Hasyim Muzadi: Presiden Jangan Hadiri Muktamar PKB
Reporter
Editor
Selasa, 15 Juli 2003 10:56 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Umum PB NU, KH Hasyim Muzadi, meminta Presiden Megawati Sukarnoputri tidak hadir dalam acara Partai Kebangkitan Bangsa, baik versi Matori Abdul Djalil atau Alwi Shihab. Hasyim, seusai halal bihalal di PB NU, Minggu (13/1), mengatakan, ”Kalau presiden akan mendatangi salah satu Muktamar, maka akan menjadi beban bagi presiden.” Ia mengatakan jika Megawati hadir dalam salah satu versi, ia mencemaskan akan muncul polemik baru. ”Kalau datang kedua-duanya juga nggak lucu. Kan lebih baik Ibu Mega mengakomodasikan bangsanya daripada untuk memihak kelompok tertentu,” ujarnya beralasan. Dia mengatakan bahwa keputusan pemerintah untuk tidak turut mencampuri urusan partai adalah sikap bijaksana negarawan. ”Keputusan untuk tidak hadir keduanya menurut saya itu yang paling bagus. Reformasi ini sebaiknya diserahkan kepada rakyat saja,” tegas dia. Namun demikian dia menyatakan anggota NU dapat menghadiri acara Muktamar salah satu kubu. “Boleh-boleh saja, itu kan haknya mereka. Siapa yang mau melarang? Tapi kalau memakai instutusi besar, itu tidak bisa sembarang dipakai,” katanya menjelaskan. Dia menolak menjawab kesediannya untuk menghadiri Muktamar di kubu Matori dan Alwi. ”Saya belum bisa jawab sekarang karena PKB wilayah-wilayah di Indonesia sudah hadir. Nanti kita rembukkan. Saya belum bisa bilang akan datang,” tuturnya. Menanggapi solusi untuk menyatukan Muktamar PKB, menurut dia sudah tidak mungkin dilakukan. Karena persiapan kedua kubu sudah matang untuk memutuskan masing-masing ketua umum PKB yang baru. Namun demikian pihaknya berjanji akan segera mencarikan konsep islah yang sesuai denga kedua kubu. ”Setelah Muktamar ada pertemuan, saya tidak dapat memberi kepastian,” katanya. (Jhonny Sitorus-Tempo News Room)
Berita terkait
Arab Saudi Luncurkan Kartu Pintar "Nusuk" untuk Jamaah Haji
3 menit lalu
Arab Saudi Luncurkan Kartu Pintar "Nusuk" untuk Jamaah Haji
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi meluncurkan kartu pintar "Nusuk" yang wajib dibawa oleh jamaah haji