Polisi Diminta Telusuri Kaitan Bom Kampung Melayu dan Manchester

Reporter

Kamis, 25 Mei 2017 21:42 WIB

Upacara pelepasa jenazah Bripda Imam Gilang Adinata (24) salah satu polisi yang gugur dalam teror bom Terminal Kampung Melayu di rumah duka Tebet, Jakarta, 25 Mei 2017. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Nasir Djamil, menduga ada keterkaitan antara teror bom di Kampung Melayu, bom di Manchester, dan serangan teroris di kota Marawi, Mindanao, Filipina. Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini berharap Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri dapat menemukan dugaan keterkaitan dari tiga peristiwa tersebut.

"Sehingga dapat terdeteksi jaringan pelaku teroris ini terhubung dengan ISIS," kata Nasir dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 Mei 2017. (Baca: Masyarakat Gelar Aksi Mengutuk Teror Bom Kampung Melayu)

Sebelumnya, bom meledak di Manchester Arena pada Senin, 22 Mei 2017, seusai konser penyanyi Ariana Grande. Keesokan harinya militan ISIS terlibat aksi baku tembak dengan petugas ke amanan di Marawi, Mindanao, Filipina. Akibat hal ini, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberlakukan darurat militer.

Anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme ini menganggap bom di Kampung Melayu merupakan ancaman nyata terhadap umat Islam jelang Ramadan dan umat Kristiani yang akan merayakan kenaikan Isa Al Masih. "Mengutuk keras tindakan pelaku bom yang diduga sementara bom bunuh diri," ujarnya. (Baca: Bom Kampung Melayu, Said Aqil: Jangan Ikut-ikutan Sebar Isu)

Untuk mengantisipasi hal ini berulang, ia meminta agar tempat-tempat publik dipasang kamera pengawas atau CCTV. "Sudah mendesak dipasang CCTV tersembunyi di tempat yang rawan terjadi kejahatan di Ibu Kota terutama lokasi publik, agar pelaku kejahatan mudah diidentifikasi dan bisa cepat ditangkap," tutur Nasir.

Selain itu, ia berharap korban akibat bom di Kampung Melayu ini segera ditangani oleh rumah sakit dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). "Segera tangani korban ledakan bom tanpa banyak pertimbangan birokratis demi kemanusiaan," tuturnya. (Baca: Bom Kampung Melayu, LPSK Tawarkan Kerja Sama Pemulihan Korban)

Insiden bom terjadi pada Rabu malam 24 Mei 2017. Bom meledak dua kali di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Dalam insiden tersebut, tiga personel kepolisian yang tengah berjaga untuk mengamankan aksi pawai warga meninggal. Selain itu, sepuluh orang yang terdiri dari lima anggota Polri dan lima warga sipil luka-luka. (Baca: Bom Kampung Melayu, Jokowi: Kejar Pelaku Hingga ke Akarnya)

AHMAD FAIZ | YOHANES PASKALIS


Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

12 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

18 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

20 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

5 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

6 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya