Pesawat Cessna Jatuh di Papua, Ditemukan di Tebing Bukit Anum
Editor
Rina Widisatuti
Kamis, 13 April 2017 22:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Cessna PK-FSO milik PT Spirit Avia Sentosa (SAS) ditemukan di tebing Bukit Anum, Pegunungan Bintang, Papua, pada Kamis, 13 April 2017. Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua menyampaikan kronologi penemuan bangkai pesawat beserta jenazah kapten pilot Rio Pasaribu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal mengatakan sekitar pukul 07.30 WIT, pesawat Associated Mission Aviation (AMA) berkode PK-RSE dengan kapten pilot Erik melakukan terbang lintas di atas Bukit Anum sebanyak lima kali putaran. Terlihat secara visual posisi pesawat yang dicari dalam keadaan hancur di tebing Bukit Anum. Letaknya di ketinggian 7.100 kaki (sekitar 2.164 meter) di atas permukaan laut dengan koordinat 04.47.79 Lintang Selatan dan 140.39.77 Bujur Timur.
Baca: Pesawat Cessna Jatuh di Papua, Polisi: Diduga Tabrak Tebing
Pukul 07.20 WIT, pesawat kembali ke Bandara Oksibil. Pukul 08.56, tim yang berjumlah 12 orang terdiri atas 3 anggota Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), 8 anggota PT SAS, serta Kepala Dinas Perhubungan Tanah Merah berangkat ke lokasi.
Pukul 09.50 WIT, kapten pilot Erik bersama tim gabungan berangkat melakukan terbang lintas yang terdiri atas 1 anggota Badan SAR Nasional, 1 anggota KNKT, 1 anggota polres, 1 anggota AirNav, 1 kepala bandara, dan 1 anggota pengamanan perbatasan.
Pukul 09.15 WIT, 11 anggota Basarnas Jayapura tiba di Bandara Oksibil dengan pesawat Trigana. Setelah 90 menit kemudian, tim gabungan yang melakukan terbang lintas kembali ke Bandara Oksibil, melaporkan lima kali putaran dan mengambil gambar visual pesawat dalam keadaan hancur.
Baca: Evakuasi Pilot Cessna di Papua, 12 Anggota SAR Dikirim
Mereka lantas mengadakan rapat koordinasi. Rapat itu membahas tentang posisi pesawat yang sulit dijangkau dengan jalur darat sehingga perlu menggunakan heli AIRFAST. Kedua, perlu disiapkan personel perwakilan dari Basarnas, TNI atau Polri, dan yang lainnya yang memiliki kemampuan evakuasi di daerah sulit dan bisa diberangkatkan kapan saja. “Aftur harus standby di Bandara Oksibil,” ucap Musthofa Kamal dalam keterangan persnya.
Pukul 16.50 WIT, tim evakuasi dari Polres Pegunungan Bintang yang berjumlah 8 orang melaporkan telah tiba di lokasi reruntuhan pesawat dan menemukan kapten pilot Rio Pasaribu sudah tidak bernyawa. Tim berlanjut mencari kotak hitam atau black box dan menemukan kotak warna perak yang diduga black box itu.
Tim evakuasi membungkus jenazah dengan kantong mayat sekitar pukul 17.30. “Berhubung medan terjal dan kondisi cuaca yang kurang baik, selanjutnya tim evakuasi memutuskan mencari desa terdekat untuk meminta bantuan masyarakat setempat, guna beristirahat untuk melanjutkan evakuasi esok harinya,” ucap Kamal.
Baca: Basarnas: Pencarian Cessna C208 di Oksibil Terhambat Cuaca
Pesawat Cessna ini berangkat dari Tanah Merah, Papua, pada pukul 11.44 WIT (02.44 UTC) dan diperkirakan mendarat di Oksibil pada pukul 12.14 WIT (03.14 UTC). Saat hilang kontak, pesawat itu berada pada jarak 5,8 mil laut atau sekitar 10,7 kilometer sebelah utara dari Oksibil.
REZKI ALVIONITASARI | YOHANES PASKALIS