Mantan Panglima Jihad di Ambon Ajak Warga Menentang Paham ISIS

Reporter

Senin, 29 Mei 2017 17:58 WIB

TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Masohi - Komando Daerah Militer (Kodam) XVI/Pattimura menggelar ceramah Deradikalisasi bertema "Menentang Paham Radikal ISIS dan Teroris di Maluku dan Indonesia", Minggu 28 Mei 2017.

Ceramah yang dihadiri oleh 75 mantan anggota mujahidin dari berbagai kawasan di Maluku dan para janda tersebut, menghadirkan Wakil Ketua I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku Abdullah Latuapo, Waka Infolahtadam XVI/Pattimura Letkol Inf. Umar, dan mantan panglima jihad di Ambon Ustadz Jumu Tuani sebagai narasumber. (Baca: Kepolisian Mendata Ada 17 Orang Terkait ISIS di Kalimantan Barat)

Abdullah Latuapo dalam ceramahnya mengatakan ajaran yang dibawa oleh kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria - ISIS) tidak sesuai dengan Islam yang rahmatan lil alamin. Sebab, ISIS atau Daesh mengajarkan tentang kekerasan antar sesama manusia.

Dalam ajaran agama Islam, menurut Abdullah, bukan kemenangan yang dicari, tetapi kebenaran. "Sesungguhnya pencarian tersebut harus menggunakan cara-cara yang baik, sebagaiamana yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW," tuturnya. (Baca: Cegah WNI Gabung ISIS, Indonesia Tempatkan Atase Polri di Ankara)

Abdullah mencontohkan, kisah 47 pasal Piagam Madinah yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW sebagai perjanjian formal antara beliau dengan suku-suku penting di Yathrib, guna menghindari pertentangan sengit antara Bani 'Aus dan Khazraj. Dokumen itu menetapkan dan menjamin sejumlah hak dan kewajiban bagi kaum Muslim, Yahudi dan komunitas-komunitas pagan di Madinah.

"Kelompok radikal ISIS ingin mempengaruhi kita di Maluku yang saat ini sudah aman dan tentram kembali terjadi kerusuhan seperti tahun 1999, ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Kita tinggalkan dulu yang namanya politik, mari tingkatkan ukhuwah dengan tidak terlepas dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, peristiwa kerusuhan beberapa tahun silam sudah cukup membuat kita menderita," tutur Abdullah.

Senada dengan Abdullah Latuapo, Ustadz Jumu Tuani menyatakan ISIS bukan mujahid tetapi perusak agama. Menurutnya, pengikut ISIS datang ke masjid bukan untuk beribadah tetapi merampok yang mereka anggap sebagai fai atau harta rampasan. (Baca: Menteri Khofifah:Jumlah Anak Indonesia Terlibat ISIS Makin Banyak)



ISIS, kata dia, menganggap Indonesia sebagai negara kafir karena tidak menjalankan ajaran Islam secara kaffah atau menyeluruh. Kelompok radikal tersebut, lanjut dia, berorientasi ke Maluku dan Maluku Utara karena mengetahui tingginya sifat militansi masyarakatnya. ISIS menginginkan Maluku kembali rusuh agar mereka bebas menenteng senjata.

"ISIS banyak menggunakan beberapa ayat Alquran untuk membodohi para preman di Jakarta, Poso, dan di daerah lain dengan mencuplik dan menafsirkaan ayat Allah SWT sesuka hatinya," ujar Jumu Tuani.

Dia menambahkan, selain gerakan radikal ISIS, ada juga gerakan terorisme non-ISIS yang menghalalkan darah seorang Muslim untuk dikorbankan. Gerakan terorisme tersebut juga menganggap Indonesia sebagai negara kafir. (Baca: Ini 9 Modus Baru Teroris Merekrut 'Pengantin')

"Mungkin mereka menggunakan kaca mata kuda sehingga mereka menganggap polisi, tentara, camat, lurah dan lain-lain kafir. Di sini saya mengajak suadara-saudara semua yang dulu terlibat dan merasakan konflik tahun 1999, agar tidak terjerumus ke jalan yg salah," tutur Jumu Tuani.

Sementara itu, Waka Infolahtadam XVI/Pattimura Letkol Inf. Umar dalam kesempatan yang sama mengatakan Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan keanekaragaman adat istiadat dan budaya, tapi bisa hidup berdampingan dengan aman dan damai.

