Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pencapaian realisasi dan evaluasi program pengampunan pajak periode pertama di Kementerian Keuangan, Jakarta, 14 Oktober 2016. Periode I program pengampunan pajak harta terdeklarasi mencapai Rp3.826,81 triliun. ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membantah kabar bahwa dirinya akan mundur dari jabatannya saat ini, menyusul isu reshuffle KabinetJokowi jilid baru yang menguat. Kepada awak media, ia menegaskan tidak menunjukkan niat untuk mundur.
”Enggak benar, enggak betul itu,” ujar Sri Mulyani saat dicegat di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 18 Mei 2017.
Sebelumnya, sebuah media nasional mengabarkan bahwa Sri Mulyani adalah salah satu menteri yang akan meninggalkan jabatannya apabila terjadi reshuffle. Reshuffle sendiri memang beberapa kali dikabarkan segera terjadi.
Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada tanda-tanda reshuffle Kabinet Jokowi akan benar terjadi. Selain Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang mengaku tengah mempertimbangkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sebagai calon Gubernur Jawa Timur, tidak ada tanda-tanda jelas lainnya.
Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu, menyampaikan bahwa dirinya belum memiliki rencana untuk reshuffle kabinet. Ia meminta para menteri bekerja sebaik-baiknya saja.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
2 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.