Megawati Pensiun, Apa Dampaknya bagi Kinerja Partai di Pilkada?

Reporter

Rabu, 5 April 2017 12:48 WIB

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kanan) bersama Menteri PMK Puan Maharani (kiri) menunjukkan tanda tinta di jari kelingking saat menggunakan hak pilih, di Jakarta, 15 Februari 2017. Pilkada DKI Jakarta diikuti tiga pasang calon yaitu Agus-Sylvi, Ahok-Djarot dan Anies-Sandi dan dilakukan secara serentak. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Kediri – Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk pensiun ditanggapi positif oleh pengurus partai. Hal itu juga dipastikan tidak akan mempengaruhi kinerja partai yang telah solid hingga di akar rumput, termasuk pilkada.

Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bapilu) DPD PDIP Jawa Timur Sonny T. Danaparamita mengatakan pernyataan Megawati untuk mengundurkan diri dari posisi ketua umum partai adalah perwujudan PDIP sebagai partai ideologis yang meletakkan kaderisasi dan regenerasi sebagai hal yang utama.


“Saya memaknai pernyataan ketua umum sebagai sebuah motivasi kepada kader bahwa segala hal memiliki dimensi ruang dan waktu,” kata Sonny kepada Tempo, Rabu 5 April 2017.


Baca: Megawati: Saya Sebetulnya Pensiun Tahun Lalu

Mantan Sekjen Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini tak membantah jika kondisi obyektif di internal PDIP hingga kini masih menempatkan Megawati sebagai figur utama. Bahkan fakta sejarah kongres partai yang memilih Megawati sebagai ketua umum bukan hanya sekedar musyawarah mufakat, melainkan juga terpilih secara aklamasi.

Di tangan Ketua Umum PDIP ini pula para negarawan dan pemimpin lahir dalam proses siklus kepemimpinan, baik nasional maupun daerah. “Bagi PDIP, Ibu Megawati adalah kader partai yang menginspirasi, pemersatu, dan uswatun hasanah bagi semua orang,” kata Sonny.


Lantas sejauh mana pengunduran Megawati Soekarnoputri ini berpengaruh pada proses pemilu partai ini ke depan? Dengan tegas Sonny mengatakan tidak akan berpengaruh apapun pada proses politik partai, termasuk pilkada. Ini lantaran kepemimpinan Megawati selama ini dititikberatkan pada penguatan sistem partai yang dibangun berdasarkan ideologi. Konstruksi partai yang kokoh menjadi jaminan tidak adanya dampak apapun atas pergantian kepemimpinan di masa datang.

Baca: Mega Ingin Pensiun dari Ketua Umum PDIP, Kalla: Mungkin Jenuh

Adapun Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengatakan seharusnya dia pensiun sejak tahun lalu. Megawati mengeluarkan pernyataan tersebut saat memberi arahan dalam rangka HUT ke-17 Banteng Muda Indonesia (BMI) di Menteng, Jakarta beberapa waktu lalu.

"Orang bilang masa Bu Mega terus jadi ketua umum. Saya sebetulnya (harusnya) pensiun tahun lalu karena tidak mudah memimpin di Republik ini (Indonesia)," tutur Megawati kepada anggota BMI yang hadir, Kamis, 30 Maret 2017.


HARI TRI WASONO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

3 hari lalu

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

Menjelang transisi politik kepemimpinan nasional, MPR RI akan melakukan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

45 hari lalu

Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul.

Baca Selengkapnya

Inilah 10 Tokoh yang Paling Banyak Dicari di Google Indonesia pada 2023

31 Desember 2023

Inilah 10 Tokoh yang Paling Banyak Dicari di Google Indonesia pada 2023

YouTuber Nadia Fairuz Omara menempati posisi pertama tokoh yang banyak dicari di Google Indonesia sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Ratusan Tokoh Deklarasikan Gerakan Masyarakat untuk Kawal Pemilu 2024: Dari Goenawan Mohamad hingga Ketua BEM UI

21 November 2023

Ratusan Tokoh Deklarasikan Gerakan Masyarakat untuk Kawal Pemilu 2024: Dari Goenawan Mohamad hingga Ketua BEM UI

Gerakan tersebut diawali dari kepedulian sekelompok orang yang tidak berpartai dan independen terhadap perhelatan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Sekolah Lima Hari di Kota Kediri akan Dievaluasi, Ini Sebabnya

24 Oktober 2023

Kebijakan Sekolah Lima Hari di Kota Kediri akan Dievaluasi, Ini Sebabnya

Kebijakan sekolah lima hari di Kota Kediri ini baru dimulai pada September lalu.

Baca Selengkapnya

5 Kuliner Khas Kediri yang Kaya Akan Cita Rasa

29 Juli 2023

5 Kuliner Khas Kediri yang Kaya Akan Cita Rasa

Selain punya banyak destinasi wisata, Kediri juga memiliki kuliner yang tidak kalah nikmat di lidah.

Baca Selengkapnya

Musra Relawan Jokowi Akan Dihadiri Peserta dari Sabang - Merauke, Undang Tokoh & Pejabat

11 Mei 2023

Musra Relawan Jokowi Akan Dihadiri Peserta dari Sabang - Merauke, Undang Tokoh & Pejabat

Ketua Panitia Musra Indonesia Panel Barus menuturkan para relawan Joko Widodo alias relawan Jokowi akan hadir di Istora Senayan.

Baca Selengkapnya

10 Tokoh Nahdlatul Ulama yang Bergelar Pahlawan Nasional, Salah Satunya Jadi Bapak Film Indonesia

13 Februari 2023

10 Tokoh Nahdlatul Ulama yang Bergelar Pahlawan Nasional, Salah Satunya Jadi Bapak Film Indonesia

Nahdlatul Ulama merupakan organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia yang beberapa tokohnya mendapatkan gelar pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Lima Tokoh Tempo 2022

28 Desember 2022

Lima Tokoh Tempo 2022

Kami memilih lima pendamping korban kekerasan seksual-satu tema yang makin marak belakangan ini-sebagai Tokoh Tempo 2022.

Baca Selengkapnya

Tokoh Tempo 2022 Lima Perempuan Pemberani

25 Desember 2022

Tokoh Tempo 2022 Lima Perempuan Pemberani

Siapa saja lima perempuan Tokoh Tempo 2022?

Baca Selengkapnya