Pengungkapan Kasus Novel, PUSaKO: Sebaiknya Via Jalur Alternatif  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 18 Mei 2017 12:57 WIB

Anggota Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) Universitas Gadjah Mada bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat di Yogyakarta membentangkan poster kecaman terkait peristiwa penyiraman air keras yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di Kantor Pukat UGM, 11 April 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Padang - Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas menilai seyogiyanya Presiden Joko Widodo memilih jalur alternatif untuk mengusut kasus penyerangan senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. Presiden bisa membentuk tim independen untuk melakukan investigasi.

"Presiden pasti melihat kasus ini sebagai kejahatan luar biasa kepada aparat negara dan harus diselesaikan dengan cara-cara luar biasa," ujar Direktur PUSaKO Feri Amsari kepada Tempo, Kamis, 18 Mei 2017.

Baca: Kasus Novel Baswedan, Presiden Perlu Bentuk Tim Independen


Menurut dia, tawaran publik untuk membentuk tim investigasi harus menjadi pertimbangan bagi Presiden Jokowi secara cermat. Presiden tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk membela KPK.

Apalagi, kata Feri, pemerintah Jokowi sejak awal bertekad memberantas korupsi melalui Nawa Cita-nya. Dengan demikian, jika Jokowi gagal membongkar kasus serangan terhadap Novel Baswedan ini, akan menjadi catatan buruk bagi pemerintahnya. "Presiden akan membentuk tim investigasi independen yang kuat dengan diisi figur-figur extraordinary," ujarnya.



Lebih dari sebulan kepolisian belum mampu mengungkap kasus ini. Polisi belum menemukan identitas dua orang yang menyiram Novel dengan air keras pada 11 April lalu.
Simak pula: Kasus Novel Baswedan Sulit Diunkgap, Ini Menjadi Kendala Polisi

Feri mengatakan lumrahnya memang polisi yang menangani kasus ini. Namun Presiden Jokowi bisa membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi saat cara biasa berakhir di jalan buntu. "Kepolisian kan sudah mengalami pelbagai kegagalan dalam mengungkap kasus ini," ujarnya.

Sebelumnya, juru bicara kepresidenan, Johan Budi, mengatakan Presiden memerintahkan polisi membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus Novel Baswedan tersebut. Pembentukan tim khusus bisa diupayakan melalui pemimpin KPK dengan menyurati Kapolri.

ANDRI EL FARUQI

Berita terkait

Wali Kota Padang, Kepala BNPB, dan Gubernur Sumbar Tanam 100 Pohon Cemara Laut

6 hari lalu

Wali Kota Padang, Kepala BNPB, dan Gubernur Sumbar Tanam 100 Pohon Cemara Laut

Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024 dimulai dengan penanaman 100 pohon cemara laut secara simbolis oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto

Baca Selengkapnya

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

6 hari lalu

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

Pemerintah Kota Padang memperkuat fase Pra bencana guna meminimalisir kerusakan dan korban bencana.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

6 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

8 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

9 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

11 hari lalu

Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Selain barang-barang ramah lingkungan, di acara ini juga terdapat jualan buku bekas.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

13 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

17 hari lalu

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

Kota Padang punya beberapa destinasi wisata religi antara lain Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Hakim, dan Masjid Raya Ganting. Ini istimewanya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

20 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya