TEMPO.CO, Jakarta -Sekitar 700 pecinta skuter dari berbagai daerah menenggelamkan 20 badan skuter di perairan timur Gili Trawangan, Sabtu 25 Maret 2017. Skuter-skuter itu sumbangan pengguna skuter untuk rumpon terumbu karang.
Peletakan badan skuter itu dilakukan oleh 18 penyelam, empat di antaranya orang asing di kedalaman 10 meter. ''Kegiatan pemulihan lingkungan ini didukung banyak pihak,'' kata anggota klub skuter di Lombok, Green Army Independent Scooter, Acok Zani Baso.
Baca:
KKP Tertibkan Rumpon Ilegal di Maluku dan Halmahera
Kepala Desa Gili Indah Taufik menyambut acara itu dengan gembira “Ini bentuk dukungan terhadap daerah wisata Gili Indah,'' ujar dia. Gili Indah meliputi pulau wisata Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan. Ia mengatakan bahwa kegiatan penenggelaman vespa sebagai upaya pemulihan dari dampak pemanasan global di perairan Gili Indah.
Seusai menenggelamkan vespa untuk rumpon, mereka juga menanam ribuan pohon flamboyan di pinggir pantai. Penanaman flamboyan itu menyusul pengosongan bangunan ilegal di sepanjang kawasan terbuka di Gili Trawangan.
Baca juga:
E-KTP, Nyanyian Para Saksi Seret Nama Politikus dan Pejabat
Sejumlah Tokoh Ikut Berduka Atas Meninggalnya Ahmad Taufik
Sebelumnya, 23 Februari 2016, para pelaku usaha di bawah naungan Gili Eco Trust di Gili Trawangan juga menenggelamkan sebuah badan kapal tug boat seharga Rp400 juta. Panjangnya 28 meter, lebar delapan meter, dan tingginya delapan meter di perairan barat laut Gili Trawangan. Kapal itu ditempatkan di dekat lokasi penyelaman Halik Point yang dikenal sebagai sarang kima, sejenis keong laut berukuran besar.
Meski tujuannya baik, namun Ketua Pusat Penelitian Pesisir dan Lautan Universitas Mataram Imam Bachtiar tidak terlalu setuju dengan penenggelaman badan skuter itu. “Kesannya mereka membuang sampah skuter ke laut.”
SUPRIYANTHO KHAFID