Kenapa Evakuasi Longsor Ponorogo Lebih Sulit dari Banjarnegara  

Reporter

Rabu, 5 April 2017 12:05 WIB

Alat berat dikerahkan dalam evakuasi pencarian korban di timbunan material tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, 2 April 2017. TEMPO/Nofika Dian Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan pencarian korban longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, belum menunjukkan kemajuan karena terkendala medan bencana. Salah satunya tebal tanah longsoran yang melanda area permukiman.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bencana di Ponorogo cenderung memiliki tingkat kesulitan yang kompleks. Itu sebabnya, proses pencarian korban tidak dapat dilakukan secepat bencana longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang memiliki tebal tanah longsoran yang lebih tipis dibanding di Ponorogo.

Baca: BPBD Jawa Timur: Wilayah Longsor Ponorogo Termasuk Rawan Bencana

Sutopo menuturkan, ketebalan material yang mencapai 50 meter mempersulit evakuasi korban longsor. Ia pun menduga banyak korban terseret aliran longsor. “Ini yang menyebabkan baru tiga orang yang ditemukan, karena luas yang terkena longsor jauh dengan ketebalan mencapai maksimum 50 meter,” ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Selasa, 4 April 2017. Kondisi cuaca yang terus hujan pun membuat tim harus mengakhiri evakuasi pukul 14.30.



Sutopo menjelaskan, daerah terdampak longsor mencapai 12,2 hektare. Landasan longsoran mencapai 1,1 kilometer dengan volume mencapai 2 juta meter kubik longsoran. Sebanyak 28 orang hilang tertimbun longsor. Tiga orang tewas yang ditemukan adalah Katemi (70 tahun), Iwan Danang Suwandi (30 tahun), dan Sunadi (47 tahun), yang beralamat di Dusun Tangkil. Ketiganya sudah dimakamkan. Sedangkan 25 orang masih hilang tertimbun.

Faktor cuaca adalah kendala lainnya. Lokasi bencana, kata dia, saat ini sering dilanda hujan sehingga proses pencarian korban harus dihentikan saat hujan turun. Belum lagi, waktu pencarian hanya bisa dilakukan saat hari terang. Korban hilang diperkirakan terseret dan tertimbun arus longsor.



Baca: BNPB Peringatkan Potensi Longsor Susulan di Ponorogo

Sutopo melanjutkan, alat-alat berat sudah didatangkan guna mempermudah proses pencarian korban. Kendati demikian, beratnya medan membuat proses penemuan tergolong lambat. Meski begitu, tim penyelamat tidak menyerah dalam proses pencarian korban. "Saat hujan deras, tidak mungkin melanjutkan aktivitas SAR. Alat berat dikerahkan. Ada kemungkinan korban terseret arus," kata dia.

Untuk proses evakuasi, Sutopo menyatakan 1.640 personel tim SAR gabungan melakukan pencarian dan penyelamatan korban. Personel terdiri atas 200 personel TNI, 200 personel polisi, 45 anggota Basarnas 45, 100 anggota BPBD, 100 Tagana, juga tim dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo, tim kesehatan, relawan, dan Perhutani.

Baca: Daftar 28 Nama Korban yang Tertimbun Tanah Longsor di Ponorogo

Adapun Tim kaji cepat Universitas Gajah Mada (UGM) menyatakan ada 4 faktor penyebab longsor di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Sabtu 1 April 2017. "Penyebab longsor di Ponorogo ini memang cukup kompleks," kata anggota tim kaji cepat UGM Bagus Bestari Kamarulah di Ponorogo, Selasa 4 April 2017.

Empat faktor itu, pertama, kemiringan tebing yang mencapai 60 derajat menimbulkan risiko pergerseran tanah tinggi. Kedua, struktur tanah dan batuan yang longsor merupakan hasil pelapukan dari gunung berapi. "Jenis batuan itu memiliki sifat lepas-lepas, sehingga sangat rawan sekali terjadi longsor," kata Bagus.

Bagus menambahkan, dari pengamatan tim kaji cepat UGM bersama tim peneliti dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), ditemukan adanya zona lemah sepanjang 1,5 kilometer dari titik nol longsor hingga ke sisi selatan.

Baca: Longsor Ponorogo, Cerita Pilu Ibu Muda Kehilangan 8 Anggota Keluarga

Ketiga, kondisi tata guna lahan yang ada di lereng perbukitan juga cukup memprihatinkan. Sebab, kata Bagus, banyak dijumpai tanaman yang tidak layak berada di kawasan lereng. Tanaman yang tumbuh di sekitar lereng lokasi longsor ini adalah tanaman jahe yang banyak dibudidayakan oleh warga desa. "Kemudian ada juga bambu. Jenis-jenis itu tidak cocok di tebing, harusnya di bawah tebing," kata Bagus.

Keempat, Bagus melanjutkan, pemicu longsor besar di Banaran adalah tingginya curah hujan yang ada di sekitar kawasan lokasi bencana.Hujan bahkan diinformasaikan mengguyur selama tiga hari sebelum kejadian secara terus-menerus dengan intensitas tinggi. Sehari sebelum kejadian itu, hujan turun mulai dari sore hingga tengah malah. "Kondisi itu memicu terjadinya serapan air dalam tanah cukup tinggi, sehingga tanah dalam kondisi jenuh air," ujarnya.

Tim kaji cepat juga mengadakan kajian terhadap potensi longsor susulan dari tebing yang ada di kanan-kiri lokasi bencana saat ini. Longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo terjadi pada Sabtu 1 April 2017 pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Akibatnya, 35 rumah dan 28 warga yang sedang berladang memanen jahe dan sebagian masih di rumah masing-masing tertimbun material longsor.

Baca: Longsor Ponorogo, Begini Warga Trauma dan Ingin Relokasi

Proses pencarian korban yang tertimbun tanah longsor di Dusun Tangkil terkendala tebalnya timbunan material longsor. Karena itu, dua pompa air digunakan untuk menyemprot timbunan. "Agar memudahkan teman-teman yang bekerja secara manual menggunakan cangkul dan sekop," kata Kepala Operasi Basarnas Pos SAR Trenggalek, Yoni Fariza, Senin, 3 April 2017.


Penyemprotan air itu berlangsung di sektor A, yakni berada tepat di bawah bukit yang amblas. Timbunan tanah pada titik itu paling tebal dibandingkan sektor B dan C yang lebih jauh dari bukit di lereng Pegunungan Wilis tersebut. Tanah longsor menutupi lahan warga dengan panjang sekitar 2 kilometer dan lebar 7 meter. Ketebalannya berkisar antara 4 hingga 20 meter. Sedangkan volumenya diperkirakan mencapai 80 ribu meter kubik. Timbunan tanah itu merusak 28 rumah warga.

ARKHELAUS | NOFIKA DIAN NUGROHO | ANTARA

Baca: 4 Desa Terdampak Longsor Ponorogo Kesulitan Air Bersih


Video Terkait:
Tiga Korban Longsor Ponorogo, Tim SAR Terus Melakukan Pencarian
Longsor Hancurkan Rumah Sopir, 2 Anaknya Terluka, Satu Meninggal

Advertising
Advertising

Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

3 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

8 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

8 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

9 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

15 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

19 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

19 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

19 hari lalu

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

20 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.

Baca Selengkapnya