Jasad Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu Diambil Keluarga Sore Ini

Reporter

Senin, 29 Mei 2017 11:35 WIB

Bercak darah korban ledakan bom menempel di halte Transjakarta di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, 25 Mei 2017. Ledakan bom melukai 15 orang, lima di antaranya meninggal dunia. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri Komisaris Besar Edy Purnomo mengatakan jenazah dua orang yang diduga pelaku teror bom Kampung Melayu akan diserahkan kepada keluarga mereka. "Pokoknya hari Senin ini keluarga mengambil jenazah," ujar Edy saat dihubungi Tempo, Senin, 29 Mei 2017.

Keluarga orang yang diduga pelaku teror bom Kampung Melayu, kata Edi, sudah berangkat dari Bandung, Jawa Barat, pukul 09.00. "Palingan sore baru jenazah diambil," ujar Edy.

Baca juga: Tito Karnavian: Bom Kampung Melayu Mirip Bom Maraton Boston 2013

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Jenderal Tito Karnavian mengatakan orang yang diduga pelaku teror bom Kampung Melayu adalah Ichwan Nur Salam dan Ahmad Sukri. Mereka disinyalir sebagai anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang diduga kembali menyusun rencana penyerangan setelah Densus menangkap Zaenal Anshori, pengganti Aman Abdurrahman sebagai pemimpin baru JAD, April lalu.

Sejak penangkapan Anshori, kata dia, sejumlah sel JAD berupaya menyerang, termasuk kasus penembakan polisi di Tuban, Jawa Timur, dan pembacokan di Banyumas, Jawa Tengah. "Keduanya (Ichwan dan Sukri) menyerang setelah menyempurnakan bom panci," tutur Tito.

Yanuar Hidayat, paman Ichwan, mengatakan watak keponakannya berubah sejak dua tahun lalu setelah mengikuti sebuah pengajian khusus. Keluarga tak banyak mengetahui kegiatan Ichwan. Pria tamatan sebuah sekolah menengah kejuruan di Bandung itu biasa menjual obat jamu dan susu murni.

Ichwan tinggal di sebuah rumah kontrakan bersama istri dan kedua anaknya di Jalan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Bandung. Menurut Yanuar, empat hari sebelum insiden bom Kampung Melayu, Ichwan sempat berpamitan dengan istrinya untuk pergi ke Tasikmalaya guna membantu temannya yang berbisnis konveksi.

Adapun Sukri belum berkeluarga. Dia masih tinggal bersama kedua orang tuanya di Kampung Ciranji, Cipongkor, Bandung Barat. Namun, tiga bulan lalu, Sukri pindah ke sebuah rumah kontrakan di Garut, Jawa Barat.

"Sehari-hari (Sukri) bekerja sebagai penjahit pakaian," kata juru bicara Kepolisian Daerah Jawa Barat, Komisaris Besar Yusri Yunus, tentang salah satu orang yang diduga pelaku bom Kampung Melayu itu.

IRSYAN HASYIM | IQBAL T. LAZUARDI S | TSE


Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung




Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

15 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

2 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya