Satu-satunya Korban Selamat Pembunuhan Satu Keluarga Dioperasi
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Kamis, 13 April 2017 06:58 WIB
TEMPO.CO, Medan - Satu-satunya korban yang selamat dari upaya pembunuhan satu keluarga di Medan, Kinara, 4 tahun, menjalani operasi pada Rabu, 12 April 2017. Kinara menjalani operasi di bagian kepala di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik Medan.
Humas RSUP H. Adam Malik, Masahadat Ginting membenarkan proses operasi yang dijalani Kinara. "Proses operasi dilakukan setelah Kinara dirujuk dari Rumah Sakit Bhayangkara," ujar Masahadat Rabu 12 April 2017.
Baca: Gubernur Erry:Polisi Cepat Buka Pembunuhan Satu Keluarga di Medan
Masahadat mengatakan Kinara mengalami luka memar dan bengkak di bagian kepala. Hal ini membuat Kinara harus dioperasi dan operasi tersebut langsung ditangani dokter spesialis bedah saraf.
Hingga Rabu sore, operasi yang dilakukan mulai pukul 11.00 WIB masih berlangsung. Masahadat mengaku masih menunggu hasil operasinya dari tim medis. "Kami lihat nanti bagaimana hasilnya. Saya belum bisa memastikan apakah Kinara akan menjalani perawatan di sini atau kembali dibawah ke Bhayangkara", tuturnya.
Baca: Buronan Pembunuhan 1 Keluarga di Medan Bersaudara dengan Korban?
Kinara menjadi satu-satunya korban yang selamat dari upaya pembunuhan yang dilakukan kepada satu keluarga pada Sabtu malam, 8 April 2017 yang lalu. Sedangkan anggota keluarga lainnya yang meninggal: Rianto, 40 tahun, dan isterinya, Yani (35), dua anaknya, Naya (14) dan Gilang Laksono (10), serta mertuanya, Marni (50).
Kepolisian Resor Belawan, Sumatera Utara, berharap Kinara, yang masih berusia di bawah lima tahun, menyatakan perlu diberikan trauma healing dan konseling.
"Sebab, Kinara jelas mengalami tekanan mental cukup dalam saat melihat peristiwa pembunuhan keluarganya," kata Kapolres Belawan AKBP Yemi Mandagi seusai pemberangkatan kelima jenazah korban pembunuhan ke lokasi pemakaman muslim di Tajung Mulia, Senin, 10 April 2017.
Menurut dia, sebagai putri bungsu, Kirana perlu mendapat terapi konseling untuk memulihkan gangguan kejiwaan yang dialaminya ketika peristiwa yang cukup sadis itu terjadi.
Baca: Keluarga yang Dibunuh di Medan Dikenal Aktif di Lingkungan
"Kami juga harus memperhatikan perkembangan kejiwaan dan masa depan Kirana karena dia masih kecil," ujarnya.
IIL ASKAR MONDZA