Wacanakan Ketum Golkar Dicopot, Yorrys Terancam Sanksi Partai  

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 27 April 2017 02:26 WIB

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar se-Indonesia menggelar pertemuan tertutup di Ruang Merapi Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu malam, 26 April 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan akan menindak tegas Ketua Dewan Pimpinan Daerah Provinsi Papua, Yorrys Raweyai, yang dianggap telah menyampaikan pernyataan sembrono soal pencekalan terhadap Ketua Umum Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Pencekalan ini terkait dengan proses penyidikan soal korupsi Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP).

Atas perkara yang sedang menjerat Setya, Yorrys berharap ketua umum Partai Golkar itu diganti dalam waktu dekat. Usulan itu dia sampaikan mengingat agenda politik selanjutnya masih berjalan, seperti pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018 serta pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2019.

Baca: DPD Golkar Ngumpul, Sekjen: Inisiatif Mereka

Sikap ini dibahas dalam pertemuan Partai Golkar dengan seluruh Ketua DPD se-Indonesia tadi malam, Rabu, 26 April 2017, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat. "Jadi memang dalam pertemuan tadi, ada yang mempertanyakan pernyataan Bang Yorrys," ujarnya saat dijumpai seusai pertemuan tersebut.

Atas sikap Yorrys, Idrus mengatakan akan mengembalikannya pada Peraturan Organisasi Golkar karena dianggap mengambil langkah yang bertentangan dengan partai. Bukan tidak mungkin, kata Idrus, Yorrys akan dikenakan sanksi atas sikapnya yang dinilai telah mengganggu kekompakan dan solidaritas partai.

Yorrys dianggap telah melanggar Peraturan Organisasi Nomor 7 tentang Sanksi dan Kedisiplinan Organisasi. Idrus mengatakan Yorrys akan diproses melalui koordinator bidang kepartaian karena dianggap mengganggu kekompakan dan solidaritas partai.

“Jadi, apabila ada kader Partai Golkar, termasuk pengurus, yang nyata-nyata telah melanggar kedisiplinan organisasi, PO Nomor 7 yang bicara. Dia akan diproses secara kepartaian,” ujarnya.

Adapun mengenai jenis sanksi yang akan dijatuhkan kepada Yorrys, Idrus tidak bicara banyak soal hal itu. Namun, menurut dia, akan ada mekanisme partai, seperti memberikan peringatan hingga pemecatan. Keputusan tersebut diambil setelah proses panjang.

"Itu tergantung nanti, akan kami lihat. Kami beri peringatan. Setelah itu berlanjut lagi, maka akan diambil satu keputusan, yaitu pemecatan. Jadi saya kira semua ini akan kita serahkan kepada koordinator bidang kepartaian untuk diproses," ucapnya.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

3 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

14 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

22 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

23 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

23 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

24 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

27 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

33 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

33 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

39 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya