Jokowi Ingin Negara Muslim Banyak Berinvestasi di Indonesia

Reporter

Minggu, 11 Juni 2017 04:31 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) mengawasi pembagian sembako kepada warga di Gang Dahlia, Desa Cibuluh, Kabupaten Bogor, 8 Juni 2017. Jokowi membagikan sembako usai bekerja di Istana. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Indonesia menginginkan investasi yang banyak dari negara-negara muslim. Saat ini, investasi banyak berasal dari Amerika Serikat, Jepang, Cina, Singapura, dan Korea Selatan.

"Saya ingin ada keseimbangan. Oleh sebab itu, pendekatan (kepada pimpinan negara muslim) sedang kami lakukan," kata Jokowi saat bersilaturahmi kepada pimpinan, santri, dan alumni Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu 10 Juni 2017.

Baca juga: Setelah Bagikan Sertifikat, Jokowi Salat Jumat di Masjid Ini

Jokowi mengatakan, dia sudah beberapa kali ketemu dengan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad al-Thani, Syekh Muhammed dari Uni Emirat Arab, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Selain itu dengan Syekh Bahrain, dan Oman yang akan datang ke Indonesia. "Untuk apa? Agar ada keseimbangan, jangan sampai investasi yang banyak dari Amerika Serikat, Jepang, Cina, Singapura, Korea Selatan. Saya ingin ada keseimbangan," katanya.

Jokowi bahkan pernah bertanya kepada Syekh Muhammed dari Uni Emirat Arab ihwal kenapa tidak pernah berinvestasi di Indonesia. Mereka justru berinvestasi di Eropa.

"Jawabannya, lha wong Indonesia enggak pernah datang ke saya. Menteri-menteri enggak pernah datang, Presiden enggak pernah ketemu saya (Syekh Muhammed). Jadi enggak tahu keinginannya seperti apa," kata dia.

Oleh karenanya, lanjut Jokowi, dia sedang menjalin pendekatan secara pribadi. Dia bahkan sudah blak-blakan dengan Raja Salman ihwal investasi. "Jika seperti itu nanti gampang, investasi akan datang ke negara kita. Dengan investasi itulah akan terbuka lapangan kerja yang banyak sekali," ucapnya.

Sementara itu saat sesi tanya jawab, ada alumni Pondok Pesantren Miftahul Huda yang bertanya ihwal kiprah Indonesia untuk mengurangi konflik di Qatar. Jokowi mengatakan, ia masih mencari problem yang sebetulnya seperti apa yang menyebabkan benturannya begitu sangat keras.

"Memang dua hari lalu saya telepon Presiden Erdogan. Tadi malam (telepon) Emir Qatar, Syekh Tamim. Saya belum bisa simpulkan problem besarnya apa. Tapi kami ingin Indonesia memiliki peran di dalam menyelasikan konflik di Timur Tengah," kata Jokowi.

CANDRA NUGRAHA

Berita terkait

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

13 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

13 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

14 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

15 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

16 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

16 jam lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

17 jam lalu

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

Menteri komunikasi dan informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap jumlah investasi Microsoft di Indonesia sebesar $1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

18 jam lalu

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

Hakim menilai pernyataan Rocky Gerung sebagai kritik terhadap kebijakan publik, bukan serangan personal terhadap individu.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

19 jam lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya