Presiden Joko Widodo didampingi Mensesneg Pratikno bertemu dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini, Rais Aam NU yang juga Ketua MUI Maruf Amin di kantor pusat PBNU, Jakarta, 7 November 2016. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Purwakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Maruf Amin, menagih janji Presiden Jokowi mengenai rencana melakukan dialog nasional untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa yang mengemuka belakangan ini.
"Janji Presiden Jokowi katanya habis Pilkada DKI Jakarta," ujar Maruf Amin, kepada para wartawan usai berceramah di acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Cilodong, Purwakarta, Jumat, 12 Mei 2017.
Menurut Maruf Amin, jika dialog nasional tidak dilakukan secepatnya dikhawatirkan tidak bisa membendung berbagai kerawanan sosial di kancah nasional yang dinilainya sudah memasuki tahapan serius.
"Kalau dibairakan (berbagai persoalan sosial) bisa lebih parah," kata Rais A'am Nahdhatul Ulama (NU) itu. Ia mengharapkan, dialog nasional tersebut bisa digelar sebelum berlangsungnya pilkada serentak di Jawa Barat medio Juni 2018.
Dialog nasional tersebut, menurut Maruf Amin, sangat penting karena diyakini akan mampu memberikan solusi jitu dari berbagai persoalan nasional, seperti pasca Pilkada Gubernur DKI Jakarta yang saat ini masih terpolarisasi.
"Dialog nasional akan membuahkan solusi kebangsaan, antisipatif dan rekonsiliatif," kata Ketua MUI Maruf Amin. Sebelumnya, ia mengusulkan dialog nasional tersebut dihelat sebelum Pilkada DKI Jakarta, tapi, gagal karena Presiden Jokowi, menilainya belum perlu ketika itu.