Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

58 Sumur Warga Kediri Ambles, Ada Retakan di Lereng Gunung Kelud?  

image-gnews
Wisatawan melihat kubah lava atau biasa disebut Anak Gunung Kelud di kabupaten Kediri, Jawa Timur, (11/8). Anak Gunung Kelud muncul setelah terjadi letusan pada tahun 2007 lalu. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Wisatawan melihat kubah lava atau biasa disebut Anak Gunung Kelud di kabupaten Kediri, Jawa Timur, (11/8). Anak Gunung Kelud muncul setelah terjadi letusan pada tahun 2007 lalu. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.COKediri - Sedikitnya 58 sumur air milik warga di Kabupaten Kediri amblas secara misterius. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan terjadi retakan di lereng Gunung Kelud.

Dalam kurun waktu satu pekan terakhir, sedikitnya 58 sumur air milik warga di Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri amblas dan membentuk lubang menganga. Diameter lubang yang mencapai tiga meter membuat warga panik. “Sebelum amblas, permukaan dasar sumur lebih dulu naik,” kata Sunardi, Kepala Dusun Nanas, Desa Manggis, Jumat, 28 April 2017.

Baca: Rebutan Gunung Kelud, Blitar Tolak Berdamai dengan Kediri

Warga menjadi cemas lantaran amblasnya sumur mereka ke dalam perut bumi terjadi secara serempak dan saling berurutan. Penduduk khawatir suatu saat bangunan rumah yang ditempati akan ikut tersedot ke dalam tanah seperti sumur mereka. Selain itu, hilangnya sumur mereka mematikan sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Khoirul Huda, Kepala Pos Pemantauan Gunung Kelud PVMBG Bandung, yang berada di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri memastikan amblasnya puluhan sumur warga ini akibat terjadinya retakan tanah di lereng Kelud. “Ini disebut sinkhole atau lubang besar yang terjadi karena pengikisan air yang terjadi ke dalam tanah sehingga terjadi tanah longsor ke dalam,” katanya.

Menurut pemantauan PVMBG di Desa Manggis, peristiwa ini didahului dengan terjadinya hujan gerimis dan lebat selama dua pekan terakhir. Sebelum amblas, sering pula terdengar suara gemuruh dari bawah tanah. Selang beberapa hari berikutnya, sumur-sumur milik warga mulai amblas.

Baca: Setahun Setelah Letusan Kelud...

Amblasnya sumur-sumur ini, menurut Khoirul, terjadi di dua dusun yang berderet memanjang dari atas ke bawah dan membentuk pola aliran mengikuti puncak Gunung Kelud menuju lereng. Selain itu, tinggi muka air sumur ke dasar, yang sebelumnya mencapai 18 meter, kini hanya menjadi 2-5 meter dengan air yang berwarna keruh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Khoirul menambahkan, meski biasanya proses sinkhole terjadi di daerah kapur yang mudah tererosi oleh air hujan dan membentuk gua-gua bawah tanah, endapan yang terjadi di Desa Manggis terbentuk dari jatuhan pasir hasil erupsi Gunung Kelud di masa lampau. “Endapan pasir ini belum kompak dan gampang meloloskan air,” ucapnya.

Penurunan muka air tanah berlangsung sangat cepat akibat pengambilan air sumur atau pergerakan air tanah sendiri menuju bawah secara gravitasi. Penurunan muka air tanah inilah yang kemudian mengakibatkan penurunan daya dukung tanah dan sumur amblas.

Baca: Anggaran Rehabilitasi Letusan Kelud Rp 35,5 Miliar

Atas peristiwa ini, Khoirul menyarankan warga membiarkan proses amblasnya sumur mereka berlanjut menuju kestabilan baru. Pemilik sumur juga dilarang menguras air mereka untuk menghindari amblasan baru. Sedangkan lubang sumur yang menganga diminta untuk segera diuruk atau ditutup kembali dengan tanah.

Wakil Bupati Kediri Masykuri Ihsan meminta warga tenang dan tak panik. Pemerintah mengupayakan pemenuhan kebutuhan air bersih dengan mengirimkan truk tangki ke lokasi setiap hari. “Kami mengikuti rekomendasi PVMBG,” katanya. 

HARI TRI WASONO

Baca: Tidak Boleh Ada Fasilitas Pariwisata di Kawasan Puncak Kelud

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

1 hari lalu

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang digadang-gadang mencalonkan kembali sejauh ini masih fokus menuntaskan amanah hingga masa periodenya berakhir.


Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

4 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

Gunung Ruang masih berstatus Awas, namun Badan Geologi sudah mencabut peringatan dini tsunami.


Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

6 hari lalu

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.


Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

7 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.


Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

17 hari lalu

Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

Simpang Mengkreng menjadi salah satu titik paling ramai setiap tahunnya sebelum dan setelah Idul Fitri.


Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

25 hari lalu

Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

Bandara Internasional Dhoho tinggal menunggu perizinan penerbangan reguler.


Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

25 hari lalu

Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

Semua pihak terkait di Kabupaten Kediri konsisten mengawal perkembangan SMA Dharma Wanita Boarding School.


Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

30 hari lalu

Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

Pada hasil paparan terlihat mayoritas indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Kediri dicapai dengan kategori sangat baik.


Mas Dhito Luncurkan Pakaian Khas Kediri Terbaru

30 hari lalu

Mas Dhito Luncurkan Pakaian Khas Kediri Terbaru

Pakaian khas Kediri terbaru menambah ragam desain seri sebelumnya. Diharapkan dapat menjadi pakaian adat.


Mas Dhito Harap Festival Kuno Kini Berdampak Nyata

30 hari lalu

Mas Dhito Harap Festival Kuno Kini Berdampak Nyata

Festival Kuno Kini digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri. Diikuti oleh 210 UMKM.