Fenomena Sumur Ambles di Kediri, Warga Diminta Tak Konsumsi Air  

Reporter

Minggu, 30 April 2017 18:52 WIB

Warga mengamati sumur yang baru saja ambles di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kediri, Jawa Timur, 27 April 2017. Sedikitnya 61 unit sumur warga yang tersebar di tiga dusun yakni Dusun Nanas, Dorok, dan Jambean ambles dan belum diketahui pasti penyebabnya. ANTARA/Prasetia Fauzani

TEMPO.CO, Kediri - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung meminta masyarakat untuk tidak panik atas fenomena sumur ambles di Kabupaten Kediri yang terjadi sejak Senin 24 April 2017. Kepala Tim Tanggap Darurat Bencana Pergerakan Tanah PVMBG Herry Purnomo menganjurkan agar warga tidak memanfaatkan air sumur itu untuk konsumsi melainkan hanya untuk keperluan mandi, cuci, buang air (MCK) saja.

"Dari bau, rasa tidak berubah. Yang berubah hanya warna dan ada busa, itu juga akan kami teliti, busanya cokelat tebal dan kental,"kata Herry setelah meninjau lokasi sumur ambles di Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Sabtu 29 April 2017.


Secara total, kini terdapat 127 sumur warga yang sudah ambles, serta 117 sumur yang airnya sudah mulai keruh. Diduga, sumur warga yang keruh itu merupakan efek domino dari peristiwa tersebut. Sejumlah warga yang sumurnya ambles terpaksa membeli tanah, untuk menguruk dengan harapan tidak ambles lagi.

Baca:
58 Sumur Warga Kediri Ambles, Ada Retakan di Lereng Gunung Kelud?


Menindaklanjuti fenomena tersebut, tim PVMBG meneliti kejadian sejumlah sumur warga yang ambles di Desa Manggis, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. "Tim PVMBG sedang melakukan evaluasi dari beberapa sumur yang ambles dan bermasalah ini," kata dia.


Pihaknya berkoordinasi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jatim. Herry mengatakan posisi ambles itu mayoritas terjadi di bibir sumur. Namun tim tidak hanya akan meneliti sumur yang bermasalah, melainkan daerah sekitar, misalnya sawah, tegal, ladang hingga rumah.

"Nanti akan meneliti kondisi fisik dari tanah, muka air tanah, sumur dan pengaruhnya," katanya.

Rencananya, dalam penelitian itu akan menggunakan georadar dan geolistrik guna mengetahui struktur bebatuan. Selain itu, hal itu juga guna mengetahui apakah ada rongga di bawah, retakan yang bergerak, atau adanya patahan yang sudah tertimbun namun tidak terdeteksi. Herry berujar, fenemena yang terjadi di Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri itu unik dan beda dengan daerah lainnya.

Baca: Baca: Setahun Setelah Letusan Kelud...

Dia menjelaskan, saat hujan, air tanah justru turun sementara saat kemarau justru permukaan air tanah naik. Hal ini berbeda dengan fenomena pada umumnya, Rencananya, ia dengan tim akan melakukan penelitian awal selama satu pekan. Dari hasil penelitian itu, nantinya akan dijadikan evaluasi tersendiri.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agata mengatakan fenemena sumur ambles itu saat ini meluas di dua desa, yaitu Desa Manggis dan Gadungan, Kecamatan Puncu. "Sampai saat ini ada 127 sumur yang ambles dan 117 airnya keruh. Itu di dua desa. Jadi, untuk air pun kami juga terus kirimkan," ujarnya.


ANTARA


Advertising
Advertising


Berita terkait

Mas Dhito Gelar Halal Bihalal untuk Pegawai Pemkab Kediri

7 hari lalu

Mas Dhito Gelar Halal Bihalal untuk Pegawai Pemkab Kediri

Kegiatan bertajuk Nglencer Ning Pendopo itu dihadiri ribuan pegawai dari tiap OPD.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito: Peluang ke Olimpiade Paris Tidak Mustahil

7 hari lalu

Mas Dhito: Peluang ke Olimpiade Paris Tidak Mustahil

Demi meraih tiket Olimpiade Paris, Indonesia harus berjuang lebih keras di laga perebutan juara 3.

Baca Selengkapnya

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

8 hari lalu

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

Terdapat ratusan purna aktivis dan DKC Kabupaten Kediri yang hadir dalam acara reuni

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

13 hari lalu

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang digadang-gadang mencalonkan kembali sejauh ini masih fokus menuntaskan amanah hingga masa periodenya berakhir.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

15 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

Gunung Ruang masih berstatus Awas, namun Badan Geologi sudah mencabut peringatan dini tsunami.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

18 hari lalu

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

18 hari lalu

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Pemkab Kediri dan Kepolisian Memasang ATCS untuk Pantau Arus Mudik

27 hari lalu

Kolaborasi Pemkab Kediri dan Kepolisian Memasang ATCS untuk Pantau Arus Mudik

Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berkolaborasi dengan Kepolisian Resor Kediri memasang Area Traffic Control System (ATCS) di beberapa titik di wilayahnya sebagai upaya untuk mengetahui kondisi arus lalu lintas sekaligus gerak cepat mengurainya jika terjadi kemacetan.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

28 hari lalu

Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

Simpang Mengkreng menjadi salah satu titik paling ramai setiap tahunnya sebelum dan setelah Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

36 hari lalu

Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

Bandara Internasional Dhoho tinggal menunggu perizinan penerbangan reguler.

Baca Selengkapnya