Dua Senator dari Yogyakarta Ini Cemaskan Kisruh DPD, Sebab...

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 15 April 2017 01:21 WIB

Petugas keamanan berupaya membubarkan aksi protes yang dilakukan anggota DPD saat Rapat Paripurna DPD RI di Gedung Nusantara V, Jakarta, 11 April 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Yogyakarta Muhammad Afnan Hadi Kusumo khawatir bila unsur partai politik masuk ke DPD. Sebab, para anggota merupakan perwakilan daerah, bukan partai politik seperti DPR RI.

Permasalahan kepemimpinan DPD semakin ruwet setelah Mahkamah Agung melantuk Oesman Sapta Odang menjadi ketua. Tambah ruwet lagi, kesekretariatan DPD juga memihak ke kepemimpinan Oesman.
Baca : Jaga Kepercayaan Publik, Hendardi: DPD dan MA Perbaiki Situasi

Sementara itu, Anggota DPD RI dari Dapil DIY, Muhammad Afnan Hadikusumo menyesalkan Sekjen DPD RI lebih berpihak pada salah satu kelompok, yaitu kelompok OSO.

"Surat edaran netralitas yang ditandatangani Pak Sekjen (Sudarsono Hardjosoekarto) sudah ada. Praktiknya tidak begitu, tidak ada netralitas," kata dia ditemui di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Kota Yogyakarta, Rabu malam 12 April 2017.

Ia mengatakan, kisruh itu sangat kental dengan aroma politik dan uang. Mayoritas pendukung Oesman merupakan orang politik. Oesman juga merupakan ketua umum partai Hanura.

Afnan meminta sekretariat jenderal DPD menjaga netralitas sebagai aparatur sipil negara. Jika tidak netral, maka akan dilaporkan ke Kementerian Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi. "Kami wacanakan untuk lapor," kata dia.
Simak juga: Polres Pangkalpinang: HTI Babel Tak Kooperatif untuk Jadwal Ulang

Dualisme di pimpinan DPD RI dinilai condong ke Oesman daripada Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan kawan-kawan. Misalnya soal tempat rapat hingga sudah memasang foto-foto pimpinan DPD Oesman di laman resmi.

Pengamat politik Refly Harun yang ditemui di Stasiun Tugu Yogyakarta, Rabu malam, 12 April 2017 menyatakan, Oesman dan kawan-kawan dilegitimasi oleh kekuatan politik. Sedangkan Mohamad Saleh dan Hemas mempunyai kekuatan hukum.

"Proses ilegal disertifikasi oleh Mahkamah Agung, maka ada dua kepemimpinan. Ada yang ilegal dan legal. Yang legal justru lemah secara politik," kata dia.

Menurut dia, jika masih menurut negara hukum, maka harus patuh pada peraturan. Ia berharap ketua Mahkamah Agung Hatta Ali mencabut penyumpahan Oesman Sapta dan kawan-kawan menjadi pimpinan DPD.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Refly Harun: Kami Hampir Down, tapi Ada Tiga Hakim Konstitusi Luar Biasa

11 hari lalu

Refly Harun: Kami Hampir Down, tapi Ada Tiga Hakim Konstitusi Luar Biasa

Anggota Tim Hukum Anies-Muhaimin, Refly Harun, menanggapi putusan MK soal sengketa pilpres yang menolak permohonan pihaknya.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Refly Harun Tuding Ada Upaya Intervensi Hakim MK Sejak Awal Sidang

12 hari lalu

Refly Harun Tuding Ada Upaya Intervensi Hakim MK Sejak Awal Sidang

Tim hukum AMIN Refly Harun menuding adanya intervensi kepada hakim MK dalam membuat putusan dari permohonan sengketa Pilpres yang mereka ajukan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

16 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

16 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Refly Harun Ungkit Pernyataan Sri Mulyani Soal Pemblokiran Anggaran Bukan untuk Bansos

16 hari lalu

Refly Harun Ungkit Pernyataan Sri Mulyani Soal Pemblokiran Anggaran Bukan untuk Bansos

Tim hukum AMIN Refly Harun mengungkit soal pemblokiran anggaran yang menurut Menkeu Sri Mulyani bukan untuk bansos berbeda dengan pernyataan Airlangga

Baca Selengkapnya

Refly Harun Tuding 4 Menteri Jokowi Berbohong di Sidang Sengketa Pilpres MK

17 hari lalu

Refly Harun Tuding 4 Menteri Jokowi Berbohong di Sidang Sengketa Pilpres MK

"Masa automatic adjustment dilakukan di bulan Januari?" tanya Refly Harun.

Baca Selengkapnya