Bom Kampung Melayu, Begini Jejak Terkait dengan Aksi Teror JAD

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 27 Mei 2017 15:08 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjawab pertanyaan awak media seusai meninjau TKP ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, 26 Mei 2017. Polisi telah menggeledah sejumlah rumah diduga terkait dengan pelaku pengeboman. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan dua terduga pelaku teror bom Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang tewas—sebelumnya merupakan anggota kelompok teroris yang dibekuk di Waduk Jatiluhur—adalah Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung. JAD Bandung terafiliasi dengan terpidana terorisme, Aman Abdurrahman.

"Beberapa anggota kelompok itu berhasil lolos dari penangkapan polisi dan menyusun rencana penyerangan pos lalu lintas di Bandung, akhir Februari lalu," kata Tito Karnavian, di Jakarta, Jumat malam, 26 Mei 2017.

Baca: Tiga Terduga Terkait Bom Kampung Melayu, Ada Pebisnis dan Tukang Ojek

Serangan yang dilakoni Yayat Cahdiyat itu gagal karena bom panci keburu meledak dengan daya rendah di Taman Pandawa, Kecamatan Cicendo, Bandung. Yayat tewas ditembak polisi saat bersembunyi di kantor Kelurahan Arjuna, Cicendo. Dua pekan kemudian, polisi menangkap Agus Sujatno, yang diduga merakit bom, dan Soleh Abdurrahman sebagai penyandang dana.












Menurut Tito, Ichwan Nur Salam dan Ahmad Sukri diduga kembali menyusun rencana penyerangan setelah Densus menangkap Zaenal Anshori, pengganti Aman sebagai pemimpin baru JAD, April lalu.

Sejak penangkapan Anshori, kata dia, sejumlah sel JAD berupaya menyerang, termasuk kasus penembakan polisi di Tuban, Jawa Timur, dan pembacokan di Banyumas, Jawa Tengah. "Keduanya (Ichwan dan Sukri) menyerang setelah menyempurnakan bom panci yang gagal dibuat kelompok Yayat," tutur Tito.

Simak juga: Bom Cicendo Bandung, Begini Jejak Jaringan Bahrun Naim

Yanuar Hidayat, paman Ichwan, mengatakan watak keponakannya berubah sejak dua tahun lalu setelah mengikuti sebuah pengajian khusus. Keluarga tak banyak mengetahui kegiatan Ichwan. Pria tamatan sebuah sekolah menengah kejuruan di Bandung itu biasa menjual obat jamu dan susu murni.

Ichwan tinggal di sebuah rumah kontrakan bersama istri dan kedua anaknya di Jalan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Bandung. Menurut Yanuar, empat hari sebelum insiden bom Kampung Melayu, Ichwan sempat berpamitan dengan istrinya untuk pergi ke Tasikmalaya guna membantu temannya yang berbisnis konveksi.

Adapun Sukri belum berkeluarga. Dia masih tinggal bersama kedua orang tuanya di Kampung Ciranji, Cipongkor, Bandung Barat. Namun, dalam tiga bulan terakhir, Sukri pindah ke sebuah rumah kontrakan di Garut, Jawa Barat.

"Sehari-hari (Sukri) bekerja sebagai penjahit pakaian," kata juru bicara Kepolisian Daerah Jawa Barat, Komisaris Besar Yusri Yunus, tentang salah satu terduga pelaku aksi bom bunuh diri Kampung Melayu itu.

IQBAL T. LAZUARDI S. | FRANSISCO ROSARIANS


Advertising
Advertising

Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung




Berita terkait

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

23 jam lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

1 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

1 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

4 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

5 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

5 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

6 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

Gus Muhdlor telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

6 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

6 hari lalu

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

Gibran tidak mendapat Satyalencana, Jokowi batal menyematkan penghargaan, yang digantikan Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya