Ketua BPK Yakin Tak Ada Bolong Audit Laporan Keuangan 2016

Reporter

Sabtu, 27 Mei 2017 21:53 WIB

Pimpinan KPK dan BPK menggelar jumpa pers terkait kasus suap BPK terkait audit laporan Keuangan Kementerian Desa. TEMPO/Istman

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Moermahadi Soerja menganggap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2016 sudah benar, meski ternoda kasus dugaan suap terkait laporan Kementerian Desa. Menurut dia, semua standar dalam audit keuangan sudah terpenuhi.

"Menurut saya, apa yang kami lakukan sudah on the track (sesuai jalur)," ujar Moermahadi dalam jumpa pers di Gedung KPK, Sabtu, 27 Mei 2017.

Baca: KPK Temukan Uang Miliaran Rupiah di Brankas Pejabat Eselon 1 BPK

Moermahadi menambahkan proses audit yang dilakukan pun sudah diikutkan dengan quality control atau quality assurance. Oleh karena itu, ia tidak yakin ada celah dalam audit yang bisa digunakan untuk melakukan praktik suap dalam pembuatan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2016.

Kalaupun ternyata ada celah, Moermahadi merasa hal itu baru akan ketahuan di saat persidangan nanti. Untuk saat ini, dia yakin tidak ada celah dalam proses audit dan tidak ada kesalahan proses.

"Tidak bisa langsung digeneralisir opini bisa didagangkan. Proses apa yang ditemukan KPK (dalam suap BPK) pun kita belum tahu prosesnya bagaimana. Kita akan lihat nanti hasilnya," ujar Moermahadi.

Baca: KPK Belum Temukan Keterlibatan Ketua BPK di Kasus Suap Kemendes

Ditanyai apakah LKPP bisa diubah apabila ditemukan cacat dalam proses audit, Moermahadi enggan berspekulasi. Namun, secara teori, hal itu bisa dilakukan apabila ditemukan kesalahan dalam proses audit.

"Jika audit tidak memenuhi standar, bisa saja namanya restatement (pemberian opini ulang). Tapi, kami tidak tahu (apakah perlu). Apa yang kami lakukan, menurut saya, sudah sesuai jalur dilihat dari keputusan di sidang badan," ujarnya.

Sebagai catatan, agar sebuah audit dikatakan sesuai jalur, ada sejumlah hal yang harus dilakukan di setiap pemeriksaan laporan keuangan. Pertama, adalah menguji kepatuhan laporan keuangan kementerian/lembaga terhadap standar akuntansi.

Kedua, memastikan laporan keuangan yang diterima memiliki cukup bukti untuk pertanggungjawabannya. Hal itu diikuti dengan pengendalian dan pengawasan secara internal oleh BPK sendiri. "Adapun hal keempat adalah memastikan laporan keuangan yang dibuat taat pada perundang-undangan," ujar Moermahadi

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Kejagung Pindahkan Tahanan 3 Hakim PN Surabaya yang Bebaskan Ronald Tannur

4 jam lalu

Kejagung Pindahkan Tahanan 3 Hakim PN Surabaya yang Bebaskan Ronald Tannur

Kejagung memindahkan lokasi penahanan tiga hakim PN Surabaya yang membebaskan terpidana pembunuhan Ronald Tannur. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kejagung Periksa Ronald Tannur dan Ayahnya Hari Ini

8 jam lalu

Kejagung Periksa Ronald Tannur dan Ayahnya Hari Ini

Edward Tannur dan anaknya, Gregorius Ronald Tannur diperiksa penyidik Jampidsus Kejagung atas dugaan suap pengurusan perkara pembunuhan Dini Sera.

Baca Selengkapnya

Temuan BPK: Persetujuan Impor Gula 2015-2017 Sebesar 1,69 Juta Ton Tak Lewat Rapat Koordinasi

1 hari lalu

Temuan BPK: Persetujuan Impor Gula 2015-2017 Sebesar 1,69 Juta Ton Tak Lewat Rapat Koordinasi

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan Persetujuan Impor gula sejumlah 1,69 juta ton yang dikeluarkan Menteri Perdagangan sepanjang 2015 hingga semester I 2017 tak melalui rapat koordinasi.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Impor Gula: Tom Lembong Diperiksa Kejaksaan Besok hingga Temuan BPK

1 hari lalu

Dugaan Korupsi Impor Gula: Tom Lembong Diperiksa Kejaksaan Besok hingga Temuan BPK

Setelah Jumat lalu diperiksa Kejaksaan Agung 10 jam, besok Tom Lembong kembali jalani pemeriksaan dalam kasus dugaan korupsi impor gula 2015-2016

Baca Selengkapnya

BPK Temukan Impor Gula hingga Beras 2015-2017 Tak Sesuai Ketentuan, Pengamat: Semua Mendag Harus Diperiksa

2 hari lalu

BPK Temukan Impor Gula hingga Beras 2015-2017 Tak Sesuai Ketentuan, Pengamat: Semua Mendag Harus Diperiksa

BPK menemukan kesalahan impor tak hanya pada gula dan terjadi di era Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Tom Lembong, hingga Enggartiasto Lukita.

Baca Selengkapnya

Berapa Banyak Izin Impor Gula yang Diterbitkan Tom Lembong?

5 hari lalu

Berapa Banyak Izin Impor Gula yang Diterbitkan Tom Lembong?

BPK mencatat, penerbitan izin impor gula tidak hanya diberikan kepada BUMN, melainkan juga diberikan kepada pihak swasta.

Baca Selengkapnya

Usut Kasus TPPU SYL, KPK Periksa Auditor Utama BPK

6 hari lalu

Usut Kasus TPPU SYL, KPK Periksa Auditor Utama BPK

KPK memeriksa seorang auditor utama BPK sebagai saksi di kasus dugaan TPPU Syahrul Yasin Limpo alias SYL. Apa yang didalami?

Baca Selengkapnya

Buntut Suap Vonis Bebas Ronald Tannur, Jimly Asshiddiqie Sebut Institusi Kehakiman Alami Kerusakan Parah

8 hari lalu

Buntut Suap Vonis Bebas Ronald Tannur, Jimly Asshiddiqie Sebut Institusi Kehakiman Alami Kerusakan Parah

Keterlibatan Zarof Ricar dalam perkara itu adalah sebagai penghubung antara pengacara Ronald Tannur dan hakim agung untuk pengurusan kasasi.

Baca Selengkapnya

IKAHI Sesalkan Kasus 3 Hakim Perkara Ronald Tannur Terjadi di Tengah Perjuangan Kesejahteraan

9 hari lalu

IKAHI Sesalkan Kasus 3 Hakim Perkara Ronald Tannur Terjadi di Tengah Perjuangan Kesejahteraan

IKAHI sebut ribuan hakim kecewa karena kasus 3 hakim PN Surabaya diduga terima suap vonis bebas Ronald Tannur adalah pukulan keras bagi korps hakim.

Baca Selengkapnya

Dirut Pindad Klaim Sudah Upayakan Perbaikan Kinerja

10 hari lalu

Dirut Pindad Klaim Sudah Upayakan Perbaikan Kinerja

Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan sudah mengupayakan perbaikan sebelum BPK melakukan audit yang mendapati sejumlah temuan.

Baca Selengkapnya