Rektor UGM Panut Mulyono: Kampus Adalah Benteng Pancasila

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 6 Juni 2017 16:07 WIB

Panut Mulyono terpilih sebagai Rektor UGM, Senin, 17 April 2017. (ugm.ac.id)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rektor baru Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono mengatakan kampus merupakan benteng Pancasila. Dia menegaskan tidak boleh ada bibit-bibit radikalisme aliran-aliran yang bertentangan dengan dasar negara itu.

Kegiatan-kegiatan yang berpotensi muncul bibit atau tersemainya gerakan radikal dan menyimpang sudah dibersihkan. Contohnya, pengelolaan masjid diambilalih pihak Badan Pengelolaan Masjid Kampus UGM, yang sebelumnya dikelola yayasan. Ospek mahasiswa juga dalam kendali pihak universitas. Para dosen diwajibkan memberikan materi Pancasila saat memberikan kuliah.


Baca: Gaya Ketua Umum PDIP Megawati Berkomunikasi dengan Warga NU

"Kampus ini menjadi benteng Pancasila. Tidak boleh ada tempat bersemainya aliran-aliran yang tidak sepaham dengan Pancasila," kata Panut, Senin petang, saat acara temu Fortakgama (Forum Wartawan Kampus universitas Gadjah Mada), di University Center, 5 Juni 2017.

Panut menjelaskan UGM menempatkan Pancasila tidak hanya menjadi diskusi verbal. Tetapi UGM berusaha menempatkan dan membumikannya dalam praktik sehari-hari. Bahkan, saat ditanya soal gerakan Hizbut Tahrir Indonesia, Panut juga dengan tegas menyatakan tidak akan mentolerir gerakan yang berpaham khilafah dan akan dibubarkan pemerintah ini.


Baca: Seratusan Anggota Advokat Pengawal Pancasila Datangi Mabes Polri

Langkah-langkah pihak universitas sudah dilakukan, termasuk memonitor seluruh kegiatan mahasiswa dan dosen di kampus. Bahkan dia menyebutkan soal mata kuliah agama Islam haruslah materi yang rahmatan lil alamin. Islam sebagai rahmat untuk alam semesta.

"Pengelolaan masjid di kampus supaya tidak jadi tempat masuknya gerakan radikal," kata dia.

Dengan Badan Pengelolaan Masjid Kampus yang berisi dosen-dosen dengan beragam aliran, seluruh kegiatan di masjid UGM akan termonitor. Para dosen tersebut akan dilibatkan dalam pengelolaan masjid dalam wadah bernama Lembaga Dakwah Kampus sebagai unsur pembimbing, pembina dan penasihat. Pahamnya adalah Islam yang menaungi dan menjadi rahmatan lil alamin.

Mahasiswa-mahasiswa baru, kata Panut, masih banyak yang belum paham seluk beluk gerakan radikal. Sehingga sangat mudah dimasuki paham yang berpotensi bertentangan dengan Pancasila. Sehingga sejak awal, pengelola universitas memonitor ini.

Orientasi kampus tidak serta merta diserahkan kepada mahasiswa, tetapi pihak universitas bersama dosen akan melaksanakan program di setiap awal tahun akademik ini. "Tidak diserahkan secara independen, takutnya malah jadi tempat bersemainya dan diberikan hal-hal yang tidak kita inginkan " kata Panut.

Panut mengatakan UGM berkomitmen untuk menjadi benteng Pancasila dan mendeklarasikan diri sebagai kampus Pancasilais dan sudah sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi. Kampus harus bisa mengimplementasikan butir lima sila dalam seluruh kegiatannya.

Masuknya paham HTI di Yogyakarta justru dimulai dari kampus ke kampus. UGM sebagai universitas negeri ini justru menjadi lahan empuk penyebaran paham khilafah seperti, yang diteliti oleh doktor Zuly Qodir, peneliti pada Maarif Institute.

"Masuknya paham itu justru di fakultas Teknik, Kedokteran, Mipa. Dan kini sudah menyebar ke fakultas lain dan universitas lainnya seperti UNY, UII, UMY dan Perguruan tinggi lain," kata Zuly.

Sukamta, anggota DPR RI asal Yogyakarta, mengatakan saat ini ada Rancangan Undang-undang Wawasan Nusantara untuk konsep-konsep dasar negara, kebinekaan dan lain-lain. "Negara juga harus membuat pusat kajian serius untuk kepancasilaan," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

49 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

54 hari lalu

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

55 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

56 hari lalu

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

Maarten Paes ingin segera belajar Bahasa Indonesia dan berjanji bakal berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

57 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya