PAN: Kapan Pak Amien Rais Bisa Berikan Keterangan ke KPK?  

Reporter

Selasa, 6 Juni 2017 07:24 WIB

Mantan Ketua Umum PAN Amien Rais memberikan klarifikasi soal aliran dana dari Yayasan Soetrisno Bachir di rumahnya di Kompleks Taman Gandaria, Jakarta, 2 Juni 2017. TEMPO/Arke

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan Amien Rais telah menemui Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah, kemarin. Perwakilan yang di antaranya terdiri dari politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo, Saleh Partaonan Daulay serta Ansufri Idris Sambo, keluar sekitar pukul 13.50.

"Kami jelaskan konteks proses persidangan dengan tersangka Siti Fadilah Supari. Memang ada keterangan saksi dan rekening koran yang tentu saja tidak mungkin tidak ditampilkan dalam proses persidangan, yang dipandang penuntut umum KPK terkait," ujar Febri Diansyah di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 5 Juni 2017, memberi penjelasan terkait munculnya nama Amien Rais dalam dakwaan korupsi pengadaan alat kesehatan dengan terdakwa Siti Fadilah Supari.

Baca juga:
Amien Rais Gagal Bertemu Pemimpin KPK Bicarakan Kasus Suap
Pemimpin KPK Tak Akan Temui Amien Rais, Sebabnya...


KPK, lanjut Febri, memiliki kewajiban untuk menguraikan fakta-fakta persidangan, mulai dari keterangan saksi, sampai bukti lain, termasuk yang berhubungan dengan aliran dana. Aliran dana pada tahun 2005 diketahui terindikasi mengalir dari PT Mitra Medidua ke Sutrisno Bachir Foundation dan pihak-pihak lain dengan dalih pengadaan alat-alat kesehatan.

Dengan berhalangannya Pimpinan KPK untuk menemui Amien Rais kemarin, Drajad Wibowo sebagai perwakilan Amien hanya menyampaikan beberapa pesan dari mantan Ketua Umum PAN tersebut.

Baca pula:
Politisi PAN dan Putra Amien Rais Sambangi KPK

"Pak Amien hanya berpesan, kapan beliau bisa memberikan keterangan ke KPK. Karena beliau akan umrah tanggal 8-16 Juni, agar tidak muncul kesan bahwa beliau lari. Setelah itu beliau siap datang, bahkan tanpa perlu dipanggil," tutur Drajad.

Lanjutnya, keterangan seorang Amien Rais menjadi penting untuk mengklarifikasi terseretnya nama dirinya dalam kasus korupsi. "Pak Amien ini bukan cuma seorang Febri atau seorang Drajad. Ketika nama beliau disebutkan dengan segala macam bumbu, dampaknya banyak sekali, efek dan kerusakannya luar biasa besar," ujar Drajad.

Silakan baca:
Amien Rais di Kasus Alkes, Hidayat Nur Wahid: Pembunuhan Karakter

PAN Masih Pertimbangkan Kunjungan Amien Rais ke KPK

Drajad Wibowo berharap kerusakan yang sudah terlanjur timbul ini, yang menurutnya berpotensi menimbulkan konflik dapat segera diatasi. Ia pribadi juga berpesan kepada KPK untuk mengevaluasi prosedur internalnya dalam menyelidiki perkara, agar tak serta merta menyeret nama seperti ini. "Alhamdulilah, tadi Insya Allah sudah bisa saling mengerti posisi masing-masing," kata Drajad.

AGHNIADI

Video Terkait:
Disebut Terima Rp 600 Juta, Amien Rais: Saya Hadapi dengan Berani




Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

1 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

2 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

3 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

3 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

3 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

3 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya