Banjir Kutai Barat, Penghasilan Pedagang Sayur Menurun Drastis  

Reporter

Senin, 15 Mei 2017 14:40 WIB

Ilustrasi banjir. REUTERS/Enny Nuraheni

TEMPO.CO, Kutai Barat - Duduk di atas terpal berukuran 2x2 meter, wajah Riani, 48 tahun, tertunduk lesu. Dengan gelisah, ia memilah sayur dagangannya, yang ia khawatirkan membusuk. Pedagang sayur-mayur di Simpang Empat Melak Ilir itu mengeluh penghasilannya turun drastis akibat banjir melanda Kutai Barat sejak 5 Mei lalu hingga kini, Senin, 15 Mei 2017.

Akibat banjir di Pasar Simpang Empat Melak Ilir, Kutai Barat, Riani harus berpindah lokasi. Kemudian ia bersama para pedagang lain mendirikan pasar dadakan di Jalan Muara Barong, Kecamatan Melak, Kutai Barat. "Kalau tidak banjir, di pasar Simpang Empat bisa dapat Rp 2-4 juta sehari. Di sini turun drastis, dapat Rp 500-700 Ribu," kata Riani kepada Tempo di lapak jualannya, Senin.

Baca juga: Banjir di Kutai Barat, BPBD Laporkan Logistik Menipis

Riani bercerita kepada Tempo, alih-alih mendapatkan untung, barang dagangannya senilai Rp 3 juta, yang ia beli dari tengkulak, beberapa bagiannya sudah hampir membusuk. Ia pun memisahkannya dengan barang dagangan yang masih layak dijual. "Barang banyak membusuk kalau begini," ujarnya.

Selain penghasilan yang menurun drastis, biaya transportasi untuk berjualan meningkat. Riani yang biasa mengangkut barangnya cukup dengan kendaraan roda dua, ia harus menyewa mobil sejak banjir terjadi. "Barang saya banyak jadi sewa angkot. Saya bayar sekitar Rp 100 ribu," ucapnya.

Riani berharap banjir segera surut agar bisa kembali tenang di rumah dan nyaman saat berjualan. "Kalau begini, mau ambil barang takut. Ini saja habis Rp 3 juta. Bisa rugi," tuturnya.

Selain berharap banjir segera surut, Riani menilai perlunya pengadaan perahu yang mengangkut warga, termasuk para pedagang, secara gratis. "Kalau sekarang, naik kapal ke rumah saya saja bayar Rp 10 ribu sekali naik. Padahal rumah saya dekat di sana," katanya sembari menunjuk lokasi rumahnya.

Abdul Khalim, 38 tahun, pedagang sayur keliling, juga harus membuka lapaknya di lokasi yang sama dengan Riani. "Karena banjir, tidak bisa keliling," ujarnya kepada Tempo, Senin.

Meski banjir telah berlangsung sepekan terakhir, menurut Abdul, harga barang masih tergolong stabil, termasuk barang dagangannya. Berbeda dengan Riani, keuntungan Abdul justru meningkat hingga 50 persen dari biasanya. "Kalau keliling, pas tidak banjir, sehari bisa dapat Rp 100 ribu. Sekarang naik 50 persen, tapi terpotong juga buat biaya transportasi naik kapal. Angkut barang kan naik kapal," ucapnya. "Naik kapal Rp 10 ribu sekali berangkat, saya bertiga dengan istri dan anak saya."

Banjir juga berdampak terhadap pedagang ikan yang sumber dagangannya berasal dari Sungai Mahakam. "Pas air surut, lebih mudah (menangkap ikan). Kalau banjir kayak gini, biasanya belum mau dapat. Paling banyak 5 kilogram," kata Siti, 38 tahun, saat ditemui Tempo di pasar dadakan di Jalan Muara Barong, Kecamatan Melak, Kutai Barat.

Jika menjual 1 kg ikan tangkapannya, Siti bisa mendapatkan Rp 10-20 ribu. Sebelum banjir, dia bisa menangkap dan menjual ikan hingga 15 kg per hari. "Kami jualan kecil saja, sih," ujarnya.

SAPRI MAULANA

Berita terkait

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

11 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

2 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

2 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

8 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

8 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

9 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya