TEMPO.CO, Jakarta - Isu reshuffle kabinet Joko Widodo mengemuka beberapa hari belakangan sejak Jokowi menyampaikan sambutannya di Kongres Ekonomi Umat di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu, 22 April 2017.
Jokowi mengancam akan mencopot menteri yang bekerja tidak mencapai target. Dia mencontohkan target Kementerian Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional untuk mensertifikasi 5 juta bidang tanah pada tahun ini. Pada 2018 ditargetkan 7 juta sertifikat dan tahun 2019 ditargetkan 9 juta sertifikat.
Baca juga:
Jokowi Yakinkan Publik Tak Ada Reshuffle Kabinet Bulan Ini
"Kalau tidak selesai, ya, pasti urusannya akan lain. Bisa diganti. Ya saya blakblakan saja, dengan menteri juga begitu. Bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot, dan yang lain-lainnya," kata Jokowi saat itu.
Namun, saat menghadiri peringatan Isra Mi’raj di Pesantren Alhikamussalafiyah Cipulus, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa, 25 April 2017, Jokowi membantah akan ada reshuffle kabinet dalam waktu dekat ini. “Tidak ada. Hari ini tidak ada reshuffle. Minggu ini enggak ada. Bulan ini juga enggak ada," katanya.
Baca pula:
Isu Ahok Masuk jika Reshuffle Kabinet, Jokowi: Masih Gubernur
Reshuffle Kabinet, Wapres JK: Banyak Menteri Tak Capai Target
Ketika wartawan menanyakan apakah kinerja para menteri dalam kabinetnya saat ini memuaskan, Jokowi menjawab singkat, “(Hasil evaluasi) Baik-baik saja,” katanya.
Ia bahkan memuji kinerja para menteri Kabinet Kerja yang dipimpinnya, karena setiap hari mereka terus turun ke daerah-daerah dan ke lapangan. "Tiap hari para menteri itu selalu ke daerah dan ke lapangan," katanya.
Jika ada menteri yang melaksanakan kinerjanya tidak sesuai dengan target, Jokowi menilainya sebagai persoalan lain. "Itu persoalan lain," ujarnya.
S. DIAN ANDRYANTO | NANANG SUTISNA | ISTMAN MP