Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

Reporter

Sabtu, 25 Maret 2017 14:31 WIB

Ilustrasi - Hutan (Mengapa Kita Butuh Hutan?). dok. KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Martapura - Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Hanif Faisol Nurofiq menuturkan konsep hutan desa yang akan diterapkan di wilayahnya bertujuan agar pemerintah desa bisa memanfaatkan kawasan hutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Adapun hutan tanaman rakyat akan dikelola oleh kelompok warga dengan alternatif menggandeng industri, BUMD, atau membentuk koperasi.


“Misalkan satu kelompok mengelola 4 hektare hutan tanaman rakyat,” kata Hanif, Sabtu, 25 Maret 2017. Hutan kemasyarakatan juga bisa digarap bekerjasama dengan swasta atau negara.

“Rasanya konflik lahan bisa ditekan.” Menurut Hanif, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah minta 20 persen dari kawasan HTI untuk hutan kemitraan. Hutan sosial di Kalimantan Selatan tak sampai lima persen dari total luas hutan di provinsi itu.

Baca:
Kisah Hutan yang Diserahkan kepada Masyarakat


Kalimantan Selatan kesulitan menetapkan hutan adat atau tanah ulayat. Kebijakan pemerintah itu terbentur kebiasaan masyarakat adat setempat. Syarat utama penetapan hutan adat adalah tanah harus milik komunal masyarakat adat, bukan kepemilikan pribadi walaupun sudah bermukim turun-temurun seperti di wilayahnya.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, berpesan agar masyarakat adat di Kalimantan Selatan sukses mengelola konsep kehutanan sosial. Menurut Siti, hutan sosial merupakan keinginan Presiden Joko Widodo agar masyarakat adat bisa mengakses hutan sebagai ladang berbisnis dengan pola manajemen selevel korporasi.

Baca juga:
E-KTP, Nyanyian Para Saksi Seret Nama Politikus dan Pejabat
Sebanyak 20 Badan Skuter Dijadikan Rumpon di Gili Trawangan


“Presiden minta kami tidak lagi dinilai memihak korporat, tapi harus betul-betul untuk rakyat, diberikan kepada rakyat,” kata Menteri Siti. Ia meminta para rimbawan dan kelompok kerja hutan sosial mempercepat implementasi itu demi mendongkrak kesejahteraan warga adat. Ia menuturkan penetapan hutan adat memang baru sekitar 13 ribu hektare, dan 56 ribu hektare lainnya sedang proses verifikasi.

Kementerian sudah mendata ada 12,7 juta hektare yang diusulkan menjadi kawasan perhutanan sosial. Dari luasan itu, 825 ribu hektare telah ditetapkan sebagai perhutanan sosial. Adapun di Pulau Kalimantan, Siti berujar,”Yang sudah siap (menggarap hutan sosial) ada 72 kelompok dan lahan seluas 180 ribu hektare untuk hutan sosial. Kalsel terbesar kedua setelah Kalteng, tapi saya lupa angkanya berapa.”

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, berharap konsep perhutanan sosial bisa menekan ketimpangan dan konflik lahan di provinsi setempat. Ia meminta masyarakat adat dan para pemangku kepentingan lain saling berkolaborasI menjaga kelestarian lingkungan hidup. "Hutan harus tetap lestari, perusahaan tambang juga harus mereklamasi area tambangnya," kata dia.

DIANANTA P. SUMEDI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ketua PKK Kalsel Lanjutkan Program Prioritas

3 November 2021

Ketua PKK Kalsel Lanjutkan Program Prioritas

Mendagri meminta Gubernur Kalsel, agar dapat mendukung kegiatan PKK untuk menuntaskan stunting, meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, serta penanganan pandemi.

Baca Selengkapnya

Gencarkan Vaksinasi di Kalsel, Paman Birin Blusukan ke Desa

18 Oktober 2021

Gencarkan Vaksinasi di Kalsel, Paman Birin Blusukan ke Desa

Jumlah penerima vaksin di Kalsel melampaui target, tembus diangka 67.510 orang dari target awal minimal 10 ribu.

Baca Selengkapnya

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

30 Oktober 2017

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

Siti Nurbaya mengatakan ada berbagai alasan kenapa mengejar target 12,7 juta hektar hutan sosial sesuai Nawa Cita bukanlah kerja yang ringan.

Baca Selengkapnya

Kampanye Makan Ikan, KKP Gandeng Santri Kalimantan Selatan

26 September 2017

Kampanye Makan Ikan, KKP Gandeng Santri Kalimantan Selatan

BKIPM merangkul kalangan santri di Pondok Pesantren Darussalam, Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

23 Agustus 2017

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar upaya itu tetap mengacu pada prinsip pembangunan dan kelestarian.

Baca Selengkapnya

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

16 Agustus 2017

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

WALHI menyoroti tumpang tindih kebijakan kawasan hutan dan aktivitas pertambangan berikut dampaknya bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

2 Agustus 2017

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

Jokowi ingin pengelolaan hutan dilakukan dengan menerapkan terobosan sehingga bisa mendukung perekonomian warga sekitar dan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Pemindahan Ibu Kota, Kalsel Tawarkan Tanah Bumbu dan Kotabaru

13 Juli 2017

Pemindahan Ibu Kota, Kalsel Tawarkan Tanah Bumbu dan Kotabaru

Terkait dengan pemindahan ibu kota, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengusulkan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.

Baca Selengkapnya

Selain Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan Siap Jadi Ibu Kota

10 Juli 2017

Selain Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan Siap Jadi Ibu Kota

Menurut Abdul Haris, Presiden Joko Widodo dan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, sudah saling singgung wacana pemindahan ibu kota.

Baca Selengkapnya