Marak Hoax Penculikan Anak, Polisi Bangkalan Keliling Masjid

Reporter

Sabtu, 25 Maret 2017 10:06 WIB

Seorang relawan dari Masyarakat Anti Hoax Surabaya menunjukkan langkah-langkah menyikapi berita hoax kepada warga Surabaya yang berada di Taman Bungkul, 8 Januari 2017. TEMPO/Nieke

TEMPO.CO, Bangkalan -- Selain lewat media sosial, Kepolisian Resor Bangkalan, Jawa Timur, turun lapangan untuk melawan hoax khususnya soal isu penculikan anak. Seluruh perwira Polres mulai dari Kapolres hingga kapolsek di 18 kecamatan serempak ke masjid-masjid, Jumat 24 Maret 2017. Momen ibadah salat jumat dimanfaatkan untuk menyosialisasikan bahwa video-video penculikan yang bertebaran di Facebook dalam sepekan terakhir adalah berita bohong.

"Saya tegaskan, sampai hari ini gak ada penculikan anak di Bangkalan," kata Kepala Polres Bangkalan, Ajun Komisaris Besar Anisullah M Ridha, di hadapan ratusan jamaah salat jumat di Masjid Agung Bangkalan, Jumat, 24 Maret 2017.


Baca: Soal Penculikan dan Organ Dijual, Tito: Itu Hoax, Tidak Benar

Melihat pola penyebaran video penculikan itu, Anis menduga kuat penyebaran video tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa. Tujuannya untuk menyerang pemerintah, menciptakan opini publik seolah-olah pemerintah tidak berdaya dan tak bisa berbuat apa-apa.

Agar masyarakat percaya, kata Anis, para penyebar memasukkan obrolan dalam video itu dengan bahasa daerah. Misalnya akan disebar ke Madura, maka obrolan dalam video pakai bahasa Madura, bila disebarkan ke Aceh pakai bahasa Aceh. Termasuk juga muncul video serupa versi bahasa daerah Papua. "Saya yakin ini setingan, sudah dirancang, adanya obrolan bahasa daerah menunjukkan pelaku niat banget," ujar dia.


Baca: Hoax di Manado, Orang Tua Khawatir Anak Diculik dari Sekolah


Selain di masjid, sosialisasi melawan hoax isu penculikan juga dilakukan di bus kota yang melintas di akses Suramadu. Polisi lalulintas dari Satlantas Polres Bangkalan menyetop tiap bus yang lewat. Di dalam bus, polisi memberikan pengarahan kepada penumpang agar tak mempercayai isu penculikan. Polisi juga menyebar selebaran kepada tiap penumpang. "Kalau langsung dengar dari polisi saya percaya, isu itu memang telah membuat resah masyarakat," kata Ahmat Faisal, salah satu penumpang.

Ahmat yang juga mengajar ngaji di rumahnya merasakan betul dampak isu penculikan itu. Sudah hampir dua hari ini, kata dia, murid-muridnya enggan mengaji. "Bahkan anak saya yang biasanya berangkat sekolah sendiri, sekarang minta diantar jemput," tutur dia.

Di Bangkalan, salah satu video yang viral adalah video seorang bocah yang terluka pada lehernya. Dalam video ada dubing suara yang menyebut anak itu warga Desa Manoan, Kecamatan Kokop. Padahal setelah ditelusuri, video itu terjadi di India, penyebabnya karena si bocah terjerat tali layangan bukan karena diculik.


Baca: Gara-gara Hoax Penculik Anak, Gelandangan Dikeroyok di Pantura

Warga Desa Manoan sempat mendatangi Polres Bangkalan untuk memberitahu bahwa tidak ada penculikan anak di desa mereka. Mereka juga telah mengetahui siapa penyebar video tersebut. Penyebar disebut merupakan warga Kokop namun saat tengah merantau jadi TKI di Arab Saudi.


Advertising
Advertising

MUSTHOFA BISRI


Simak: Marak Isu Penculikan Anak, Ini Tips Pencegahan dari Komnas PA

Berita terkait

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

5 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

13 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

36 hari lalu

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.

Baca Selengkapnya

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

36 hari lalu

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.

Baca Selengkapnya

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

46 hari lalu

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.

Baca Selengkapnya

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

50 hari lalu

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.

Baca Selengkapnya

Le Minerale Jadi Korban Persaingan Bisnis Tak Etis

53 hari lalu

Le Minerale Jadi Korban Persaingan Bisnis Tak Etis

Le Minerale dapat menangkis berbagai serangan terkait keamanan dan mutu produknya dengan menggambarkan ketaatan perusahaan

Baca Selengkapnya

Produsen yang Dirugikan oleh Hoaks Influencer Bisa Tempuh Jalur Hukum

53 hari lalu

Produsen yang Dirugikan oleh Hoaks Influencer Bisa Tempuh Jalur Hukum

Upaya terus-menerus dari sejumlah pihak untuk memojokkan Le Minerale sejatinya tak lebih dari persaingan bisnis yang tidak etis.

Baca Selengkapnya

Influencer Pembuat Konten Penyebar Hoaks Bisa Dibawa ke Ranah Hukum

53 hari lalu

Influencer Pembuat Konten Penyebar Hoaks Bisa Dibawa ke Ranah Hukum

Masyarakat diminta agar selalu bersikap cermat dan bijak di jagad maya

Baca Selengkapnya

Disebut Bisa Melunasi Utang Pinjol, YLKI: Tidak Benar

26 Januari 2024

Disebut Bisa Melunasi Utang Pinjol, YLKI: Tidak Benar

YLKI meminta masyarakat untuk tidak termakan terhadap berita hoax tentang pelunasan utang pinjol.

Baca Selengkapnya