Soal Ide Mobil Kepresidenan, Apa Kabar Nasib Esemka Kini?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 25 Maret 2017 07:07 WIB

Dua mobil Esemka tipe Rajawali terparkir di gedung Solo Technopark, 10 Februari 2015.. Mobil tersebut merupakan kendaraan yang pernah digunakan sebagai mobil dinas Wali Kota Solo, Joo Widodo. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Jakarta -Masalah mobil kepresidenan sempat mencuat beberapa hari terakhir. Dalam acara Coffe Morning di Gedung BPPT, Jum'at 24 Maret 2017, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berbincang santai dengan para wartawan.



Saat wartawan diberi kesempatan, salah satu media online bertanya ke Luhut tentang kemungkinan mengganti mobil kepresidenan Mercedes-Benz S600 dengan mobil yang sempat populer sebagai kendaraan Presiden Joko Widodo semasa masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, mobil Esemka. Usul ini dilontarkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

“Kalau Mobil Esemka, kamu aja yang naik. Jangan suruh Presiden-nya naik. Ntar remnya blong lagi,” ujar Luhut, Jumat, 24 Maret 2017. Sontak peserta coffee morning yang hadir tertawa.
Baca : Fadli Zon Usul Esemka untuk Presiden, Luhut: Kamu Aja yang Naik

Dalam kilas balik, mobil Esemka tidak bisa dilepaskan tanpa nama Joko Widodo. Sewaktu masih menjadi Wali Kota Solo, Jokowi begitu biasa dipanggil berniat menjadikan mobil Kiat Esemka sebagai industri mobil rumahan sekaligus embrio untuk mewujudkan impian lama tentang mobil nasional.

“Buat saya, ini kebanggaan kita, simbol perlawanan terhadap mobil-mobil impor,” kata dia saat berkunjung ke kantor redaksi Tempo 2 Januari 2012.

Mobil yang mulai dirintis pembuatanya sejak tahun 2007 rencananya oleh Jokowi akan dijadikan sebagai mobil nasional berbasis industri rumahan. Esemka tidak akan menjadi manufaktur besar, melainkan industri rakyat kecil dengan perkiraan produksi sekitar 300-600 unit per bulan.

Karena itu pula, biaya investasinya tidak bakal mencapai triliunan rupiah, dan cukup ditangani oleh investor lokal.

Jokowi sendiri menggunakan Esemka sebagai mobil dinasnya sejak Januari 2012. "Bagus sekali. Kalau mobil dinasnya seperti ini, saya mau pakai," kata dia saat itu.

Mesin Esemka yang ditungganggi Jokowi berkapasitas 1.500 cc. Tepatnya 1.5i 4 silinder, DOHC 16 valve multi point injection. Tampilan depan mirip mobil Honda CRV, sementara bagian samping dan belakang mirip Ford Everest.

"Inspirasinya, Toyota Prado," kata Sukiyat kala itu, pemilik Kiat Motor yang merangkap pembimbing perakitan mobil ini.
Simak juga : Meski Kerap Mogok, Pratikno: Jokowi Selalu Menolak Mobil Baru

Ramainya berita Esemka akhirnya oleh Kementerian Perhubungan diminta di uji dahulu sebelum layak dikendarai. Hasilnya, melalui data hasil pengujian di Balai Termodinamika Mesin Propulsi Serpong pada Senin, 7 Februari 2012, Esemka belum memenuhi standar Kementerian Lingkungan Hidup. “Belum memenuhi ambang batas emisi gas buang," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan.

Mobil Esemka menjalani uji emisi kedua pada pertengahan Juni 2012. Hasilnya, kendaraan ini berhasil memenuhi ambang batas, yaitu untuk CO di bawah 5 gram per kilometer dan untuk HC+NOX di bawah 0,70 gram per kilometer.

Kabar terakhir mobil Esemka pada April 2016, perusahaan yang akan memproduksi mobil Esemka, PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH), masih menunggu izin manufaktur dari Kementerian Perindustrian. Izin tersebut diperlukan agar mereka bisa memproduksi kendaraan bermotor. PT ACEH didirikan bekas Kepala Badan Intelijen Negara A.M. Hendropriyono yang PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), principal merek Esemka.

EVAN (PDAT-Sumber Diolah TEMPO) | DESTRIANITA

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

1 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

3 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

13 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

13 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

15 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

16 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

17 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

17 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

17 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

18 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya