Jusuf Kalla Sebut 2 Alasan Pemindahan Ibu Kota Tidak Gampang

Reporter

Rabu, 26 April 2017 07:00 WIB

Wapres Jusuf Kalla menjawab pertanyaan wartawan terkait hasil quick count Pilkada DKI putaran kedua di pendopo rumah dinas Wapres, 17 April 2017. Tempo/Amirullah

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat sehari sebelum melakukan kunjungan kerja ke Palangkaraya, Kalimatan Tengah, Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan tanggapan soal rencana Presiden Joko Widodo memindahkan ibu kota negara ke sana. Menurut pria asal Makassar tersebut, tidak gampang memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Palangkaraya.

"Setahu saya hal itu masih studi dan pemindahan itu bukan pekerjaan mudah. Contohnya, pegawai pemerintahan pusat dari semua lembaga dan departemen itu mendekati 800 ribu orang. Itu bagaimana cara memindahkannya?" ujar Jusuf Kalla bertanya-tanya saat ditanyai di Kantor Wakil Presiden, Selasa, 25 April 2017.

Baca: Ibu Kota Pindah ke Palangkaraya, Bappenas: Kajian Selesai Tahun Ini

Contoh kesulitan lainnya, kata Jusuf Kalla, adalah membayangkan bagaimana unsur-unsur negara lainnya dipindahkan ke sana. Unsur-unsur negara yang dimaksud adalah Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Markas Besar TNI, Markas Besar Kepolisian, hingga kantor-kantor pusat partai.

"Ratusan ribu orang juga harus disiapkan untuk itu. Swasta pun juga harus pindah kantor pusat," ujar Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla menegaskan bahwa dia tidak menentang rencana tersebut, hanya memberikan pandangannya. Ia juga tak menyangkal bahwa Kalimantan menjadi lokasi menarik karena kondisi geologisnya yang luas. Namun, kalau memang pemindahan itu ingin diwujudkan, Jusuf Kalla menyarankan studi pemindahan dilakukan secara bertahap dan detail.

Sebagaimana telah diberitakan, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menyampaikan beberapa pekan lalu bahwa Presiden Joko Widodo memiliki rencana memindahkan ibu kota negara ke Palangkaraya. Dan, Presiden Joko Widodo sudah meminta pihaknya untuk mulai melakukan kajian-kajian teknis.

Bambang mengklaim Presiden Joko Widodo sangat serius dengan rencana tersebut. Kalau tidak, menurut Bambang, tidak mungkin kajian itu diminta karena pemindahan ibu kota berpotensi membebani Anggaran Pendapatn dan Belanja Negara.

Pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya sendiri bukan hal baru. Almarhum mantan Presiden Soekarno pernah merencanakannya juga. Dalam buku "Soekarno dan Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya", Bung Karno mempertimbangkan Palangkaraya sebagai lokasi baru agar pemerintahan tak terpusat di Jawa. Selain itu, karena Palangkaraya lebih luas sehingga mudah untuk mendesain tata kota di sana.

ISTMAN MP

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

9 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

11 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

22 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

23 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

23 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

41 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya