Presiden Jokowi meninjau KRI Imam Bonjol 383 usai memimpin rapat terbatas tentang Natuna di perairan Natuna, Kepulauan Riau, 23 Juni 2016. KRI Imam Bonjol menangkap kapal nelayan Cina yang diduga menangkap ikan di perairan Natuna, pada 17 Juni 2016. ANTARA/Setpres-Krishadiyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Isu reshuffle kabinet Joko Widodo mengemuka beberapa hari belakangan sejak Jokowi menyampaikan sambutannya di Kongres Ekonomi Umat di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu, 22 April 2017.
Jokowi mengancam akan mencopot menteri yang bekerja tidak mencapai target. Dia mencontohkan target Kementerian Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional untuk mensertifikasi 5 juta bidang tanah pada tahun ini. Pada 2018 ditargetkan 7 juta sertifikat dan tahun 2019 ditargetkan 9 juta sertifikat.
"Kalau tidak selesai, ya, pasti urusannya akan lain. Bisa diganti. Ya saya blakblakan saja, dengan menteri juga begitu. Bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot, dan yang lain-lainnya," kata Jokowi saat itu.
Namun, saat menghadiri peringatan Isra Mi’raj di Pesantren Alhikamussalafiyah Cipulus, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa, 25 April 2017, Jokowi membantah akan ada reshuffle kabinet dalam waktu dekat ini. “Tidak ada. Hari ini tidak ada reshuffle. Minggu ini enggak ada. Bulan ini juga enggak ada," katanya.
Ketika wartawan menanyakan apakah kinerja para menteri dalam kabinetnya saat ini memuaskan, Jokowi menjawab singkat, “(Hasil evaluasi) Baik-baik saja,” katanya.
Ia bahkan memuji kinerja para menteri Kabinet Kerja yang dipimpinnya, karena setiap hari mereka terus turun ke daerah-daerah dan ke lapangan. "Tiap hari para menteri itu selalu ke daerah dan ke lapangan," katanya.
Jika ada menteri yang melaksanakan kinerjanya tidak sesuai dengan target, Jokowi menilainya sebagai persoalan lain. "Itu persoalan lain," ujarnya.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
22 jam lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.