TEMPO.CO, Bandung - Sedikitnya sudah tiga kali hujan es terjadi di Bandung, Jawa Barat, dalam dua pekan terakhir. Hujan es terakhir terjadi pada 3 Mei 2017 lalu yang terjadi bersamaan dengan hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
“Di periode peralihan kondisi hujan ekstrem berpeluang karena ada perubahan sistem dari akhir musim hujan ke awal musim kemarau. Perubahan pola sistem cuaca ini berpotensi terjadi cuaca ekstrem,” kata Prakirawan BMKG Kelas I Bandung, Mumhamad Iid Mujtahidin, saat dihubungi Tempo, Jumat, 5 Mei 2017.
Baca juga: Hujan Es di Bandung, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrim Hingga Akhir Mei
Hujan ekstrem dibarengi dengan hujan es terjadi pada 19 April 2017, 23 April 2017, serta yang terbaru pada 3 Mei 2017. Iid mengatakan, hujan es sendiri terjadi tidak merata. Pada 19 April misalnya terjadi di wilayah utara, pda 23 April di wilayah tengah, dan pada 3 April di selatan Bandung Raya.
Hujan es yang terjadi pada 3 Mei misalnya, dilaporkan terjadi di daerah selatan Bandung di kawasan Cibaduyut berbatasan dengan Kabupaten Bandung, sementara di pusat kota hujan terjadi dengan intensitas sedang.
Iid mengatakan, ada sejumlah faktor pemicu hujan es. Syarat mutlaknya adalah terbentuknya awan cumulo-nimbus atau awan CB membungbung menembus ketinggian 20 ribu feet atau 7 kilometer. “Wilayah Bandung ini udaranya relatif dingin sehingga bisa terjadi proses konveksi atau masa udara naik membentuk awan CB cukup kuat sehingga bisa mencapai ketinggian melewati batas bekunya. Dalam atmosfer ini bisanya 20 ribu feet atau 7 kilometer, itu batas beku. Lewat dari situ ada titik air ada inti es,” kata dia.
Simak pula: Kota Bandung Diguyur Hujan Es
Menurut Iid, dari pantauan radar dan satelit, awan CB yang terbentuk yang memicu hujan es pada 19 April itu membumbung hingga melewati 13 kilometer. Sementara kalau sudah melewati ketinggian 35 ribu feet atau 11 kilometer itu, seluruh titik air bisa berubah menjadi inti es atau kristal es.
“Di daerah Sekeloa saat itu banyak ditemukan butiran es mirip kumpulan salju, itu adalah inti es yang volumenya masih besar. Saat fase turun (bersama hujan) tidak langsung meleleleh,” kata dia.
Iid mengatakan, dua peristiwa hujan es yang terjadi di Bandung, pada 23 April dan 3 Mei juga relatif mirip. Awan CB yang terbentuk membumbung menembus ketinggian di atas 11 kilometer. “Kondisi pemanasanan cukup kuat pada siang hari, dan terjadi di daerah dengan vegetasi kurang , sehingga panas sekali. Ada perpindahan massa udara, ada konveksi, massa udara naik mensuplai membentuk awan CB yang menjulang ke atas sehingga terbentuk kristal es. Dari analisis radar dan satelit sendiri, saat kejadian hujan es itu awan melewati batas ketinggian awan CB di atas 11 kilometer,” kata dia
Perisitwa hujan es yang dipicu pembentukan awan CB sendiri merupakan fenomena cuaca lokal. “Peristiwa hujannya sendiri lokal sekali. Awan CB itu radius jangkauannya hanya 5 kilometer. Makanya kemarin di Cibaduyut hujan es, di sini tidak,” kata Iid.
AHMAD FIKRI
Berita terkait
Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir
1 hari lalu
Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.
Baca SelengkapnyaRencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah
1 hari lalu
Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.
Baca SelengkapnyaKeunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda
9 hari lalu
Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta
19 hari lalu
Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya
Baca SelengkapnyaPenjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen
22 hari lalu
Kekuatan angin yang terjadi sampai setara hurikan atau tornado Kategori 1 di lautan. Badai ini menjadi langka karena terjadi di Jiangxi yang daratan.
Baca SelengkapnyaRekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran
23 hari lalu
Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.
Baca SelengkapnyaPenumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran
28 hari lalu
Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.
Baca SelengkapnyaMonyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan
54 hari lalu
Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.
Baca SelengkapnyaSerba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?
4 Maret 2024
Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?
Baca SelengkapnyaKawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?
3 Maret 2024
Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?
Baca Selengkapnya