Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenapa MUI Minta Pemerintah Mengkaji Ulang Beleid Sekolah 5 Hari?

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
KH Zainuth Tauhid Sa'adi, wakil ketua MUI, memberikan keterangan dalam acara tausiah menjelang Ramadhan di MUI, Jakarta Pusat, 26 Mei 2017. Tempo/Maria Fransisca.
KH Zainuth Tauhid Sa'adi, wakil ketua MUI, memberikan keterangan dalam acara tausiah menjelang Ramadhan di MUI, Jakarta Pusat, 26 Mei 2017. Tempo/Maria Fransisca.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Zainut Tauhid Sa’adi, meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengkaji kebijakan sekolah lima hari karena akan berpengaruh terhadap pendidikan keagamaan seperti pesantren dan madrasah. Kebijakan yang membuat pelajar menempuh pendidikan selama delapan jam per hari ini berpotensi membuat madrasah dan pesantren gulung tikar.

Padahal, kata Zainut, pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat ini telah menjadi bagian dari kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang di penduduk sekitar. “Biasanya kegiatan belajarnya dimulai dari pelajar sepulang dari sekolah umum (SD, SMP, SMU),” katanya dalam keterangan tertulis, Ahad, 11 Juni 2017.

Baca : Menteri Muhadjir: Sekolah 8 Jam Sehari Mulai Tahun Ajaran Baru

Zainut menjelaskan pendidikan model madrasah diniyah dan pesantren telah memberi kontribusi besar bagi penguatan nilai keagamaan, pembentukan karakter, dan penanaman nilai akhlak mulia bagi peserta didik. “Keberadaannya masih sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat,” tuturnya.

Imbas dari kebijakan tersebut bisa membuat madrasah menjadi tutup dan guru yang mengajar akan kehilangan tempat bekerjanya. “Hal ini sangat menyedihkan dan akan menjadi sebuah catatan kelam bagi dunia pendidikan Islam di negeri yang berdasarkan Pancasila," ucapnya.

Zainut menjelaskan kebijakan sekolah lima hari dalam sepekan ini bagus namun perlu dipikirkan ulang. Pemerintah diminta memperhatikan apakah seluruh sekolah memiliki sarana pendukung yang memadai dan jumlah pengajar yang cukup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika tidak ada fasilitas yang memadai dan jumlah tenaga pengajar yang cukup, maka dikhawatirkan akan membangun suasan belajar yang tidak kondusif. “Justru yang terjadi adalah anak didik akan menjadi jemu dan stres,” ujarnya.


Simak juga :
Hardiknas, Kemendikbud Siap Lakukan Reformasi Pendidikan Nasional

Sebab itulah MUI meminta Mendikbud Muhadjir Effendy untuk mengkaji ulang kebijakan tersebut atau setidaknya memberlakukannya secara bertahap, selektif dan dengan persyaratan yang ketat. “Misalnya hanya diberlakukan bagi sekolah yang sudah memiliki sarana pendukung yang memadai. Sedangkan bagi sekolah yang belum memiliki sarana pendukung tidak atau belum diwajibkan,” kata Zainut.

Selain itu, kebijakan ini sebaiknya tidak diberlakukan untuk semua daerah dengan tujuan menghormati nilai-nilai kearifan lokal. “Jadi daerah diberikan opsi untuk mengikuti program pendidikan dari pemerintah, juga diberikan hak untuk menyelenggarakan pendidikan sebagaimana yang selama ini sudah berjalan,” ujar petinggi MUI itu lagi.

AHMAD FAIZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

38 hari lalu

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

Fatwa MUI menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah


Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

38 hari lalu

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

Boikot bisa memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya berhenti menyerang Palestina.


Sambut Tahun Ajaran Baru, Ini 5 Tips Menjalani Hari Pertama Sekolah

21 Juli 2023

Siswa baru hadir didampingi orangtuanya di hari pertama tahun ajaran baru  di SD Negeri Anyelir 1, Kota Depok, Senin 17 Juli 2023. Hari pertama tahun ajaran baru di sekolah ini diisi dengan  acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang bertujuan agar siswa baru dapat beradaptasi dengan lingkungan belajarnya yang baru. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Sambut Tahun Ajaran Baru, Ini 5 Tips Menjalani Hari Pertama Sekolah

Menyambut tahun ajaran baru yang dimulai pada 17 Juli, berikut tips menjalani hari pertama di sekolah dari Disdik Jabar.


