Heboh Serangan Ransomware WannaCry, Ini Saran BIN  

Reporter

Senin, 15 Mei 2017 13:33 WIB

Kepala Badan Intelejen Negara Jenderal Budi Gunawan usai rapat kerja bersama Komisi Pertahanan DPR RI, Jakarta, 19 Oktober 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan mengimbau instansi publik meningkatkan kemampuan sistem pengamanan informasi. Imbauan itu terkait dengan serangan cyber massal berupa Wanna Decryptor atau ramai disebut WannaCry.

WannaCry merupakan malicious software (malware) atau program jahat yang menyerang komputer korban dengan cara mengunci atau mengenkripsi semua file yang ada sehingga tak bisa diakses lagi.

Baca: Ransomware WannaCry, Microsoft Tuding NSA Bertanggung Jawab

"Serangan seperti ini merupakan bentuk ancaman baru berupa proxy war dan cyber war yang digunakan berbagai pihak untuk melemahkan sebuah negara," kata Budi melalui keterangan tertulis BIN, Senin, 15 Mei 2017.

Serangan WannaCry, ucap dia, berawal dari bocornya tool yang digunakan National Security Agency (NSA), yaitu sebuah kode pemrograman (exploit) yang memanfaatkan kelemahan sistem dari Microsoft Windows. Exploit digunakan sebagai suatu metode untuk menyebarkan secara cepat software perusak yang bernama WannaCry ke seluruh dunia. "Grup hacker yang menyebarkannya adalah Shadow Broker," ujarnya.

Menurut Budi, motif serangan itu pun berkembang, dari yang biasanya dilakukan negara dengan tingkat kerahasiaan operasi yang tinggi menjadi serangan yang dilakukan kelompok dengan motif komersial.

Baca: Ransomware WannaCry, Microsoft: Amerika Kecolongan

"Kita juga harus waspada terhadap exploit lain yang digunakan state atau nonstate hacker untuk melakukan penetrasi ke dalam sistem target yang memiliki kelemahan dan tidak sempat diantisipasi pembuat sistem," tutur Budi.

Budi pun meminta instansi yang terkait dengan pengamanan informasi mengubah paradigma. Dia mendorong sistem pengamanan bersifat konvensional, seperti Firewall dan Antivirus, diganti dengan sistem pengamanan terintegrasi yang memiliki kemampuan deteksi dini.

Hal itu harus didukung dengan koordinasi serta konsolidasi antarinstansi yang bergerak di bidang intelijen dan informasi. Budi menilai koordinasi yang baik bisa mempercepat proses mitigasi jika terjadi serangan secara masif.

"Dengan adanya konsolidasi, koordinasi, dan pertukaran cyber intelligence, instansi lain yang belum terkena serangan (WannaCry) dapat segera menentukan mitigasi dan tindakan preventif sebelum terjadi serangan," ucap Budi.

YOHANES PASKALIS




Berita terkait

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

2 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

3 hari lalu

Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini

Lanskap ancaman siber masa kini sudah mulai berubah dan sektor publik tidak lagi jadi target utama hacker.

Baca Selengkapnya

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

4 hari lalu

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

Teknologi AI yang berkembang bisa membawa dampak negatif dan positif.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

7 hari lalu

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

Pembangunan tahap pertama IKN Nusantara mencapai 80,82 persen. Klaster pendidikan untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.

Baca Selengkapnya

World Water Forum, BIN dan PLN Pastikan Pasokan Listrik di Bali Aman

9 hari lalu

World Water Forum, BIN dan PLN Pastikan Pasokan Listrik di Bali Aman

World Water Forum (WWF) akan digelar di Bali. BIN dan PLN memastikan pasokan listrik aman.

Baca Selengkapnya

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

11 hari lalu

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

BIN menyatakan siap membantu Otorita IKN untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

13 hari lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

19 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

24 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

25 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya