Dukung Visi Poros Maritim, Imparsial: Panglima TNI Perlu Dirotasi

Reporter

Rabu, 3 Mei 2017 06:50 WIB

Al Araf. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Imparsial Al Araf berpendapat rotasi jabatan Panglima Tentara Nasional Indonesia perlu dilakukan untuk mendukung kebijakan pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Kebijakan Panglima TNI saat ini, Jenderal Gatot Nurmanyo, menurut Araf, masih berorientasi pada sektor darat.

"Kebijakannya lebih terlihat masih orientasi darat, terlihat dari pembangunan dua Komando Daerah Militer (Kodam), sedangkan kebijakan Presiden Joko Widodo kan lebih ke maritim," ujar Al Araf dalam diskusi evaluasi bidang pertahanan dan keamanan di kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Mei 2017.

Baca: Resmikan Kodam Hasanuddin, KSAD Minta Prajurit Dekat pada Rakyat

Dua Kodam yang dia maksud, yakni Kodam Merdeka di Sulawesi Utara dan Kodam Kasuari di Papua Barat. Pengembangan kekuatan militer darat, kata dia, tak seimbang dengan kebijakan TNI di dua matra lain. Gencarnya pembangunan komando teritorial di darat pun disebut tak sejalan dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

"Padahal agenda pemerintah membangun kekuatan maritim. Sudah sepatutnya pembangunan kekuatan Angkatan Udara dan Angkatan Laut menjadi prioritas dengan tidak meninggalkan Angkatan Darat," kata dia.

Simak: TNI Perkuat 2 Kodam Baru di Sulawesi Utara dan Papua Barat

Rotasi panglima juga dianggap penting dalam rangka penyegaran dan pembenahan internal. Jabatan pemipin militer, ujar dia, seharusnya diisi secara bergilir oleh pejabat dari tiga matra yang ada. Namun sejak 2013 Panglima TNI hanya dari Angkatan Darat.

Pada 2013, Panglima TNI dijabat oleh Jenderal Moeldoko hingga Presiden Jokowi melantik Gatot pada Juli 2015. "Padahal menurut UU TNI, pergantian panglima TNI prosesnya harus per angkatan (antar matra)," tutur Al Araf.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Respons Amnesty Internasional, Imparsial, Komnas HAM soal Anggota TNI Aniaya Warga Papua

40 hari lalu

Respons Amnesty Internasional, Imparsial, Komnas HAM soal Anggota TNI Aniaya Warga Papua

Warga Papua yang diduga anggota TPNPB-OPM itu bernama Definus Kogoya. Kejadian penganiayaan dilakukan di wilayah Kabupaten Puncak.

Baca Selengkapnya

Kecam Warga Papua Dianiaya TNI, Imparsial: Bukti Pendekatan Keamanan Tak Hormati HAM

40 hari lalu

Kecam Warga Papua Dianiaya TNI, Imparsial: Bukti Pendekatan Keamanan Tak Hormati HAM

Kekerasan di Tanah Papua, selalu berulang karena pemerintah masih menggunakan pendekatan keamanan dalam menangani konflik.

Baca Selengkapnya

Reaksi Ma'ruf Amin hingga Imparsial Soal TNI-Polri Isi Jabatan ASN

47 hari lalu

Reaksi Ma'ruf Amin hingga Imparsial Soal TNI-Polri Isi Jabatan ASN

Imparsial menilai penempatan TNI-Polri di jabatan ASN akan mengancam demokrasi karena melegalisasi kembalinya dwifungsi ABRI.

Baca Selengkapnya

Imparsial Kritik Rencana Pengesahan PP Manajemen ASN: Melegalisasi Dwifungsi ABRI, Mengancam Demokrasi

49 hari lalu

Imparsial Kritik Rencana Pengesahan PP Manajemen ASN: Melegalisasi Dwifungsi ABRI, Mengancam Demokrasi

Peraturan Pemerintah itu juga membahas jabatan ASN yang bisa diisi oleh prajurit TNI dan personel Polri, dan sebaliknya.

Baca Selengkapnya

Tolak Rencana TNI Tambah 22 Kodam, Imparsial: Kecenderungan Militer Berpolitik Makin Tinggi

3 Maret 2024

Tolak Rencana TNI Tambah 22 Kodam, Imparsial: Kecenderungan Militer Berpolitik Makin Tinggi

Mabes TNI berencana menambah 22 Kodam menyesuaikan jumlah provinsi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Mereka Menentang Pemberian Gelar Jenderal Kehormatan ke Prabowo, dari Kelompok HAM hingga Aktivis 1998

29 Februari 2024

Mereka Menentang Pemberian Gelar Jenderal Kehormatan ke Prabowo, dari Kelompok HAM hingga Aktivis 1998

Pemberian gelar Jenderal Kehormatan kepada Prabowo melukai hati keluarga korban penghilangan paksa aktivis 1997-1998.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Laporkan Dugaan Korupsi Pengadaan Pesawat Mirage oleh Kemenhan ke KPK

13 Februari 2024

Koalisi Masyarakat Sipil Laporkan Dugaan Korupsi Pengadaan Pesawat Mirage oleh Kemenhan ke KPK

Menurut Julius, Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Keamanan telah mengumpulkan bukti-bukti dan dokumentasi sebelum melaporkan kasus itu ke KPK.

Baca Selengkapnya

Respons Luhut Soal Vonis Bebas Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, Begini Kata Para Aktivis HAM

9 Januari 2024

Respons Luhut Soal Vonis Bebas Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, Begini Kata Para Aktivis HAM

Sejumlah pihak menanggapi vonis bebas terhadap penggiat HAM Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti. Apa tanggapan Luhut dan para aktivis?

Baca Selengkapnya

Imparsial Nilai Prabowo Tak Tawarkan Perubahan yang Nyata dalam Penanganan Konflik Papua

13 Desember 2023

Imparsial Nilai Prabowo Tak Tawarkan Perubahan yang Nyata dalam Penanganan Konflik Papua

Ghufron menilai Prabowo Subianto tidak memiliki gagasan orisinal dalam menanggapi kasus pelanggaran HAM dan konflik di Papua

Baca Selengkapnya

Kecam Intimidasi Aparat terhadap Ketua BEM UI, Koalisi Sipil: Upaya Elit Merepresi Kritik Publik

10 November 2023

Kecam Intimidasi Aparat terhadap Ketua BEM UI, Koalisi Sipil: Upaya Elit Merepresi Kritik Publik

Koalisi Sipil mengecam intimidasi terhadap Ketua BEM UI sekaligus meminta aparat pertahanan dan keamanan menghentikan intimidasi ke masyarakat sipil.

Baca Selengkapnya