Top 3 Metro: Kronologi Pemilik Lahan Tembok Gerbang SD Negeri di Tangsel, ASN Antar Anak Hari Pertama Sekolah

18 Juli 2023

Suasana orang tua peserta didik baru di SDN Lengkong Karya, Serpong, Tangerang Selatan, Senin 17 Juli 2023. Akses jalan sekolah ini dihadang pagar tembok beton buntut ganti rugi tanah milik warga setempat yang belum juga dituntaskan pemerintah kota setempat.  (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Top 3 Metro: Kronologi Pemilik Lahan Tembok Gerbang SD Negeri di Tangsel, ASN Antar Anak Hari Pertama Sekolah

Top 3 Metro berisi laporan soal kronologi pemilik lahan terpaksa menembok gerbang sekolah SDN Lengkong Karya di Tangsel.


Tradisi Unik Hari Pertama Masuk Sekolah, dari Sujud ke Orang Tua hingga Dihujani Hadiah

17 Juli 2023

Siswa-siswi menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari pertama di halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kenari 07 dan 08, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Juli 2023. MPLS bagi siswa baru adalah kegiatan pertama yang dilakukan ketika masuk sekolah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur sekolah. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Tradisi Unik Hari Pertama Masuk Sekolah, dari Sujud ke Orang Tua hingga Dihujani Hadiah

Pada hari pertama masuk sekolah, terdapat tradisi tersendiri di beberapa negara.


Pemkot Tangerang Selatan Tak Kunjung Selesaikan Akses SD Lengkong Karya, Pemilik Lahan Tutup Gerbang Sekolah dengan Pagar Beton

16 Juli 2023

Gerbang masuk SDN Lengkong Karya, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan ditutup tembok beton, Minggu 16 Juli 2023. (Tempo/Muhammad Iqbal)
Pemkot Tangerang Selatan Tak Kunjung Selesaikan Akses SD Lengkong Karya, Pemilik Lahan Tutup Gerbang Sekolah dengan Pagar Beton

Akses masuk menuju SD Negeri Lengkong Karya di Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, hanya tersisa satu meter.


Wali Kota Depok Keluarkan SE agar ASN Antar Anak di Hari Pertama Sekolah

16 Juli 2023

Wali Kota Depok Mohammad Idris usai membuka Pasar Rakyat Malam Takbir di Jalan Naming D Botin di Kampung Lio, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas , Depok, Jumat, 21 April 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Wali Kota Depok Keluarkan SE agar ASN Antar Anak di Hari Pertama Sekolah

Usai antar anak pada hari pertama sekolah, ASN Depok wajib bekerja.


Bupati Aceh Besar Keluarkan Edaran agar Orang Tua Antar Anak di Hari Pertama Sekolah

7 Juli 2023

Sejumlah wali murid mengantarkan putra putrinya saat pergi ke sekolah di hari pertama masuk sekolah di Sekolah Dasar 245 Palembang, Sumsel, 17 Juli 2017. Hampir seluruh sekolah di Kota Palembang memulai tahun ajaran baru 2017-2018 pada hari ini. ANTARA FOTO
Bupati Aceh Besar Keluarkan Edaran agar Orang Tua Antar Anak di Hari Pertama Sekolah

Bupati Aceh Besar mengeluarkan surat edaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak pada tahun ajaran baru ini.


Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.


Ulama MUI Kabupaten Bogor Tampilkan Islam Moderat, Jabar: Enggak Mungkin Radikal

18 Desember 2022

Istighatsah yang digelar oleh MUI di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 17 September 2022. (FOTO ANTARA/HO-MUI Kabupaten Bogor)
Ulama MUI Kabupaten Bogor Tampilkan Islam Moderat, Jabar: Enggak Mungkin Radikal

MUI Kabupaten Bogor konsisten menjalankan program Pendidikan Kader Ulama.