Menurut dia, kebanggaan sebagai warga negara Indonesia harus dijunjung, agar tidak tidak sama dengan beberapa negara Arab. Dia mencontohkan Libya dan Suriah yang pemerintahannya hancur berantakan karena ulah kelompok radikal.

"Kalau ada yang datang dengan ajaran menyimpang dari Alquran itu adalah ajaran yang sesat. Di bulan suci Ramadan ini mari kita tingkatkan ibadah kepada Allah SWT, sehingga kita mendapatkan pahala berlipat ganda dan surganya dengan orang-orang yang beriman," ucapnya. (Baca: WNI Simpatisan ISIS Pulang dari Suriah, Apa Kata Wiranto?)

Usai ceramah Deradikalisasi, Ustadz Jumu Tuani kemudian memimpin pernyataan sikap untuk menjaga keutuhan dan kedamaian Maluku dari gangguan kelompok radikal ISIS dan lainnya. Dalam kesempatan itu, Ustadz Jumu Tuani juga membagi-bagikan sembako kepada masyarakat yang hadir dalam kegiatan ceramah tersebut.

ANTARA

Berita terkait

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

21 Februari 2024

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

Plt Menkopolhukam Tito Karnavian meminta BNPT membuat sejumlah program untuk mencegah terorisme di Indonesia

Baca Selengkapnya

Penurunan Stunting di Ambon Belum Signifikan

10 Januari 2024

Penurunan Stunting di Ambon Belum Signifikan

Anak yang memiliki status stunting kebanyakan pendatang, bukan penduduk asli kota Ambon

Baca Selengkapnya

Karyawan PT KAI Terduga Teroris Ditangkap, Apa Kabar Program Deradikalisasi di BUMN?

17 Agustus 2023

Karyawan PT KAI Terduga Teroris Ditangkap, Apa Kabar Program Deradikalisasi di BUMN?

Densus 88 Polri menangkap satu orang terduga teroris yang sehari-hari pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT KAI di Bekasi Utara, Senin lalu.

Baca Selengkapnya

Pascapenangkapan Teroris di Bekasi, Anggota DPR Kritik Program Deradikalisasi di BUMN

15 Agustus 2023

Pascapenangkapan Teroris di Bekasi, Anggota DPR Kritik Program Deradikalisasi di BUMN

Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi mengkritik soal program deradikalisasi di BUMN setelah penangkapan terduga teroris di Bekasi pada Senin lalu.

Baca Selengkapnya

Anak Ketua DPRD Kota Ambon Diduga Aniaya Remaja hingga Tewas, Ini Kronologinya

1 Agustus 2023

Anak Ketua DPRD Kota Ambon Diduga Aniaya Remaja hingga Tewas, Ini Kronologinya

Anak Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta diduga menganiaya seorang remaja hingga tewas. Ini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa ke-13 Buku Deradikalisasi Al Azhar Kairo

9 April 2023

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa ke-13 Buku Deradikalisasi Al Azhar Kairo

Bahasa Indonesia akan jadi bahasa ke-13 dari buku-buku kampanye deradikalisasi oleh Universitas Al Azhar Kairo Mesir.

Baca Selengkapnya

Dilantik Jokowi Jadi Kepala BNPT, Rycko Amelza Dahniel Paparkan Strategi Cegah Terorisme

3 April 2023

Dilantik Jokowi Jadi Kepala BNPT, Rycko Amelza Dahniel Paparkan Strategi Cegah Terorisme

Jokowi melantik Komisaris Jenderal Rycko Amelza Dahniel sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Istana Negara

Baca Selengkapnya

BNPT Sebut Deradikalisasi terhadap Perempuan Lebih Susah, Ini Sebabnya

31 Maret 2023

BNPT Sebut Deradikalisasi terhadap Perempuan Lebih Susah, Ini Sebabnya

BNPT menyebut deradikalisasi terhadap perempuan yang pernah bergabung dengan jaringan teroris bukan praktik mudah.

Baca Selengkapnya

6 Tempat Wisata di Ambon Cocok untuk Healing

10 Maret 2023

6 Tempat Wisata di Ambon Cocok untuk Healing

Enam tempat wisata di Ambon untuk melepas penat

Baca Selengkapnya

BNPT Sebut Perempuan, Anak Muda dan Pengguna Internet Penyumbang Potensi Radikalisme

28 Desember 2022

BNPT Sebut Perempuan, Anak Muda dan Pengguna Internet Penyumbang Potensi Radikalisme

Kepala BNPT Boy Rafli Amar menyampaikan indeks potensi radikalisme 2022 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya

Baca Selengkapnya