Virus Ransomware WannaCry Serang Perpustakaan Universitas Jember

Reporter

Selasa, 16 Mei 2017 08:38 WIB

ilustrasi hacker. crashonline.gr

TEMPO.CO, Jember - Perpustakaan Universitas Jember, Jawa Timur, terserang virus ransomware WannaCry. Akibatnya, pelayanan perpustakaan dalam jaringan (daring) dan manual dihentikan sementara oleh pihak pengelola perpustakaan setempat.

Kepala Perpustakaan Universitas Jember Ida Widyastuti mengaku mendapat informasi terkait dengan serangan virus itu pada Minggu 14 Mei 2017. Awalnya ia menduga informasi itu merupakan kabar bohong. "Namun setelah mengecek di perpustakaan, ternyata ada dua komputer yang terkena virus Ransomware," kata di kampus setempat, Senin 15 Mei 2017. (Baca: Hari Ini SBMPTN, Panitia Antisipasi Virus Wannacry)

Ia mengatakan pihak pengelola perpustakaan terpaksa menghentikan sementara pelayanan peminjaman buku secara manual dan daring untuk mengantisipasi agar virus tersebut tidak semakin menyebar ke jaringan data yang lain. Seluruh jaringan koneksi internet dan wifi dari jaringan komputer yang ada di perpustakaan Universitas Jember dimatikan. Tindakan berikutnya, melakukan 'update' untuk sistem aplikasi windows. "Semua saran dari Kominfo dan UPT Teknologi Informasi (TI) Universitas Jember dilakukan," tuturnya.


Infografik: Mencegah Virus Ransomware Wannacry

Untuk mengantisipasi tidak menyebar ke jaringan yang lebih luas, Ida melanjutkan, semua transaksi yang menggunakan jaringan internet juga dihentikan sementara dan melakukan "back up" data penting untuk mengamankan server.

"Kebetulan dua unit PC yang terkena virus Ransomware itu hanya untuk pelayanan peminjaman buku secara daring dan tidak ada data yang penting, namun dua komputer itu sedang diperbaiki," ujarnya. (Baca: Selain WannaCry, 5 Virus Ini Sempat Bikin Geger Dunia)

Ida mengatakan pelayanan perpustakaan Universitas Jember diprediksi akan kembali normal pada Rabu 17 Mei 2017. Pihak UPT TI akan melakukan perbaikan dan sebagian karyawan di perpustakaan dilibatkan dalam pengawasan ujian SBMPTN yang berlangsung pada Selasa 16 Mei 2017.

"Besok perpustakaan Unej akan tutup karena seluruh karyawan perpustakaan menjadi pengawas ujian SBMPTN, sehingga akan digunakan semaksimal mungkin untuk melakukan 'maintenance' TI di perpustakaan Universitas Jember," katanya. (Baca: Daftar Versi Windows yang Rentan Terkena Ransomware WannaCry)

Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Universitas Jember Zulfikar mengatakan komputer yang terserang virus di perpustakaan adalah client, bukan server, sehingga tidak ada data penting dalam komputer tersebut.

"Dua unit komputer yang terserang virus langsung diisolir dan dimatikan, agar tidak menyebar ke jaringan lain," tutur Zulfikar. Untuk mengantisipasi agar virus ransomware WannaCry tidak menyebar melalui server induk, maka semua jenis pelayanan Perpustakaan berbasis daring dihentikan sementara.

ANTARA



Video Terkait:
Ancaman Ransomware WannaCry, Pelayanan E-KTP di Brebes Lumpuh






Advertising
Advertising

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

8 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

13 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

35 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

59 hari lalu

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

59 hari lalu

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

19 Januari 2024

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.

Baca Selengkapnya