TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra menyatakan mendapat tawaran bergabung dengan koalisi partai pemerintahan pendukung Presiden Joko Widodo. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan tawaran itu tiba seiring dengan kabar rencana Presiden merombak kabinet ketiga kalinya.
Gerindra, kata dia, akan mendapat bagian empat kursi. “Orang dekat Jokowi menyampaikan langsung tawaran itu,” ucap Arief seperti dimuat Koran Tempo, Kamis, 5 Januari 2017.
Seorang pejabat mengatakan gagasan merombak kabinet itu bergulir sejak November 2016. Rencana reshuffle jilid III ini, kata dia, melibatkan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera yang berseberangan dengan pemerintah.
Juru bicara PKS, Mardani Ali Sera, menyatakan partainya juga menerima tawaran yang sama. Namun, kata dia, PKS menolak tawaran itu. “Kami memilih jadi penyeimbang pemerintah,” ujarnya.
Dalam reshuffle kabinet jilid II pada Juli 2016, Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan yang semula beroposisi, bergabung dalam koalisi. Adapun reshuffle kabinet jilid I berlangsung pada Oktober 2015.
Menyusul dua partai itu, Partai Amanat Nasional bergabung dengan koalisi pemerintah pada September 2016. Walhasil, ketiga partai tersebut kini bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura sebagai pendukung pemerintah. Jika Gerindra dan PKS jadi bergabung, tinggal Partai Demokrat yang beroposisi.
Gerindra belum menentukan sikap terhadap tawaran Jokowi. Arief mengatakan, Gerindra berpegang teguh sebagai partai di luar pemerintahan. Selain itu, Gerindra telah resmi mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019. Dengan demikian, dia menambahkan, tak etis bagi partainya menerima tawaran itu. “Tapi semuanya bergantung pada Pak Prabowo,” kata Arief.
Ketua Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan memang ada tawaran lisan untuk bergabung ke koalisi pemerintah. Ia tak menyebutkan nama wakil pemerintah yang menawarinya. Sufmi juga tak menjelaskan waktu pemberian tawaran itu. Hanya, kata dia, hingga Rabu, 4 Januari 2017, belum ada surat resmi dari Istana. “Kalau ada surat resmi, kami akan bahas di rapat pimpinan nasional,” katanya.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan belum tahu perihal tawaran kursi menteri dan jabatan setara kepada Gerindra dan PKS. Ia mengatakan Presiden meminta semua menteri tetap bekerja optimal tanpa terpengaruh kabar perombakan kabinet. “Presiden sudah menjelaskan tak ada reshuffle,” kata dia.
ITSMAN MUSAHARUN l FRANSISCO ROSARIANS