Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan sambutannya saat bersilaturahmi dengan ulama dan umat Islam se-Jawa Tengah di Mapolda Jalan Pahlawan, Semarang, 3 Ferbruari 2017 malam. Kapolri berpesan persatuan antara umat, ulama, Polri dan TNI akan menghindarkan perpecahan bangsa. TEMPO/Budi Purwanto
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan membentuk Atase Kepolisian di Turki. Kepala Bagian Konvensi Internasional Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Besar Napoleon Bonaparte mengatakan kerja sama yang lebih intens antara Polri dan Kepolisian Nasional sudah semakin dibutuhkan. "Eskalasinya juga tinggi untuk memantau orang-orang (Indonesia) yang terindikasi terorisme," kataNapoleon, di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Kamis, 30 Maret 2017.
Pembentukan Atase Kepolisian ini pun dinilai perlu untuk mengawasi Warga Negara Indonesia yang akan melintasi batas menuju Suriah. "Kalau ada LO di sana dan ditemukan orang Indonesia (yang akan melintas batas) kita bisa investigasi, ‘mau ngapain kamu mau nyebrang segala macam?’ karena kan banyak 300 orang lebih (WNI di Turki),” ujar Kepala Divisi Hubungan Internasional Inspektur Jenderal HS Maltha.
Sejauh ini, menurut Napoleon, Polri sedang melakukan adhoc terkait pembentukan Kantor Perwakilan Polri di Turki. “Insya Allah Kapolri (Jendral Tito Karnavian) akan teken MoU awal Juni 2017,” kata dia.
Selain Turki, Polri juga berencana menempatkan kantor perwakilannya di Yordania. Negara tersebut, menurut Napoleon, dipilih karena tingginya jumlah human trafficking atau perdagangan manusia berupa kekerasan pada pekerja dan pekerja yang usianya masih dibawah umur. "Di atas kertas identitasnya masuk ketentuan tapi ketika dicek berdasar akta kelahiran banyak yg dipalsukan," ujarnya.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
15 jam lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.