Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri usai mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle jilid II, Jakarta, 27 Juli 2016. Joko Widodo mengumumkan 13 nama perombakan di kabinet Kerja sisa masa jabatan periode 2014-2019. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Istana Kepresidenan kembali membantah isu yang beredar mengenai pergantian menteri (reshuffle) di Kabinet Kerja. Juru bicara Istana Kepresidenan Johan Budi mengatakan hingga saat ini tidak ada rencana Presiden Joko Widodo untuk mengganti menteri-menterinya.
"Saya sudah mengonfirmasi ke presiden. Sampai hari ini tidak ada reshuffle," kata Johan di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 7 April. 2017.
Isu pergantian menteri kembali mencuat. Kali ini wacana reshuffle menerpa Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Bukan kali ini saja Menteri Lukman menghadapi isu pergantian.
Desember 2016 lalu, menteri dari Partai Persatuan Pembangunan itu disebut-sebut bakal diganti. Menteri Lukman ini disorot karena kurang bisa menangani organisasi kemasyarakatan Islam yang berkali-kali melakukan aksi unjuk rasa. Saat dikonfirmasi, ia menyerahkan sepenuhnya pergantian kabinet ke presiden. "Saya ingin kerja saja," ucap Lukman di kantornya, Kamis, 29 Desember 2016 lalu.
Sepanjang tiga tahun memimpin, pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah dua kali melakukan pergantian menteri. Reshuffle pertama dilakukan pada 12 Agustus 2015 dan kedua di 27 Juli 2016.