Begini Festival Malu Dong Meriahkan Hari Bumi di Bali  

Reporter

Minggu, 23 April 2017 14:33 WIB

Seni instalasi Earth Is Not Ashtray karya Yoka Sara yang dipajang dalam Malu Dong Festival, memperingati Hari Bumi, di Lapangan Puputan Badung, Denpasar. TEMPO/Bram Setiawan

TEMPO.CO, Denpasar - Aroma bekas puntung rokok menguar ke udara di seni intalasi berjudul Earth Is Not Ashtray. Seni intalasi berukuran 25 meter persegi itu karya desainer arsitek Yoka Sara yang dipajang di Lapangan Puputan Badung dalam Festival Malu Dong untuk memperingati Hari Bumi.

Yoka Sara mengatakan instalasi seni tersebut melalui proses dari pemungutan sampah di Pantai Mertasari. Kegiatan memungut sampah di pantai itu rutin dilakukan oleh Malu Dong Community setiap hari hari Minggu.


Baca: Seperti Apa Urban Farming Buatan Warga Anak Kali Ciliwung?

"Selama ini puntung rokok itu terabaikan sebagai sampah. Instalasi seni ini berproses menjadi media kampanye untuk mengejutkan pikiran orang," katanya saat ditemui Tempo di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Minggu, 23 April.

Puntung rokok yang dikumpulkan sejak Oktober 2016 itu berjumlah lebih dari 1000. Instalasi seni itu terdiri atas puntung rokok yang berserakan dikelilingi cermin. Di antara puntung-puntung rokok terdapat beberapa kardus, dan bekas botol air mineral kemasan. Dinding luar cermin dilapisi seni lukis mural saat Bali Tolak Reklamasi Art pada 2015.

"Saya menghadirkan lagi karya teman-teman di instalasi ini untuk mengingatkan kembali. Kami menolak reklamasi Teluk Benoa dan menolak sampah," ujarnya.


Baca: Jangan Bilang Cinta Bumi kalau Tidak Peka dengan 5 Hal Ini

Direktur Festival Malu Dong itu menjelaskan bahwa puntung rokok salah satu jenis sampah yang sulit mengurai. Di instalasi itu ada beberapa puntung rokok yang sudah lebih dari dua tahun namun tidak mengurai.

"Puntung-puntung rokok di pantai masuk ke air laut dan kembali ke pantai sampai mengeras. Kertas puntung memang hilang tinggal busa saja itu yang mengeras, dan mengambang di air," tuturnya.

Selain untuk memperingati Hari Bumi, penyelenggaraan Festival Malu Dong untuk memperingat ulang tahun Malu Dong Community (MDC), 23 April. Acara tersebut dikelola secara independen dan swadaya.

Baca: Kisah Minyak Pecel Lele dan Penerang di Hari Bumi

Malu Dong Festival diisi berbagai pelatihan pengolahan sampah. Ada juga pemutaran film dokumenter tentang lingkungan, diskusi, melukis mural, dan pameran fotografi. Di akhir acara akan ditutup pementasan grup musik beraliran grunge, Navicula.

Koordinator Program Malu Dong Festival I Putu Hendra Arimbawa menjelaskan ada 40 komunitas yang terlibat dalam Malu Dong Festival. Ia bersama rekannya Julien Goalabré dalam acara tersebut mengadakan workshop melukis spanduk bekas. Spanduk-spanduk tersebut dari karya anak-anak sekolah dasar.


Baca: Sekolah di Atas Bukit, Buku Inspiratif di Hari Bumi

"Kita lupa kalau banner itu plastik. Itu sulit terurai, jadi kami gunakan itu sebagai kampanye seni lukis," katanya. "Spanduk mudah dicari dan ditemukan."

BRAM SETIAWAN


Baca: Begini 10 Fakta Unik Peringatan Hari Bumi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

5 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

7 hari lalu

Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

Lebih dari 15 ribu pohon telah ditanam di 8 lokasi sepanjang tahun 2023 sebagai bagian dari program Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset. Selain itu, lebih dari 75 ribu pavement block dan 20 ribu phone holder diproduksi dari limbah plastik dan bekas cangkang kartu SIM melalui program Waste Management.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

9 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

9 hari lalu

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.

Baca Selengkapnya

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

10 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

10 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

10 hari lalu

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

10 hari lalu

Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

Kilas balik Hari Bumi yang lahir dari kepedulian Senator Amerika Serikat dan gerakan mahasiswa tahun 1970-an.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Bumi di Cilacap, Ganjar Pranowo Bicara soal Penambangan Ilegal

12 Mei 2023

Peringati Hari Bumi di Cilacap, Ganjar Pranowo Bicara soal Penambangan Ilegal

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan kebutuhan material di wilayahnya cukup tinggi dan memungkinkan marak aksi penambangan ilegal.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Bumi, PBB Ingatkan Permukaan Air Laut Global Naik 2 Kali lipat

22 April 2023

Peringati Hari Bumi, PBB Ingatkan Permukaan Air Laut Global Naik 2 Kali lipat

Secara total, ada kenaikan permukaan air laut global sebesar lebih dari 10 cm sejak awal tahun 90an. PBB peringatkan tren ini akan terus meningkat.

Baca Selengkapnya