiswa Islam Kota Semarang meminta pemerintah mencabut kebijakan full-day school serta mengkaji ulang rencana itu dengan cara melibatkan masyarakat umum, tokoh agama, dan praktisi pendidikan.

Baca pula:
Mendikbud Yakin Full-Day School Tak Akan Membebani Murid

Apalagi, menurut dia, selama ini sekolah sehari penuh akan menggeser sistem pendidikan yang telah lama berlaku di masyarakat dengan adanya sekolah ganda, yakni sekolah umum pada pagi hingga siang dan sekolah berbasis agama pada sore hari.

Sisi lain efek pemberlakuan full-day school tentang nasib para guru sekolah madrasah ibtidaiyah yang selama ini beroperasi sore. “Mereka akan kehilangan pekerjaan karena siswanya tersedot sekolah umum dan tak bisa seolah saat sore hari,” katanya.

Anggota Komisi, Pendidikan, dan Kesejahteraan Sosial Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah, Muh Zen Adv, juga menolak sistem tersebut. Ia menyatakan kebijakan menteri yang hendak menerapkan full-day school lewat peraturan nomor 25 tahun 2017 itu tanpa proses dengar pendapat stake holder pendidikan. “Selain itu, dari beberapa aspek, bertentangan dengan fakta dan nilai masyarakat,” ujarnya.

Zen menjelaskan, dari sisi psikologis dan emosi akan berbahaya jika anak usia sekolah dasar dan menengah pertama dipaksa bersekolah hingga sore. “Psikolog menyebutkan, kemampuan otak menyerap hanya sampai jam 1 siang.”

Adapun dari sisi aspek sarana dan prasarana, saat ini sekolah di Indonesia belum punya fasilitas representatif hingga sore seperti konsep full-day school. Misalnya, tempat ibadah. Tercatat, di Jawa Tengah, 60 persen sekolah belum punya tempat ibadah. Selain itu, kondisi kantin untuk makan siang belum layak.

Dari sisi ekonomi, orang tua siswa akan menambah biaya. Bagi keluarga kurang mampu, kebijakan itu memberatkan, karena harus mengeluarkan biaya tambahan. “Secara geografis pun tak semua anak desa di daerah pedalaman didukung transportasi sore. Ini ancaman kerawanan kriminal,” katanya.

EDI FAISOL




Berita terkait

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

10 jam lalu

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya dalam puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.

Baca Selengkapnya

Menko PMK Muhadjir Effendy Harap MK Hasilkan Putusan Terbaik dalam Sengketa Pilpres

5 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy Harap MK Hasilkan Putusan Terbaik dalam Sengketa Pilpres

Muhadjir mengatakan, putusan terbaik perlu dibuat karena MK merupakan lembaga hukum tertinggi. Keputusan MK juga tidak bisa diganggu gugat.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

8 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

13 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

Diskon Tarif Tol Trans Jawa Arus Mudik dan Arus Balik Sampai Kapan? Catat Tanggal dan Ruas Jalan Tolnya

14 hari lalu

Diskon Tarif Tol Trans Jawa Arus Mudik dan Arus Balik Sampai Kapan? Catat Tanggal dan Ruas Jalan Tolnya

Batas waktu diskon tarif Tol Trans Jawa untuka rus mudik dan arus balik, sampai kapan dan di ruas jalan tol mana saja?

Baca Selengkapnya

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

20 hari lalu

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

Ini pendidikan terakhir 4 menteri Jokowi yang dipanggil MK pada sidang sengketa pilpres: Sri Mulyani, Risma, Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Ketua MK Tegur Muhadjir karena Bela Jokowi soal Bagi-bagi Bansos

21 hari lalu

Ketua MK Tegur Muhadjir karena Bela Jokowi soal Bagi-bagi Bansos

Menko PMK Muhadjir sempat kena tegur Hakim MK karena dianggap memberikan pembelaan untuk program bansos yang dilakukan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Muhadjir Sebut Tak Ada Pejabat 100 Persen Netral

21 hari lalu

Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Muhadjir Sebut Tak Ada Pejabat 100 Persen Netral

Muhadjir Effendy menyatakan tidak ada pejabat yang netral karena setiap orang memiliki preferensi dan tendensi politik.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pilpres: Apa Kata 4 Menteri tentang Bansos Jokowi?

22 hari lalu

Sidang Sengketa Pilpres: Apa Kata 4 Menteri tentang Bansos Jokowi?

Empat menteri tampil di sidang sengketa pilpres menjelaskan tentang bansos Jokowi, yang dianggap tim hukum Anies dan Ganjar menguntungkan Prabowo

Baca Selengkapnya

Begini Kata Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, Risma, Muhadjir Effendy Saat Sidang Sengketa Pilpres atau PHPU di MK

22 hari lalu

Begini Kata Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, Risma, Muhadjir Effendy Saat Sidang Sengketa Pilpres atau PHPU di MK

Keempat Menteri Jokowi bicara di sidang sengketa Pilpres atau PHPU di MK. Apa kata Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, Risma, Muhadjir Effendy?

Baca Selengkapnya