Novel Baswedan Akan Jalani Operasi Membran Sel Mata

Reporter

Selasa, 16 Mei 2017 13:44 WIB

Penyidik KPK, Novel Baswedan mendapat kunjungan setelah terkena siraman air keras, di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Jakarta, 11 April 2017. Tempo/Budi Setiyarso

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Febri Diansyah mengatakan penyidik KPK Novel Baswedan akan menjalani operasi membran sel mata.

Febri menjelaskan, pada Selasa dinihari tadi, dilakukan pengambilan foto thorax. Sehari sebelumnya, kata dia, dilakukan pengecekan kornea. "Hal ini merupakan bagian dari persiapan rencana pelaksanaan operasi membran sel pada mata Novel Baswedan," kata Febri, Selasa, 16 Mei 2017.

Baca: Periksa Kesehatan Novel Baswedan, 6 Tindakan Akan Dilakukan

Febri menyatakan, setelah melakukan serangkaian tindakan medis dan perawatan di Singapura, dokter mempertimbangkan untuk melakukan operasi pemasangan membran sel atau baby skin pada kedua mata pada akhir minggu ini, dengan membran itu akan diambil dari plasenta bayi.

"Tujuan operasi adalah merangsang pertumbulan sel-sel pada mata yang rusak akibat penyiraman air keras. Efek operasi, dalam beberapa minggu, pasien akan mengalami pandangan yang sangat kabur," Febri menjelaskan.

Berdasarkan hasil observasi terakhir terhadap mata Novel pada Senin, 15 Mei 2017, masih ditemukan inflamasi atau peradangan di bagian tengah kornea mata sebelah kanan dan telah terjadi pertumbuhan lapisan, namun lambat.

"Sedangkan untuk mata kiri pertumbuhan pembuluh darah mata juga terhitung lambat. Namun tekanan mata normal setelah pemberian obat. Hal ini akan terus dikontrol ke depan," ujar Febri.

Baca: Kejar Penyerang Novel Baswedan, Polisi Dalami Kemungkinan Motif

Ia menambahkan KPK dan keluarga Novel berharap ada langkah lebih yang dapat dilakukan bersama-sama karena belum ada perkembangan signifikan dalam pengungkapan pelaku penyerangan hingga hari ke-35 perawatan Novel.

"Kami dapat informasi bahwa pihak keluarga cukup kecewa karena sampai dengan lebih dari satu bulan ini pelaku dari penyerangan tersebut belum terungkap. Kekecewaan ini disampaikan juga pada kami," kata Febri di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, 12 Mei 2017.

Febri pun mengatakan bahwa hal itu akan menjadi fokus KPK untuk mempertimbangkan langkah-langkah berikutnya yang akn dilakukan baik koordinasi dengan Polri ataupun permintaan yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

Novel Baswedan diserang oleh dua orang yang berboncengan sepeda motor pada saat pulang dari salat Subuh berjamaan di masjid dekat rumahnya pada 11 April 2017. Dua orang tersebut menyiram Novel dengan air keras sehingga kedua mata dan wajahnya terluka. Akibat kejadian itu, penyidik KPK itu harus menjalani perawatan di Singapura.

ANTARA | RINA W.

Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

2 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

1 hari lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

1 hari lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya