TEMPO.CO, Jakarta - Noorhaidi Hasan, guru besar politik Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, menilai rencana pemerintah untuk membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah sebuah blunder besar. "Pemerintah tampaknya bikin blunder besar dengan membubarkan HTI," katanya melalui pesan singkat kepada Tempo, Senin, 8 mei 2017.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyatakan bahwa rencana pembubaran itu akan melalui prosedur hukum. Wiranto menekankan bahwa pembubaran itu diperlukan untuk mencegah berkembangnya ancaman terhadap keutuhan bangsa.
HTI ramai diperbincangkan karena mengusung isu tentang negara khilafah. Ideologi yang bertentangan dengan dasar negara RI itu dikabarkan merebak ke sejumlah komunitas, termasuk perguruan tinggi.
Baca: Pemerintah akan Membubarkan, HTI: Kami Tolak Tegas
Menurut Noorhaidi, akar intoleransi di Indonesia yang menjadi masalah utama negeri ini bukan khilafah. Kesimpulan itu ditarikanya berdasarkan penelitian dia dan koleganya di 20 provinsi pada 2013. "Bukan khilafah dan seterusnya itu, tapi mentalitas kecemasan dan keyakinan pada konspirasi, yang kemarin menyalakan api 411, 212 dan aksi-aksi serupa lainnya," kata dia.
"Anak muda teriak khilafah itu seperti hanya mau bilang 'Tolong, dong, perhatikan kami. Masa depan kami nggak begitu jelas, nih,'," kata dosen yang meraih gelar master dari Universitas Leiden, Belanda.
HTI, kata penulis buku Laskar Jihad: Islam, Militancy and the Quest for Identity in Post-New Order Indonesia (2006), tidak melakukan langkah-langkah sistematik untuk meruntuhkan kekuasaan. "Mereka hanya sedang berusaha 'merintis jalan' mobilitas ke atas yang diharapkan semua anak muda. Digertak pakai penegakan hukum saja beres, insya Allah."
Baca: Bambang Soesatyo: Penting, Perjelas Kriteria Ormas Anti-Pancasila
Menurut Noorhaidi, HTI tak perlu dibubarkan. "Di Belanda saja HTI boleh. Kita malah ikut-ikutan negara otoritarian seperti Yordania dengan membubarkannya," kata dia.
Noorhaidi menilai, jalan demokrasi yang dirintis dan dipertahankan sejak reformasi, termasuk ketika menghadapi kelompok radikal, rupanya sudah perlahan-lahan ditinggalkan. "Saya khawatir otoritarianisme kini sedang mengintai kita kembali. Kalau main membubarkan tanpa proses hukum, itu jelas namanya otoritarianisme."
KURNIAWAN
Baca juga: Robertus Robet: Mengapa Ahok Harus Dibebaskan?
Video Terkait:
Mahasiswa dan Organisasi Pemuda di Banten Tuntut Bubarkan HTI
Berita terkait
Indonesia Targetkan HTI 11,2 Juta Ha pada 2030, KLHK Siapkan Standar Pengurangan Emisinya
12 Agustus 2024
KLHK sedang menyiapkan standar penghitungan pengurangan emisi dari Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPerusahaan HTI PT Mayawana Persada Diduga Sebabkan Deforestasi Besar di Ketapang, Kalimantan Barat
1 Juni 2024
Sebuah perusahaan hutan tanaman industri diduga menjadi penyebab deforestasi di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara, Kalimantan Barat
Baca SelengkapnyaEnam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII
8 Maret 2024
Enam orang itu meminta Kapolri usut izin acara Metamorfoshow di TMII yang diduga bagian dari HTI.
Baca SelengkapnyaDiduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII
23 Februari 2024
Nicolas menjelaskan penyelenggara acara itu telah meminta izin keramaian kepada Polsek Cipayung terkait kegiatan peringatan Isra Miraj di TMII.
Baca SelengkapnyaPeringati 1 Abad Kelahiran, NU Tegaskan Sikap Ideologi, Tolak Negara Khilafah
8 Februari 2023
Sekali lagi NU menyatakan menolak tegas ideologi negara khilafah. Sikap ideologi NU ini merupakan hasil dari Muktamar Internasional Fikih Peradaban.
Baca SelengkapnyaSiti Elina, Perempuan Penerobos Istana Tak Kooperatif Saat Diperiksa Densus 88
28 Oktober 2022
Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Densus 88 masih mendalami hubungan Siti Elina dengan jaringan kelompok radikal Islam HTI dan NII.
Baca SelengkapnyaDicurigai Terhubung Kelompok Teroris, Siti Elina Mengikuti Akun Medsos Eks HTI dan NII
26 Oktober 2022
Polisi akan mendalami hubungan Siti Elina dengan kelompok teroris setelah perempuan itu hendak menerobos Istana. Mengikut akun medsos eks HTI.
Baca SelengkapnyaFace Recognition untuk Selidiki Penodong Paspampres yang Disebut Anggota HTI & Gagal Ginjal Akut Jadi Top 3 Metro
26 Oktober 2022
Polda Metro Jaya gunakan face recognition untuk selidiki penodong Paspampres yang disebut anggota HTI & gagal ginjal akut Jadi Top 3 Metro.
Baca SelengkapnyaIni Kronologi Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres di Istana Merdeka
25 Oktober 2022
Perempuan Todongkan Pistol ke Paspampres dipastikan belum terobos Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaPerempuan Todongkan Pistol ke Paspampres, BNPT: Anggota HTI
25 Oktober 2022
BNPT menyatakan peristiwa perempuan todongkan pistol ke paspampres di Istana Negara pagi tadi dilakukan oleh anggota HTI.
Baca Selengkapnya