Sidang E-KTP, Eks Dirut PNRI Beberkan Soal Pertemuan di Fatmawati  

Reporter

Kamis, 4 Mei 2017 14:00 WIB

Sidang kasus dugaan korupsi proyek e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta, kamis, 16 Maret 2017. RIDIAN EKA SAPUTRA

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Utama Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), Isnu Edhi Wijaya, membeberkan soal pertemuan di kawasan Fatmawati bersama Andi Agustinus alias Andi Narogong untuk membahas proyek e-KTP.

"Kami pernah diundang dia (Andi) di ruko Fatmawati," katanya saat memberikan kesaksian dalam sidang e-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta hari ini, Kamis, 4 Mei 2017.

Baca: Mantan Dirut PNRI Sebut Andi Narogong Terlibat Proyek E-KTP

Isnu menuturkan pembahasan proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut dilakukan di ruko Fatmawati. Di sana, kata dia, dibahas mengenai spesifikasi teknis teknologi e-KTP. "Tujuan utama kami sebagai perusahaan mencari peluang pekerjaan yang mampu kami kerjakan," ujarnya.

Saat Jaksa Abdullah Basir menanyakan kapan pertemuan tersebut digelar, Isnu menuturkan, "Pertemuan terjadi sebelum pengumuman pemerintah."

Ia mengaku diminta menghadiri pertemuan itu oleh pelaksana tugas Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Irman, untuk bertemu Andi di Fatmawati. "Saya pernah dipanggil Pak Irman, kemudian dikenalkan kepada Andi sebelum pertemuan di Fatmawati," ucapnya.

Baca: Jaksa Hadirkan Tujuh Saksi pada Sidang E-KTP Hari Ini

Menurut Isnu, Andi memiliki kedekatan dengan Irman lantaran mampu mengumpulkan perusahaan yang kompeten untuk menggarap proyek e-KTP. Saat ditanya jaksa mengenai konteks pertemuan di Fatmawati, Isnu mengaku pertemuan itu digelar untuk memenangkan proyek e-KTP.

Jaksa menghadirkan Isnu dalam sidang e-KTP dengan terdakwa Irman dan Sugiharto, mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri. Isnu merupakan saksi penting sehingga Komisi Pemberantasan Korupsi mencegah dia keluar Indonesia.

Dalam sidang e-KTP kali ini, jaksa juga menghadirkan Direktur Utama PT LEN Industri Wahyuddin Bagenda dan Direktur PT Sucofindo Arief Safari. Saksi lain yang bakal dihadirkan adalah mantan Direktur Utama PT LEN Industri, Abraham Mose. Jajaran direksi, seperti Agus Iswanto, Andra Agusalam, dan Darma Mapangara, juga akan disertakan.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

36 menit lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

7 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

10 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

21 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

22 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya