Protes Pungutan TKI di Malaysia, Pemerintah Indonesia Menggertak

Reporter

Jumat, 5 Mei 2017 07:39 WIB

TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengancam akan menghentikan pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Malaysia. Negeri tetangga itu disebut tak kunjung mengindahkan teguran pemerintah agar menghentikan tiga pungutan baru senilai Rp 1,73 juta yang ujung-ujungnya menjadi beban TKI. “Kebijakan ini merugikan TKI dan perusahaan penempatan,” kata Sekretaris Jenderal BNP2TKI, Hermono, di Jakarta, Kamis 4 Mei 2017.


Hermono menjelaskan, BNP2TKI telah mengirim surat edaran ke Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta dan Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia. Isinya, permintaan TKI dari agen di Malaysia baru boleh dilayani bila majikan telah menyelesaikan pembayaran pungutan tambahan yang disertai dengan bukti. Bila tidak, agen dan majikan akan masuk daftar hitam. “Jangan mau diperas Malaysia,” ucapnya.


Baca: Bahas RUU Perlindungan TKI, DPR dan Pemerintah Sepakati 7 Isu


Ada tiga kebijakan baru yang diterapkan Malaysia untuk penempatan TKI sejak 2014. Pertama, kebijakan visa satu pintu lewat pihak ketiga yang dikontrak Malaysia. Ongkos visa lalu membengkak menjadi Rp 882 ribu. Hal ini bertentangan dengan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Tahun 2011, yang menyebutkan biaya visa TKI ke Malaysia hanya Rp 45 ribu.


Kedua, pengecekan kesehatan versi Malaysia (Foreign Worker Centralized Management System) dengan ongkos Rp 450 ribu. Terakhir, izin imigrasi (Immigration Security Clearance/ISC) dengan biaya Rp 418 ribu. Lewat ISC, calon TKI diharuskan merekam data sidik jari dan foto muka di perusahaan yang bekerja sama dengan Imigrasi Malaysia. Data itu lalu dikirim ke negeri jiran tersebut.


Advertising
Advertising

Baca: Karena Gaji, Korea Selatan jadi Tujuan Favorit Calon TKI


Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Zahrain Mohamed Hashim, menyebutkan kebijakan tambahan itu bertujuan melindungi majikan dari pekerja Indonesia yang kompetensinya tidak sesuai. “Screening diperketat agar worker yang datang bebas masalah,” katanya.


Kedutaan lewat Kementerian Dalam Negeri Malaysia lalu mengontrak dua perusahaan swasta di Malaysia untuk menjalankan tiga sistem tersebut. Perusahaan itu lalu bekerja sama dengan dua perusahaan swasta di Indonesia. “Karena kami menyerahkan ini ke private, maka ada cost,” kata Zahrain. Kedutaan menjamin biaya tambahan ditanggung majikan.


Menurut Zahrain, pengiriman TKI ke Malaysia tidak mungkin dihentikan hanya karena masalah pengetatan kebijakan pengiriman. Ia menambahkan, ada perjanjian kerja sama lewat nota kesepahaman yang telah diteken kedua negara. “Pekerja dan majikan sama-sama membutuhkan,” ujarnya.


Baca: Lindungi TKI, Menaker Tambah Atase Tenaga Kerja di Luar Negeri


Ketua Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia, Saiful Mashud, mengatakan kebijakan ini memberatkan calon TKI dan perusahaan penempatan. Sejak kebijakan diterapkan pada akhir 2014, perusahaan penempatan di seluruh Indonesia telah mengirim sekitar 195 ribu TKI ke Malaysia dan menalangi biaya tambahan senilai Rp 145 miliar. “Kami telah melapor ke polisi tentang pemerasan ini,” katanya.


INDRI MAULIDAR

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

15 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

6 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya