Terduga Penyerang Novel Baswedan Tertangkap, Apa Alibinya?  

Reporter

Jumat, 12 Mei 2017 08:39 WIB

Sejumlah aktifis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil membawa topeng foto Novel Baswedan di gedung KPK, Jakarta, 12 April 2017. Mereka meminta KPK dan aparat kepolisian untuk segera mengusut kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan didepan kediamannya dikawasan Kelapa Gading, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya menyelidiki alibi AL, pria warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang ditangkap, Rabu, 10 Mei 2017. Ia diduga sebagai pelaku penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan timnya menangkap AL setelah memperoleh informasi tambahan dari Novel dalam pemeriksaan di Singapura beberapa waktu lalu. (Baca: Terduga Penyerang Novel Baswedan Ternyata Petugas Keamanan)

Menurut Argo, AL bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah tempat pelayanan spa di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat. “Dia mengaku sedang bertugas pada hari kejadian. Kami masih mengecek itu,” katanya, kemarin. Polisi belum memutuskan untuk menahan terduga pelaku tersebut.

Kemarin, tepat sebulan sejak Novel Baswedan diserang di dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, sepulang salat subuh, Selasa pagi, 11 April lalu. Saat itu, dua orang tak dikenal yang berboncengan dengan sepeda motor menyiram wajahnya dengan air keras. Akibatnya, kedua mata Kepala Satuan Tugas KPK untuk penyidikan kasus megakorupsi e-KTP itu terluka dan hingga kini harus dirawat intensif di Singapura. (Baca: Terduga Penyiram Novel Baswedan Dibekuk, KPK Tunggu Hasil Polisi)

Kepolisian yang membentuk tim gabungan untuk menyelidiki kasus ini sempat memeriksa dua orang yang diduga sebagai pelaku pada 22 April 2017. Dua orang itu, Hasan dan Mukhlis, datang ke Polda Metro Jaya untuk mengklarifikasi lantaran wajah mereka tersebar dalam foto terduga pelaku hasil jepretan tetangga Novel. Polisi menyatakan kedua juru tagih penunggak kredit sepeda motor tersebut bukan pelaku penyerangan karena memiliki alibi kuat.

Menurut Agro, AL ternyata adalah saudara Hasan. Keduanya sempat terekam dalam salah satu foto yang diberikan Novel baru-baru ini. “AL dan Hasan pernah bertemu di Kalibata,” ujarnya. Selain menelusuri keterkaitannya dengan Hasan, kata Agro, tim penyelidik juga memeriksa isi komunikasi AL lewat telepon selulernya.

Juru bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan lembaganya akan terus berkoordinasi dengan kepolisian soal perkembangan kasus penyerangan terhadap Novel. “Kami berharap penangkapan ini menjadi awal untuk mengungkap siapa otak pelaku dari serangan terhadap penyidik KPK itu,” katanya. (Baca: Periksa Kesehatan Novel Baswedan, 6 Tindakan Akan Dilakukan)

Koalisi Masyarakat Sipil menyatakan kecewa atas lambannya pengungkapan kasus ini. Koalisi berencana meminta Presiden membentuk tim independen jika tak kunjung ada perkembangan signifikan dalam penyelidikan polisi. “Kami akan langsung ke presiden untuk mendesak pembentukan tim independen sebelum segala bukti di lapangan dihilangkan para pelaku,” kata Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid, yang tergabung dalam Koalisi.

Menurut dia, dengan waktu 30 hari yang telah dihabiskan polisi, seharusnya sudah ada kemajuan soal siapa yang patut dijadikan tersangka. Dia menduga ada faktor politik yang mempengaruhi lambannya penanganan kasus penganiayaan terhadap Novel. “Sulit menolak dugaan itu. Publik merekam reputasi positif Novel yang kerap mengalami serangan dari kepentingan politikus korup di balik kasus-kasus yang diusutnya,” ujarnya. (Baca: Polisi Usut Dugaan Keterkaitan Penyerangan Novel dan Kasus E-KTP)

NINIS CHAIRUNNISA

Berita terkait

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

1 hari lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

1 hari lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

9 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

11 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

19 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya