Tradisi Perayaan Isra Miraj, Warga Pangkalpinang Gelar Nganggung  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 24 April 2017 04:46 WIB

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Sejumlah warga Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar nganggung, tradisi menyambut Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Safi'i, seorang warga Tuatunu, Kota Pangkalpinang, mengatakan nganggung adalah jamuan makan bersama di masjid. Menu makanan dibawa oleh warga yang ditempatkan di dalam dulang (talam).

Menurut Safi'i, nganggung sudah menjadi tradisi turun temurun yang digelar pada hari tertentu saja, di antaranya Lebaran Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi Muhammad SAW dan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

"Kami sendiri tidak tahu sejak kapan tradisi ini ada, namun yang pasti saya meneruskan apa yang sudah menjadi kebiasaan sejak lama dan menurut saya ini kebiasaan baik yang mesti terus dilestarikan," ujar Safi'i pada Minggu, 23 April 2017.


Pantauan di lapangan, ada keunikan dari kegiatan nganggung, yaitu makanan ditempatkan di dalam dulang kemudian ditutup dengan tudung saji dan dulang tersebut hanya boleh dibawa laki-laki ke masjid.

Semua dulang dijejer dengan rapi di dalam masjid, demikian juga para jamaah duduk bersila di depan dulangnya masing-masing. Setelah diawali dengan doa dan bacaan salawat nabi, kemudian dulang dibuka secara serentak setelah dipersilahkan oleh imam masjid.

Menurut Safi'i, warga yang membawa makanan ke masjid saling berebutan menawarkan makanannya kepada jamaah yang hadir. "Ada kebiasaan bahwa makanan yang kami bawa dalam dulang tersebut harus habis atau tidak ada yang tersisa lalu dibawa pulang, maka kami sangat senang jika makanan yang kami bawa habis dimakan jamaah," ujarnya.

Santo, warga lainnya, mengatakan tradisi nganggung ini hanya ada di daerah tertentu saja di Kota Pangkalpinang. "Kalau di Pangkalpinang biasanya kegiatan nganggung itu semarak di Desa Tuatunu yang dikenal dengan desa 'Serambi Mekkah' karana nuansa Islam di desa ini sangat kental. Hal yang sama juga bisa dilihat di Pangkalbalam arah ke pelabuhan," ujarnya.

Di daerah lain, misalnya di Kabupaten Bangka, tradisi nganggung cukup semarak digelar di Desa Kemuje yang juga disebut daerah santri karena terdapat pondok pesantren yang sudah lama berdiri di desa itu. Di sini juga memperingati Isra Miraj. "Pada intinya tradisi nganggung ini digelar di daerah yang kehidupan beragamanya sangat tinggi dan semarak," ujarnya.

ANTARA

Berita terkait

Pengamat Nilai Anies Tidak Bisa Lepas dari Rizieq Shihab

30 September 2023

Pengamat Nilai Anies Tidak Bisa Lepas dari Rizieq Shihab

Anies menjadi saksi pernikahan anak Rizieq Shihab. Kata pengamat, kehadiran Anies memberikan efek negatif dan positif yang seimbang di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD: Budaya Islam Indonesia Sesuai Ajaran Islam

12 April 2023

Mahfud MD: Budaya Islam Indonesia Sesuai Ajaran Islam

Umat Islam Indonesia harus pandai menangkap api Islam seperti yang dijelaskan oleh Bung Karno.

Baca Selengkapnya

Mengapa Festival Tradisi Islam Nusantara Dihelat di Banyuwangi, Ini Penjelasan Erick Thohir

11 Januari 2023

Mengapa Festival Tradisi Islam Nusantara Dihelat di Banyuwangi, Ini Penjelasan Erick Thohir

Banyuwangi dipercaya sebagai tempat perhelatan Festival Tradisi Islam Nusantara yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU.

Baca Selengkapnya

Dihadiri Jokowi, Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi Ramaikan Harlah Satu Abad NU

10 Januari 2023

Dihadiri Jokowi, Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi Ramaikan Harlah Satu Abad NU

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi, Senin malam, 9 Januari 2023. Presiden RI Joko Widodo hadir dalam acara ini.

Baca Selengkapnya

Himpunan Sekolah dan Madrasah Islam Nusantara Dukung Penempatan Guru PNS di Sekolah Swasta

17 September 2022

Himpunan Sekolah dan Madrasah Islam Nusantara Dukung Penempatan Guru PNS di Sekolah Swasta

Himpunan Sekolah dan Madrasah - Islam Nusantara mendukung tetap diberlakukannya peraturan penempatan guru PNS di sekolah dan madrasah swasta.

Baca Selengkapnya

Inilah Alasan Pemerintah Kolonial Beri Gelar Haji ke Orang Indonesia

16 Juni 2022

Inilah Alasan Pemerintah Kolonial Beri Gelar Haji ke Orang Indonesia

Gelar haji di Indonesia sudah ada sejak zaman kolonial. Pemberian gelar itu untuk memudahkan pengawasan pemerintah kolonial. Berikut ini sejarahnya.

Baca Selengkapnya

Gus Miftah: Didi Kempot Janji Mau Ngaji Lagi di Pondok

5 Mei 2020

Gus Miftah: Didi Kempot Janji Mau Ngaji Lagi di Pondok

Sejak mualaf pada 1997, Didi Kempot kerap mengaji bersama kawan-kawan Nahdliyinnya. Ia juga pernah menciptakan lagu Islam Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Responden Tempo Setuju Istilah Kafir Tidak Digunakan

11 Maret 2019

Mayoritas Responden Tempo Setuju Istilah Kafir Tidak Digunakan

Rekomendasi Munas Alim Ulama NU mengusulkan tidak menggunakan istilah kafir.

Baca Selengkapnya

Munas Alim Ulama NU Sepakati Pengertian Islam Nusantara

1 Maret 2019

Munas Alim Ulama NU Sepakati Pengertian Islam Nusantara

Munas Alim Ulama NU menyatakan Islam Nusantara bukanlah aliran dan menyepakati definisi

Baca Selengkapnya

Said Aqil Sebut Munas PBNU Akan Perkuat Definisi Islam Nusantara

31 Januari 2019

Said Aqil Sebut Munas PBNU Akan Perkuat Definisi Islam Nusantara

Said Aqil Siradj mengatakan dalam Musyawarah Nasional PBNU akan dibahas beberapa hal. Salah satunya adalah Islam Nusantara.

Baca Selengkapnya