Sekolah 5 Hari, IPNU: Sama Konsep yang Pernah Ditolak Jokowi

Reporter

Senin, 12 Juni 2017 20:08 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Perlemen Senayan, Jakarta, 25 April 2017. Rapat ini membahas laporan pemeriksaan semester I BPK RI tahun 2016 serta rencana kerja Pemerintah tahun 2018. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menolak gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang memberlakukan kebijakan lima hari sekolah dalam sepekan. Menurut IPNU, gagasan tersebut tidak jauh berbeda dengan konsep full day school yang pernah ditolak Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

“Rencana menteri menerapkan sekolah lima hari terkesan menyederhanakan permasalahan dan tidak memperhatikan nilai-nilai yang hidup di masyarakat,” ujar Ketua Umum PP IPNU Asep Irfan Mujahid dalam keterangan tertulisnya, Senin, 12 Juni 2017.

Baca juga:
Menteri Pendidikan: Peraturan Sekolah Lima Hari Sudah Terbit

Menurut Asep dalam membangun karakter siswa, seharusnya nilai pendidikan karakter di semua mata pelajaran seharusnya lebih ditekankan ketimbang menambah jam belajar. Asep menilai menambah jam belajar di sekolah hanya akan mengurangi interaksi siswa denan keluarga atau masyarakat.

Selain itu, Asep menilai Muhadjir telah berbuat tidak adil dan membangun opini bahwa pendidikan formal menjadi satu-satunya gerbang untuk mendidik masyarakat. Padahal, pendidikan non formal seperti madrasah atau pesantren mempunyai peran dalam mendidik masyarakat. Asep juga menyatakan infrastruktur dan fasilitas sekolah belum sepenuhnya mendukung belajar delapan jam di sekolah.

Baca pula:
Kenapa MUI Minta Pemerintah Mengkaji Ulang Beleid Sekolah 5 Hari?
Belajar Lima Hari Sepekan, Mendikbud: Tidak Akan Matikan Madrasah

“Kami meminta kepada Menteri Muhadjir menarik kembali pernyataannya, karena pernyataan yang tanpa merujuk pada peraturan perundang-undangan tak patut diucapkan oleh pejabat negara dan telah menyulut gejolak sosial,” ujar Asep.

Sebagai bentuk penolakan, Asep menyerukan seluruh kader di tingkat cabang untuk mengkonsolidasikan 12 ribu lebih komisariat dan ranting secara bersama-sama menyerukan penolakan pemberlakuan sekolah lima hari yang berimplikasi diterapkannya konsep full day school. IPNU menuntut pemerintah memberlakukan otonomi sekolah secara lebih maksimal.

“Dengan adanya otonomi, maka akan mempermudah birokrasi sekolah sehingga pendidik lebih fokus pada proses pendidikan,” ujar Asep.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

23 menit lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

30 menit lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

48 menit lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

57 menit lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

1 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

1 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

1 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

5 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

5 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya